Ponpes di Sidoarjo Ambruk

15 Titik Ditemukan Tim SAR, Terdeteksi Lokasi 90 Orang Terjebak Reruntuhan Ponpes di Sidoarjo

Sebanyak 15 titik ditemukan Tim SAR, terdeteksi lokasi 90 orang terjebak reruntuhan  Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo

Editor: Edi Nugroho
TribunJatimTimur.com/Mohammad Taufik
NONSTOP: Petugas gabungan dari Basarnas dan sejumlah pihak masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap para korban bangunan roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025) malam.  

BANJARMASINPOST.COID- Sebanyak 15 titik ditemukan Tim SAR, terdeteksi lokasi 90 orang terjebak reruntuhan  Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Hari ketiga Tim SAR gabungan menemukan sedikitnya 15 titik keberadaan korban di bawah reruntuhan. 

Dari jumlah tersebut, diperkirakan ada hingga 90 orang yang masih terjebak.

Upaya evakuasi korban reruntuhan gedung tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, masih terus berlangsung hingga, Rabu (1/10/2025). 

Baca juga: Ladislau Tiba Bawa Motor untuk Fazriyadi, Sang Bule Disambut Sorak-Sorai di SMAN 7 Banjarmasin

Baca juga: Terbuat dari Bahan Ini, Bangunan Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara Kaltim Cepat Berkobar

Bangunan tiga lantai itu ambruk, saat banyak santri Salat Ashar berjemaah, Senin (29/9/2025).

Meski jumlah pasti belum bisa dipastikan, sebagian korban masih bisa berkomunikasi dengan petugas penyelamat. 

Mereka dipastikan dalam kondisi hidup, namun belum dapat dievakuasi karena terjepit beton bangunan.

Bertahan 72 Jam
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyebut bahwa korban yang masih dapat berkomunikasi dikategorikan dalam status kesadaran merah. 

Menurutnya korban dengan status ini memungkinkan bertahan lebih dari waktu krusial 72 jam pascakejadian.

“Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama korban mendapat suplai makan, minum, serta infus, mereka bisa bertahan lebih lama, bahkan melebihi batas waktu krusial 72 jam,” ujar Syafii ditemui saat memantau proses evakuasi.

Saat ini para korban dengan status kesadaran merah sudah mendapat suplai oksigen, makanan, minuman, infus, vitamin, dan obat-obatan melalui jalur yang berhasil dibuat tim penyelamat.

Syafii menjelaskan korban dengan status kesadaran merah menjadi prioritas utama dalam operasi penyelamatan. 

Pemberian suplai vital terus dilakukan sambil menunggu tim SAR membuka akses untuk mengevakuasi mereka.

Dalam operasi evakuasi ini, sebanyak 379 personel dari 65 instansi dilibatkan. Mereka bekerja bersama dalam misi pencarian dan penyelamatan.

Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan hingga hari ketiga, kami menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved