Kalselpedia

KalselPedia- Desa Muara Asamasam Kabupaten Tanahlaut Tiap Tahun Gelar Tradisi Mappanretasi

Upacara adat rutin dilaksanakan adalah mappanretasi atau memberi makan laut sebagai ungkapan rasa syukur nelayan Desa Muara Asamasam atas hasil laut.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
Kapal nelayan Desa Muara Asamasam sandar di sungai desa setempat 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Masyarakat Desa Muara Asamasam mayoritas beragam Islam. Acara keagamaan bernapas islami sering digelar seperti maulid habsyi dan lainnya.

Upacara adat yang rutin dilaksanakan adalah mappanretasi atau memberi makan laut sebagai ungkapan rasa syukur nelayan atas rejeki dan hasil yang didapat selama satu tahun. 

Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam satu tahun. Ritual mappanretasi berupa penyembelihan hewan yang 
kepalanya dilarung ke laut. 

Suasana Desa Muara Asamasam yang tenang. Sebagian besar penduduk setempat berprofesi sebagai nelayan.
Suasana Desa Muara Asamasam yang tenang. Sebagian besar penduduk setempat berprofesi sebagai nelayan. (banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Dagingnya dimasak kemudian dibacakan doa lalu dibagikan kepada warga. Dengan berpakaian adat Bugis (baju bodo), para dayang dan sandro naik ke kapal untuk menuju laut dan bersama warga melarung sesaji ke laut. 

Sesaji terdiri dari pisang raja, ketan hitam, ketan putih, ketan kuning dan ketan merah. Pisang menurun (kepok), buah pinang, mayang, ayam lorek-lorek jantan dan betina. 

Kapal yang membawanya dihias seindah mungkin. Setelah kegiatan tersebut selesai, dilanjutkan lomba kapal hias. Kegiatan tersebut selain ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga merupakan pesta rakyat.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved