Banjir di Kalsel
Yayasan Suaka Ananda dan DPW IWAPI Kirim Dokter untuk Cek Kesehatan Warga Terdampak Banjir
Bantuan sembako dan layana kesehatan dilaksanakan di Sungai Jingah Ujung dan juga Sungai Gampa, Banjarmasin, Provinsi Kalsel.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Alpri Widianjono
lihat foto
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Yayasan Suaka Ananda Bpos bekerja sama dengan DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kota Banjarmasin dan Baznas Provinsi Kalimantan Selatan, mendatangi korban terdampak banjir di Kota Banjarmasin, Kamis (21/1/2021).
Lokasi yang didatangi adalah pengungsian warga di Sungai Jingah Ujung dan juga Sungai Gampa.
Yayasan Suaka Ananda menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang ada di tempat penampungan. Serta, pembagian sembako, selimut, obat-obatan hingga keperluan bayi.
Ketua Iwapi Banjarmasin, sekaligus Ketua Yayasan Suaka Ananda Bpos, Aida Muslimah, mengatakan, total 10 tenaga kesehatan yang diturunkan di dua lokasi tersebut. Dibantu, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM).
Baca juga: Rontok, Laporan AnandaMu Terkait Dugaan Kecurangan Petahana di Bawaslu Banjarmasin
Baca juga: Penghasilan Pelaku UKM di Banjarmasin Tersendat Saat Terjadi Bencana Banjir
"Prioritas kami adalah memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga di lokasi pengungsian. Kami juga menurunkan dokter gigi yang membantu memeriksa kesehatan gigi para pengungsi," ujar Aida.
Dikatakan Aida, di lokasi yang ia datangi memang warga paling memerlukan bantuan adalah selimut, obat-obatan. Bahkan banyak pula warga yang kesehatannya ingin dicek.
Kebanyakan dari mereka, jelas Aida, mengeluhkan penyakit gatal-gatal dan lecet pada bagian kulit luar.
"Alhamdulillah warga senang bisa dilayani langsung oleh para dokter," ungkapnya.
Bahkan, tanpa diminta, warga antusias ingin langsung memeriksakan diri mereka saat tahu ada tim kesehatan di tempat pengungsian.
Kegiatan ini sendiri masih akan berlanjut dan tetap menyasar warga di kota Banjarmasin dan sekitarnya yang masih belum terlalu mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.
"Kemarin juga sempat ada permintaan kepada kami agar diterjunkan dokter di daerah Pengaron sana, tapi masih melihat kondisi. Jika memungkinkan, bisa saja kami turun ke daerah di luar Banjarmasin," tambah Aida.
(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
