Wabah Corona Kalsel

Wabah Corona Kalsel, Disdik Banjarmasin Usulkan Guru Divaksin Covid-19

Pemberi layanan publik menjadi salah satu sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap kedua, yang dilakukan oleh Pemko Banjarmasin khususnya melalui Dina

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/frans rumbon
Kadisdik Banjarmasin, Totok Daryanto 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemberi layanan publik menjadi salah satu sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap kedua, yang dilakukan oleh Pemko Banjarmasin khususnya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).

Terkait hal ini pula, Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin turut mengusulkan pemberian vaksin CoVID-19 untuk seluruh guru yang ada di kota Banjarmasin.

Bahkan pendataan guru yang diusulkan untuk menerima vaksin pun sudah dilakukan juga oleh Disdik Banjarmasin. Untuk selanjutnya l dilakukan verifikasi kembali oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk menyaring mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Total ada 5.000 lebih guru mulai dari tingkat PAUD sampai SMP Negeri maupun swasta," ujar Kepala Disdik Banjarmasin,Totok Agus Daryanto, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Kisah Ikke Nurjanah dan Karlie Fu, Rasakan Indahnya Jatuh Cinta di Usia Kepala Empat

Totok sendiri mengakui cukup sulit untuk memenuhi vaksinasi seluruh guru di Banjarmasin, mengingat stok vaksin yang ada sekarang juga masih terbatas.

"Instruksi kita sekarang mendata guru yang mau dulu mengikuti vaksin. Bukan wajib," tambahnya lagi.

Totok mengaku, tidak bisa menargetkan kapan para guru ini bisa divaksin, dan tetap menunggu jadwal dari Dinkes.

Walaupun sejatinya dia berharap, vaksinasi Covid-19 bisa diberikan sebelum rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai untuk tingkat SMP Negeri.

"Memang sulit. Karena lansia saja belum kelar. Kalau sempat alhamdulillah, kalau tidak sempat tetap kita jalankan PTM," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi membenarkan bahwa guru di Banjarmasin menjadi salah satu sasaran dari vaksin pada tahap kedua.

Meskipun demikian Machli menambahkan bahwa untuk saat ini belum bisa memenuhi vaksinasi untuk guru secara menyeluruh.

"Guru termasuk target sasaran vaksinasi di tahap kedua. Tapi karena jumlah vaksin yang kita terima sangat terbatas di termin pertama ini, maka berdasarkan persentase misalnya untuk guru 20 persen saja terlebih dahulu. Selanjutnya baru akan kita selesaikan sesuai jumlah vaksinnya," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved