Berita Tanahlaut

Demi Elpiji Murah, Warga Dua Desa di Tala ini Rela Menunggu hingga Lima Jam

Meski menunggu lima jam, warga Desa Kurau Kecamatan Kurau dan Desa Ranggangdalam Kecamatan Takisung tetap sabar demi elpiji murah sesuai HET

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
MYRNA UNTUK BPOST GROUP
Suasana operasi pasar gas melon di Desa Ranggangdalam, Jumat kemarin. Warga sangat antusias. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Di tengah terpuruknya keuangan keluarga akibat berkepanjangannya pandemi covid-19 disusul deraan bencana alam ekstrem di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), operasi pasar begitu berarti bagi masyarakat.

Apalagi sejak tersendatnya akses keluar masuk ke Pelaihari (ibu kota Tala) sejumlah harga barang kebutuhan naik.

Terutama harga liquified petroleum gas (LPG) kemasan tiga kilogram yang melambung hingga Rp 50 ribu, padahal ketetapan harga eceran tertinggi (HET) hanya Rp 19 ribu per tabung.

Simpang Nungki Batola Masih Terendam, Warga Minta Pengerukan hingga Perbaikan Rumah

IMLEK 2021 - Sajian Nikmat 7 Kuliner Khas Imlek 2557 Pembawa Hoki, Pangsit Lumpia hingga Jeruk

Operasi Gabungan Skala Besar, Pelaku Usaha di Banjarbaru Diberikan Edukasi Pendisplinan PPKM

Itu sebabnya operasi pasar LPG 3 kilogram atau kerap disebut gas melon yang dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Diskopdag) Tala sejak dua pekan lalu, direspons antusias masyarakat.

Sasaran prioritas kegiatan tersebut adalah warga yang terdampak bencana alam (banjir maupun tanah longsor).

Sejak pagi-pagi, warga di lokasi operasi pasar, telah datang.

Bahkan warga rela mesti harus menunggu cukup lama.

Seperti pada operasi pasar elpiji melon di Desa Kurau Kecamatan Kurau dan di Desa Ranggangdalam Kecamatan Takisung.

Sekitar lima jam mereka menanti.

"Warga sabar menunggu hingga elpijinya datang," ucap Kepala Diskopda Tala H Syahrian Nurdin didampingi Kasi Distribusi dan Usaha Perdagangan Myrna Fahrina, Minggu (7/2/2021).

Dikatakannya warga mulai datang ke lokasi operasi pasar di balai desa sekitar pukul 09.00 Wita.

Mereka antusias datang karena beberapa hari sebelumnya telah mendapat informasi mengenai agenda tersebut.

Myrna menuturkan operasi pasar di Kurau dan Ranggangdalam tersebut dilaksanakan pada Jumat kemarin.

Kuota yang disalurkan masing-masing sebanyak 280 tabung.
Harganya sesuai HET yakni Rp 19 ribu.

Armada pengangkut elpiji melon dari pihak agen tiba di lokasi pukul 14.00 Wita.

"Agak lama memang dikarenakan banyaknya antrean truk yang berada di SPBE Lianganggang," jelas Myrna.

Operasi pasar gas melon masih akan berlanjut.

"Jadwal berikutnya yakni Senin di Desa Padangluas dan Desa Panyipatan," pungkasnya.

Warga Tala berharap operasi pasar terus dilakukan guna membantu meringankan beban hidup masyarakat yang terpuruk, terutama yang terdampak bencana alam.

"Lanjutkan terus sampai harganya normal di eceran. Diperbanyak lagi kuotanya kalau bisa supaya lebih banyak lagi yang terbantu," ucap Imran, warga Pelaihari.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved