Pemisahan Bayi Kembar Siam
Perjuangan Lebih 50 Dokter Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Jalani Operasi Hampir 10 Jam
Lebih dari 50 dokter terlibat dalam proses memisahkan bayi kembar siam Adam dan Aris. Begini kisah perjuangan para dokter yang terlibat
BANJARMASINPOST.CO.ID -Kasus bayi kembar siam kembali muncul di Medan, Sumatera Utara. Operasi pemisahan bayi kembar siam ini pun sampai melibatkan lebih dari 50 dokter dengan spesialisasi masing-masing.
Bayi kembar siam yang diberi nama Adam dan Aris ini pun harus melalui waktu yang panjang saat dipisahkan di meja operasi.
Sebab operasi pemisahan bayi kembar siam itu memakan waktu hingga 10 jam.
Proses operasi pemisahan Adam dan Aris dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: TOKEN Listrik Gratis Bisa Diklaim Hingga Maret 2021, Lewat PLN Mobile Lebih Gampang
Baca juga: Dana Kemanusian Kompas Kirim Bantuan Korban Banjir Kalsel, Jumat Pagi Disalurkan
Saat ini, bayi kembar asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu itu kondisinya masih stabil, walaupun belum sadar.
Tim dokter yang menangani Adam dan Aris berbagi cerita tentang proses operasi kali ini yang waktunya lebih lama dibandingkan operasi terhadap 6 bayi kembar siam sebelumnya.

Erjan F yang merupakan salah satu dokter Adam dan Aris mengatakan, operasi kali ini mengingatkannya pada operasi yang sama pada 1988, di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan.
Dia kemudian menyebut nama Prof Suwandi sebagai guru yang mendidiknya dan yang pertama kali melakukan operasi kembar siam pada tahun 1988.
"Tahun 1988 di Pirngadi, bayi Adi Suhendra dan Adi Suhendri. Waktu itu saya masih co-assistant. Mungkin itu juga lah yang bikin saya pengin jadi dokter bedah."
"Saya tengok, hebat kali dokter itu. Kemudian saya masuk bedah ke bedah anak. Kemudian saya dapat kesempatan didikan langsung dokter Asmui, waktu itu bayi Mariana-Mariani," kata dia.
Saat itu, dokter Erjan sedang sekolah di Bandung. Namun, dirinya secara khusus dipanggil oleh dokter Asmui untuk membantu operasi kembar siam bayi Sahira dan Fahira.
Dia mengatakan, saat itu dirinya masih gamang.
Namun, dia terus diberikan semangat oleh dokter lainnya.
"Semangat dipompa oleh Prof, direktur dan rekan-rekan, akhirnya alhamdulillah, Sahira-Fahira dan Adam-Malik hasilnya baik," kata Erjan.
* Jalani Operasi Hampir 10 Jam
Dokter Erjan mengatakan, operasi terhadap bayi Adam dan Aris kali ini dilakukan agak lebih lama, yakni hampir 10 jam.
Secara teoretis, takaran pembiusan dan tindakan akan lebih banyak memancing reaksi inflamasi.
Tetapi, menurut dia, hal itu tidak bisa dihindari, karena kondisi levernya yang lebih tebal, sehingga lebih lama waktu memisahnya.
"Dan yang sulit lever ini seperti gabus, tidak mudah dihentikan pendarahannya. Segala macam disiapkan, sehingga walaupun begitu lebar yang harus kami belah, ada sekitar 6x8 sentimeter atau 9 sentimeter, itu semua pendarahannya hebat. Tapi didukung alat, alhamdulillah pelan-pelan dapat diselesaikan " kata Erjan.
Operasi ini melibatkan para dokter anastesi, bedah plastik dan lainnya.
"Dokter utama dan dr Frank ahli bedah plastik, desainer kita ini. Kalau tidak didesain, sudah dibuka perutnya tak bisa tertutup, percuma juga kita pisah."
"Kemudian masuk saya dan dr Safrudin yang kebetulan ini kawan dari semester I fakultas kedokteran, sampai dr bedah, kawan lagi di sini," kata dia.
"Jadi kemarin itu operasi tahun 2021 serasa seperti operasi 25 tahun yang lalu," kata dokter Erjan menambahkan.
Baca juga: Sekda Kotabaru Said Akhmad Resmikan Kantor Bank Kalsel Cabang Pembantu Lontar
Baca juga: Lanjutan Sidang Kasus Sabu 300 Kg, Terdakwa Sanggah Keterangan Saksi Yang Dihadirkan JPU
Operasi pemisahan kembar siam ini juga melibatkan dokter lainnya, seperti dokter anak yang ahli dan harus menginap untuk menjaga bayi yang sudah dipisahkan.
"Operasi ini tak ada apa-apanya kalau nanti terjadi pemburukan, terjadi komplikasi. Dan mereka ini menjaga dari mulai obat antibiotik, cairan, sangat-sangat optimal."
"Tentunya tidak terlepas perawat-perawat yang mengawal kami semua. Ini belum setengah jalan. Masih panjang," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP H Adam Malik Zainal Safri menjelaskan, Adam dan Aris dirawat sejak kelahirannya pada 9 Desember 2019.
Seperti pada operasi bayi kembar siam sebelumnya, biaya ditanggung oleh pemerintah melalui RSUP Haji Adam Malik.
"Memang kita rawat cukup lama, 12 bulan. Seperti yang dulu-dulu juga, memang ini kita tanggung biayanya, pemerintah lewat (RSUP) Adam Malik menanggung," kata dia.
Sementara itu, orangtua Adam dan Aris, Nur Rahmawati (26) dan Supono (32) tak bisa menahan rasa harunya.
Mereka berulang kali mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit, tim dokter, perawat dan lainnya yang ikut serta dalam operasi pemisahan kedua anaknya.
"Saya sangat senang karena akhirnya anak saya berhasil dipisahkan. Terima kasih banyak kepada semua yang ikut serta operasi anak saya," ujar Nur Rahmawati.
Selama proses operasi pemisahan, Nur mengaku hatinya tidak tenang.
Apalagi sampai sekarang dia belum bisa melihat kedua anaknya. "Saya belum lihat.
Terakhir ketemunya saat mau operasi. Selama 10 jam tak tenang hati. Pengin banget ketemu," ujar dia.
Sekretaris tim penanganan bayi kembar siam, Rizky Adriansyah menjelaskan, bukan hanya orangtua yang dibatasi, tenaga kesehatan yang keluar masuk ke ruang perawatan bayi juga sangat diatur sesuai dengan kepentingannya.
"Mohon maaf. Bukan hanya orangtua yang kami batasi. Ini terkait mencegah infeksi dan risiko yang lain."
"Tapi kita tetap monitoring, obat-obatan sesuai protokol kita tetap berikan. Informasi diberikan rutin ke orangtua," kata Rizky.
(Kompas.com: Kontributor Medan, Dewantoro)
Baca juga: VIDEO Genangan Banjir Surut, Jalan Nasional di Perbatasan Gunungraja-Benuaraya Kini Mulai Dilintasi
Baca juga: Wabup HSS H Syamsuri Arsyad Pantau Kesehatan Warga Terdampak Banjir
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Tim Dokter yang Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris" dan di Tribunnews.com dengan judul Lebih dari 50 Dokter Terlibat Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Operasi Hampir 10 Jam,