Melihat Proses Bikin Kue Apam Barabai
Kuliner Kalsel Apam Barabai, BIsa untuk Oleh-oleh
Satu tempat pembuatan kue Apam Barabai di Gang Charles, Jalan Sarigading, kawasan Bulau, Kecamatan Barabai, Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Apam Barabai, sudah menjadi ikon kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Kuliner khas Bumi Murakata ini, sering menjadi oleh-oleh khas wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten HST.
Juga, menjadi oleh oleh untuk teman, kerabat maupun sanak keluarga saat berkunjung ke luar provinsi.
Meski kuliner ini sangat sederhana, tapi begitu digemari karena cita rasanya yang khas.
• VIDEO Apam Viral di Barabai HST, Pembeli Pun Sampai Antre Pakai Nomor
• Pasar Apam dan Pakasam HST Bakal Ditata, Ini Tujuannya
Bentuknya yang bulat dan tipis, membedakan jenis kue apam dengan daerah lainnya.
Umumnya, Apam Barabai diproduksi sebagai usaha rumahan.
Reporter Banjarmasinpost.co.id, Selasa (9/2/2021), mengunjungi langsung dapur salah satu tempat pembuatannya, yaitu milik keluarga Rizali Hadi.
Tempatnya, di Gang Charles, di Jalan Sarigading, Bulau, Kecamatan Barabai, Kota Barabai.
• KalselPedia : Apam Kandal Jajanan Khas Lebaran di Hulu Sungai Tengah
Mencari rumah produksi apam ini, awalnya cukup sulit karena masuk gang cukup sempit.
Namun, begitu di sebut nama perajinnya, Herlina atau Nana, warga sekitar langsung menunjukkan lokasi rumahnya.
Adalah Rizal Hadi, suami dari Nana yang membuat kue ini. Tiap hari, dibantu seorang pekerja, Raudah Rizal mengolah 15 sampai 30 liter tepung beras menjadi kue tersebut.
Proses produksi dilakukan di dapur khusus. Tiga tungku besar dan tiga kuali besar, bertengger.
• Virus dan Kenaikan Barang Bikin Omset Perajin Kue Khas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Jadi Menurun
Kuali merupakan tempat mengukus Apam Barabai. Sekitar 15 menit dikukus, matang, langsung di lepas dari cetakannya.
Selanjutnya, Apam Barabai itu langsung dibungkus daun pisang, dan siap dipasarkan,
“Bikinnya mudah saja, tapi jika tidak tahu teknik meramu adonannya, kue apam bisa gagal, tampilan maupun rasanya pun menjadi tak enak,” ungkap Rizal.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)