Pemilu 2024

NASIB Partai Demokrat, Solid di Era SBY tapi Mulai Bergejolak saat di Tangan AHY

Sejumlah kader aktif dan mantan pengurus berupaya melengserkan AHY dari kursi ketua umum dengan mengembuskan isu Kongres Luar biasa (KLB).

Editor: Didik Triomarsidi

"Artinya, aklamasi partai Demokrat pada tahun lalu itu, Maret 2020 itu, sebetulnya bukan aklamasi yang sejati," ucap Qodari. "Jadi kalau belum setahun sudah ada gerakan politik, itu menandakan bahwa kekuasaan di Demokrat saat ini tidak bulat," tutur Qodari.

Solid di era SBY

Kondisi Demokrat saat ini berbeda dengan era kepemimpinan SBY. Isu KLB pernah sekali muncul saat SBY menjabat posisi ketua umum pada 2019.

Namun saat itu tak ada satu pun kader aktif di internal yang terlibat. Isu KLB hanya diembuskan oleh mantan pengurus yang sudah lama tak aktif dan tak mendapat sambutan positif dari kader internal yang aktif.

Padahal di awal saat SBY menjabat ketua umum ia tengah berkonflik dengan eks Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan para loyalisnya.

Saat itu, konflik antara SBY dan Anas bermula sejak Anas terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat melalui Kongres Bandung pada 2010.

Ketika itu SBY menjagokan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai kandidat ketua umum.

Ketegangan antara SBY dan Anas makin menjadi-jadi kala mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebutkan keterlibatan Anas di proyek pembangunan Wisma Atlet di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, yang di dalamnya terdapat praktik korupsi.

Namun Anas bersikukuh membantah tudingan Nazaruddin. Di sisi lain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memastikan keterlibatan Anas dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Hambalang.

SBY pun merasa Partai Demokrat tersandera dengan skandal pembangunan Wisma Atlet Hambalang yang melibatkan Anas. Sebabnya, masa itu merupakan tahun politik dimana Pemilu 2014 akan diselenggarakan.

SBY khawatir elektabilitas Demokrat akan terjun bebas akibat persepsi publik yang negatif atas skandal korupsi yang melibatkan Anas sebagai ketua umum.

Di masa-masa sebelum KPK menetapkan Anas sebagai tersangka, SBY selaku Ketua Dewan Pembina pun kerap mengadakan pertemuan dengan anggota Dewan Pembina Demokrat beserta para pendiri partai.

Sedangkan Anas kerap melakukan konsolidasi dengan mengumpulkan para anggota DPP inga DPD.

Hingga akhirnya KPK menetapkan Anas sebagai tersangka dan SBY pun mengambil alih jabatan ketua umum pada 2013.

Sejumlah loyalis Anas seperti Gede Pasek Suardika dan Saan Mustopa dari berbagai jabatan partai pun dilakukan SBY.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved