Berita Banjarmasin
Antrean Truk Hilang di Kayutangi Banjarmasin, Penjual Makanan Turun Omset
Penjual makanan di Kayutangi Banjarmasin memperoleh Rp 350 ribu sehari saat sopir truk antre diangkut kapal ke seberang sungai, kini hanya Rp 150 ribu
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Antrean truk di Jalan Brigjend H Hasan Basri arah ke luar Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah tidak ada lagi.
Aktivitas pengguna jalan di kawasan Kayutangi Banjarmasin itu pun lengang.
Tidak seperti beberapa waktu lalu, pengendara harus mengunakan lajur kanan untuk bisa melintas.
Karena di lajur kirinya, truk antre menunggu giliran diangkut kapal LCT seberangi Sungai Alalak.
Baca juga: Antre 4 Hari, Sopir Truk Kontainer Keluhkan Kebijakan Penyeberangan Feri di Dermaga Martapura Baru
Baca juga: Angkut Pupuk, Truk Ini Terbalik saat Naik LCT di Pelabuhan Martapura Baru Banjarmasin
Bagi sebagian orang, tidak adanya antrean truk merupakan kabar baik karena perjalanan kian lancar.
Namun berbeda halnya yang dirasakan oleh Arbayah (60), pedagang makanan di satu ruas Jalan Brigjend H Hasan Basri. Hilangnya antrean truk, berdampak pada usahanya.
"Sekarang sepi. Kalau ada antran truk, ramai juga jualan," kata Arbayah, Selasa (16/2/2021).
Pemilik warung kopi itu pun harus merelakan kehilangan 50 persen penghasilannya, bersamaan hilangnya antrean truk di kawasan setempat.
Baca juga: VIDEO Sopir Truk Tutup Jalan, Tuntut Jembatan Kayutangi Lama Dibuka
"Biasanya kalau lagi ramai bisa dapat Rp 300.000 sampai Rp 350.000 satu hari. Kalau sekarang, paling Rp 100.000 sampai Rp 150.000," sebutnya.
Meski demikian Arbayah tetap bersyukur, baginya penghasilan yang ia dapat masih bisa mencukupi keperluan sehari-hari. "Ya Alhamdulillah, masih cukup untuk belanja keperluan di rumah," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)