Berita HSU

Parkir Wisata Desa Banyu Hirang HSU Datangkan Pendapatan,  Digunakan untuk Kembangkan Fasilitas

Parkir dari pengunjung wisata Banyu Hirang Amuntai Selatan digunakan untuk mengembangkan fasilitas pendukung di lokasi wisata ini

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI
Rumah Terapung di tempat wisata alam, serta galeri tempat barang kerajinan di dekatnya, ini terdapat di Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amunta Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki destinasi wisata di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan.

Objek wisata yang dikelola oleh desa dan karang taruna ini tak begitu jauh dari pusat kota Amuntai.

Objek Wisata Rumah Singgah Terapung dan Kolam ikan ini ada berawal dari adaya program kampung tangguh banua dari Polri. Dan Desa Banyu Hirang berhasil mendapatkan juara dua se Kalimantan Selatan.

Objek wisata Banyu Hirang memiliki beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung.

Baca juga: Wisata Alam Hingga Wisata Edukasi Ada di Desa Banyu Hirang Kabupaten HSU

Baca juga: Rumah Galeri Kerajianan untuk Pengunjung Objek Wisata Banyu Hirang Kabupaten HSU

Desa Banyu Hirang terdapat banyak daerah rawa. Dan hal ini dimanfatkan dengan mengubah daerah rawa menjadi objek wisata.

Muhamad Nasir salah satu pengelola mengatakan salahsatu keuntungan yang dirasakan dengan adanya wisata ini adalah adanya lahan parkir yang dikelola oleh anggota karang taruna.

Dengan menggunakan sebagian bahu jalan dan juga lahan kosong milik desa.

Hal ini menambah pendapatan desa, selain untuk mengembangkan wisata yang dikelola desa dan juga membantu menambah penghasilan warga sekitar. 

Warga sekitar ada juga yang menjadikan  halaman menjadi lahan parkir dan menambah juga pendapatan.

Ada juga yang berjualana makanan dan minuman untuk para pengunjung. 

Nasir menambahkan pengunjung perhari ratusan, terlebih saat akhir pekan hari sabtu dan minggu.

“Tidak ada biaya masuk hanya parkir saja Rp 2000 permotor yang dikelola oleh karang taruna,” ujarnya.

Penghasilan yang didapat dari lahan parkir untuk pengembangan objek wisata sehingga pemerintah desa juga tidak mengeluarkan anggaran terlalu banyak untuk pemeliharaan. 

"Kami akan berusaha mengembangkan objek wisata agar bisa lebih baik dan menarik pengunjung," ujarnya. 

Baca juga: Pengelola Wisata Banyu Hirang HSU Kalsel Tak Izinkan Masuk Pengunjung Tanpa Masker

Baca juga: Rumah Terapung di Tengah Rawa Banyu Hirang HSU Kalsel

Desi salahsatu pengunjung mengatakan lahan parkir saat ini selain di halaman juga menggunakan bahu jalan. Dengan adanya penjaga parkir maka memudahkan untuk mengatur sehingga lalu lintas lancar. 

"Di objek wisata dengan biaya parkir Rp 2000  termasuk murah, karena biasanya lebih mahal ditambah tidak ada biaya masuk," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved