TECHNO

WhatsApp Mulai Ditinggalkan, Aplikasi Signal dan Telegram Jadi Pilihan

WhatsApp mulai ditinggalkan lantaran kebijakan barunya menyangkut soal keamanan privasi pengguna mendapat kritikan. Telegram dan Signal jadi pilihan

(Nikkei Asia)
Ilustrasi aplikasi perpesanan Telegram, Signal, WhatsApp 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Perubahan kebijakan privasi Whatsapp membuat banyak penggunanya dikabarkan beralih ke aplikasi lain.

WhatsApp mulai ditinggalkan lantaran kebijakan barunya menyangkut soal keamanan privasi pengguna mendapat kritikan.

Beberapa aplikasi perpesanan lain seperti Telegram dan Signal pun menjadi pilihan pengguna Whatsapp.

Alasannya yaitu untuk menghindari "paksaan" WhatsApp agar menyetujui kebijakan privasi terbarunya.

Baca juga: Samsung Galaxy A32 5G Resmi Diluncurkan, Segini Harga Smartphone Terbaru Samsung

Baca juga: Masuk Daftar Cekal di Amerika, Xiaomi Dianggap Perusahaan Militer Komunis

Pengguna baru di Telegram dan Signal pun belakangan diketahui mengalami peningkatan. Menurut hasil riset firma Sensor Tower, dalam dua hari, Telegram telah diunduh sebanyak lebih dari 2,2 juta pengguna di platform Android (Play Store) dan iOS (App Store).

Sementara, Signal mulai populer sejak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menyarankan para pengikutnya untuk beralih ke aplikasi ini.

Di antara keduanya, mana yang sebaiknya dipilih sebagai pengganti WhatsApp? Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Cyber News berusaha memberikan jawabannya.

Lebih aman secara default

Menurut Cyber News, Signal adalah pilihan yang lebih baik dibanding Telegram karena alasan sederhana: secara default, Telegram tidak aman.

Baik Signal maupun Telegram sebenarnya sama-sama menerapkan enkripsi yang sangat aman untuk melindungi isi obrolan pengguna dari intipan pihak lain. Namun, dari keduanya, hanya Signal yang menyalakan perlindungan enkripsi sejak awal.

Untuk bisa menerapkan enkripsi di Telegram, pengguna harus mengaktifkannya secara manual. Menurut Cyber News, ini adalah kekurangan besar karena hanya sebagian kecil pengguna yang mengutak-atik setting.

"Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 5 persen pengguna yang mengubah setting mereka di aplikasi. Sebanyak 95 persen sisanya membiarkan di setelan default," tulis Cyber News di situsnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Banyak Pengguna Berpindah Aplikasi Lain, Whatsapp Batalkan Kebijakan Integrasi dengan Facebook

Baca juga: Sharing Data WhatsApp ke Facebook, DPR Ingin Pemerintah Lindungi Data Pribadi Rakyatnya

Ironisnya, WhatsApp pun memiliki fitur enkripsi serupa yang secara default diaktifkan, sehingga lebih aman dari Telegram apabila digunakan tanpa mengubah setting.

Meski demikian, ditambahkan pula bahwa Telegram memiliki fitur Secret Chat yang sudah pasti dienkripsi dan pesannya bisa terhapus otomatis. Pengguna Telegram yang benar-benar tak ingin isi obrolannya diintip bisa memanfaatkan fitur ini.

Sama-sama punya celah

Di luar enkripsi, baik WhatsApp, Signal, maupun Telegram memiliki kerawanan masing-masing dari celah keamanan yang tidak disengaja. Ini pasti terjadi di aplikasi manapun dan tidak bisa dihindari.

WhatsApp, misalnya, pernah dijadikan sasaran spyware Pegasus yang mampu memata-matai pengguna. Bug Telegram pernah membuat nomor telepon para penggunanya di Hong Kong bocor ke pemerintah China. Signal pun pernah punya masalah orang lain yang bisa menguping.

Apapun aplikasi yang dipilih, pastikan memiliki fitur sesuai kebutuhan dan lingkup pertemanan. Jangan segan pula mengoprek setting supaya mendapatkan setelan sesuai preferensi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tinggalkan WhatsApp, Lebih Baik Pilih Signal atau Telegram?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved