Berita Tanahlaut
Baru Pulang dari Pengungsian, Rumah Warga Handilbirayang Bawah Tala ini Diterjang Puting Beliung
bencana alam masih mengintai warga di sejumlah tempat di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel)
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski cuaca berangsur membaik sejak beberapa hari terakhir, namun bencana alam masih mengintai warga di sejumlah tempat di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Seperti yang dialami M Yani, warga Desa Handilbirayang Bawah di wilayah Kecamatan Bumimakmur.
Senin (25/1/2021) pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita, kediamannya diterjang angin puting beliung.
Seluruh atap rumah warga RT 6 tersebut terlepas.
Baca juga: 17 Orang Tertimbun di Tambang Batu Bara Manualan Mentewe Tanbu
Baca juga: Warga Binaan Lapas Karang Intan Banjar Akan Ikuti Program Rehabilitasi
Baca juga: BKSDA Kalteng Pasang 27 Plang Bahaya Serangan Buaya di 7 Kecamatan Bantaran Sungai Mentaya Kotim
Sedangkan bangunan rumah (konstruksi kayu permanen) dan dinding papannya masih tegak berdiri.
Atap terlempar di halaman rumah.
Angin puting beliung juga menerjang rumah di seberangnya yakni kediaman Sarkani.
"Tapi kerusakannya ringan, hanya sebagian kecil atapnya yang terlepas," papar Mawardi, kepala Desa Handilbirayang Bawah kepada banjarmasinpost.co.id.
Dikatakannya, angin puting beliung tersebut muncul tiba-tiba dan dalam waktu singkat.
Hanya berlangsung sekitar satu menit.
"Kejadiannya pas hujan deras. Sekitar setengah jam hujannya. Alhamdulillah tak ada korban jiwa," papar Mawardi.
Saat kejadian ada semua penghuninya.
Di rumah M Yani dihuni tiga jiwa dan di kediaman Sarkani empat jiwa.
Mawardi menuturkan warganya tersebut baru saja kembali ke rumah, hari Minggu kemarin.
Sebelumnya selama beberapa hari mengungsi karena rumah kebanjiran.
Kini warganya itu mengungsi kembali ke rumah mertua yang berada di seberang rumah.
Pasalnya atap rumah terlepas seluruhnya dan mesti diperbaiki lebih dulu.
Uluran tangan dermawan sangat diharapkan guna membantu meringankan beban korban puting beliung tersebut.
Apalagi, mereka baru saja pulang dari pengungsian dalam kondisi ekonomi yang lemah.
Mawardi menuturkan saat ini masih sekitar lima persen warganya yang masih mengungsi.
Namun umumnya mengungsi di rumah sanak kerabat di kampung atau di desa tetangga.
Ia mengatakan desanya termasuk yang terparah terpapar banjir di Kecamatan Bumimakmur, selain Desa Bumiharapan dan Handilmaluka.
"Saat ini genangan terdalam di rumah masih setinggi lutut. Sebagian rumah yang lain ada yang sudah terbebas dari banjir," sebutnya.
Dikatakannya, saat banjir besar melanda sepekan lalu seluruh rumah yang dihuni 260 KK (877 jiwa) kebanjiran.
Terparah di wilayah RT 1 dan 2.
(banjarmasinpost.co.id/roy)