Selebrita
Perlakuan Baim Wong pada Kakek yang Pernah Hidup di Zaman Belanda, Suami Paula Jadi Ajudan
Baim Wong rela jadi ajudan kakek yang pernah hidup di zaman Belanda ini. Suami Paula Verhoeven ternyata punya misi. Ayah Kiano Tiger Wong tema baru.
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Youtuber Baim Wong beraksi sebagai ajudan kakek bernama Redi yang bekerja sebagai pemulung di kawasan Cirebon.
Kakek renta berusia 90 tahunan lebih dipilih suami Paula Verhoeven sebagai target di program acara Keluarga Bosque Trans TV.
Acara yang dipandu ayah Kiano Tiger Wong itu dalam tema baru ‘Ajudan Si Bos’.
Ini seperti yang ditayangkan di kanal youtube Trans TV Official, Jumat (5/2/2021).
• Nobu Disebut Tak Bersalah di Video Syur Gisel, Ponsel Pacar Wijin Disorot
• Komentar Iis Dahlia Lihat Anak Zaskia Gotik Dibawa ke Rumah Sakit, Arsila Ternyata Ikut Vaksinasi
Suami Paula hampiri kakek Redi yang sedang menepi dengan gerobaknya di pinggir jalan. Baim tiba-tiba ajak dia masuk naik mobil mewah dan berniat mengawal target seharian penuh.
“Nah ini dia target kita untuk episode pertama Menjadi Ajudan Si Bos’. Ok let’s go, “ kata Baim Wong dikutip Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (6/2/2021).
“Siap pak, selamat pagi. Saya di suruh ibu ke sini pak. Bapak mau diantar kemana?, “ sambung Baim.
Tampak Kakek Redi yang sudah tak memiliki pendengar begitu jelas minta Baim ulang pertanyaannya.
“Bapak mau di antar kemana?, “ tanya Baim lagi.
“Ke pesisir, “ jawab Kakek Redi.
Jawaban Redi sungguh membuat Baim Wong kaget.
Suami Paula tak menyangka semudah itu target mau diajaknya pergi.
Namun, tak berselang lama saat Baim mencoba mengarahkan target ke mobil justru mendapat perlawanan.
Redi menolak lantaran gerobaknya tak bisa dibawa.
Akhirnya seusai dijelaskan oleh Baim, semua berjalan mulus dan kakek Redi mau diantar pulang menuju rumahnya di Pesisir.
Jarak yang ditempuh dengan mobil tembus selama setengah jam perjalanan atau satu jam jika jalan kaki.
• Dulu Heboh Smackdown Nikita Mirzani, Denise Chariesta Kini Banjir Hujatan Gegara Nasi Goreng
• Goyangan Celine Evangelista di Mobil Curi Perhatian, Kondisi Istri Stefan William Kini Terungkap
Sebelum menuju rumah, kakek Redi pun ditraktir Baim Wong belanja sepuasnya untuk dibawa pulang.
“Bos (Redi) kita sudah sampai, silahkan belanja. Terserah mau beli apa saja buat keluarga di rumah.
“Terserah bapak saja, “ timpal Redi.
“Eh jangan, ayok sama saya masuk. Beli yang banyak, ini adalah kesempatan bos untuk belanja banyak, “ jelas Baim.
Lagi dan lagi, Redi menyuruh Baim yang memilihkan belanjaannya lantaran dia yang membelikan.
Baim coba bantu arahkan kakek tua itu untuk membeli keperluan sembako seperti minyak dan beras.
“Bos mau apa? Bos perlu minyak? Perlu beras? , “ sebut Baim.
“Ya beras ya mau, minyak ya mau, “ papar Redi.
Baim bersama keranjang dagangannya di tangan langsung berkeliling mencari beras dan minyak di tempat perbelanjaan itu.
Semua kebutuhan Redi dibelikan oleh Baim Wong.
“Beras minyak mi rebus sudah satu box. Apalagi bos? Bos perlu alat mandi?, “ tawar Baim.
“Mau, mau pak, mau aja, “ sahut Redi.
Redi yang hanya tinggal serumah dengan istri kemudian minta dibelikan gula dan teh.
Tak sampai di situ, Baim Wong juga membelikan kopi dan barang paling penting yaitu sandal, alas kaki Redi.
Baim ingin bosnya hari itu tampil keren dengan sandal yang bagus.
“Ibu dikasih sandal juga nggak?, “ tanya Baim.
Redi menolak namun Baim terus mencercanya.
“Loh engga dikasih? Dikasih ngga ibu?, “ tanyanya lagi.
“Ya boleh lah, “ kata Redi.
Banyak sekali barang yang dibelikan oleh Baim untuk Redi dan istri, terutama bahan pokok untuk menyambung hidup mereka.
Terungkap identitas Redi, rupanya dia adalah seorang kakek tua yang usianya hampir seratus tahun.
Redi hidup di masa penjajahan Belanda.
“Kurang lebih seratus tahun umurnya. Ya sebelum ada Presiden, masih jaman Belanda, masih Raja, “ tutur Redi.
Sejak dulu, Redi ternyata tinggal di Pesisir. Bahkan saat masa-masa di kepemimpinan Presiden Soekarno pun dia tinggal di sana.
Perlahan Redi yang suka berbicara dengan khas bahasa Jawa itu bocorkan kisah pelik kehidupannya.
Dia sudah berprofesi menjadi pemulung semenjak bujangan.
Penghasilannya dari memulung diungkap ke Baim, di mana dalam seminggu dia hanya bisa mendapatkan uang Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.
“Nasib jadi pemulung, dagang gagal. Pokoknya penghasilannya dari pemulung, “ aku Redi.
Tak disangka, ada tekat tersembunyi di balik badan renta Redi. Selama ini dia bersikeras untuk bisa mengkuliahkan anak dan cucu.
Di tengah kondisi fisiknya yang semakin lemah, pandangan mata nya yang sudah samar dia masih tetap bekerja.
Baim lantas memberikan segepok uang untuk Redi saat berada di dalam mobil.
Uang itu rencana akan digunakan untuk makan sehari-hari dia dan istri di rumah.
Baim lalu tambah lagi segepok uang untuk Redi dan membuatnya bingung.
“Bingung pak gak pernah pegang uang sebanyak ini, “ aku Redi.
Terjumlah ada Rp 2,6 juta uang yang diberikan oleh Baik untuk Kakek Redi dan ia menambahkan lagi gepokan uang ratusan ribu.
“Masih ada, warna merah nih, “ tutur Baim.
“Udah nggak mau pak, “ timpal Redi.
“Nggak apa-apa emang harinya hari baik, “ tandas Baim.
• Nobu Disebut Tak Bersalah di Video Syur Gisel, Ponsel Mantan Istri Gading Marten Disorot
Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri/Editor: Murhan