Banjir di Kalsel
Pemkab Tanahlaut Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana, Begini Penjelasan Bupati dan Wabup Tala
Pemkab Tanahlaut perpanjang status tanggap darurat bencana menyusul masih adanya sejumlah wilayah terendam banjir disamping penanganan pascabencana
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pemkab Tanahlaut perpanjang status tanggap darurat bencana menyusul masih adanya sejumlah wilayah yang terendam banjir dan memerlukan penanganan dan pendanaan bencana.
"Penanganan korban banjir dan pascabanjir masih memerlukan langkah-langkah yang masif dan pendanaan memadai, karena itu status tanggap darurat kami putuskan diperpanjang," ucap Wakil Bupati Tala Abdi Rahman, Senin (25/1/2021).
Ia menerangkan keputusan tersebut disepakati bersama stakeholder (forkominda) dan pihak terkait pada rapat evaluasi penanganan banjir, Sabtu malam. Dirinya yang memimpin rapat tersebut.
Abdi menuturkan berdasar hasil rapat tersebut, korban banjir yang berada di pengungsian terutama lansia, balita/anak-anak, dan penyandang disabilitas dikondisikan bertahan hingga keadaan benar-benar membaik.
Baca juga: Pemko Banjarbaru Komitmen Bantu Penanganan Korban Terdampak Banjir
Baca juga: DPRD Kabupaten Tapin Sampaikan Amanah LKK Balikpapan untuk Korban Banjir
Baca juga: Respons Bencana Banjir, Tim ERT PT BIB Evakuasi Warga Serta Distribusikan Logistik di 16 Desa
Hal itu dimaksudkan agar tidak ada warga yang kembali mengungsi ketika pulang ke rumah dan mendapati genangan masih tinggi. Hal seperti ini kemarin terjadi di Desa Handilnegara, beberapa warga setempat kembali mengungsi dengan cara mendirikan tenda terpal di atas jembatan di depan rumah.
Abdi menerangkan sebelum pengungsi kembali ke rumah, petugas bersama pihak desa lebih dulu akan memastikan kondisi di lapangan aman. Jika belum cukup aman (genangan masih dalam), maka diminta bertahan di pengungsian.
Kecuali bagi kepala keluarga atau laki-laki dewasa yang ingin mengecek rumah atau bersih-bersih diperkenankan. Itu pun malamnya mesti kembali ke pengungsian.
Abdi menegaskan pemerintah daerah menjamin keperluan hidup selama berada di pengungsian. Stok bahan pangan, obat-obatan hingga pakaian layak pakai cukup tersedia.
Pakaian layak pakai pun pendistribusiannya juga diatur atas permintaan posko di kecamatan/desa. Hal ini dimaksudkan agar pemanfaatannya tepat sasaran. "Jangan sampai ada yang tercecer," tandasnya.
Saat ini pihaknya juga sedang mendata kerusakan fisik dampak bencana alam (banjir, tanah longsor). Mulai dari kerusakan rumah warga maupun infrastruktur.
"Insha Allah nanti akan ada bantuan bagi rumah korban banjir yang rusak. Sekarang masih didata, nanti juga diverifikasi lebih dulu. Saat ini kami masih fokus penanganan korban banjir," papar Abdi.
Pantauan banjarmasinpost.co.id hingga saat ini masih ada beberapa desa yang masih dalam genangan banjirnya yaitu Desa Handilnegara, Kalibesar, dan Kurau di Kecamatan Kurau.
Sedangkan di Kecamatan Bumimakmur yakni di Desa Handilbirayang Bawah, Handilmaluka, dan Bumiharapan. Umumnya ketinggian genangan di dalam rumah masih setinggi lutut orang dewasa.
"Masih sangat banyak yang perlu ditangani. Termasuk pemenuhan pangan pascabanjirnya. Karena itu status tanggap darurat diperpanjang. SK-nya segera diajukan ke Pak Bupati," papar Abdi.
Perpanjangan status tanggap darurat tersebut dikatakannya berlaku hingga 14 hari mendatang terhitung sejak Senin hari ini.
Terpisah, Bupati Tala H Sukamta ketika dihubungi mengatakan setuju perpanjangan status tanggap darurat tersebut.
"SK-nya belum sampai ke meja saya. Begitu sampai, saya tandatangani. Saya setuju," tegasnya.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)