Teroris Serang Mabes Polri
Pura-pura Tanya Letak Kantor Pos, ZA Ternyata Bawa Airgun Kaliber 4,5 Milimeter ke Mabes Polri
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono menyebut jenis senjata yang digunakan ZA (25) jenis airgun berkaliber 4,5 milimeter.
"Yang bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," ucap Sigit.
"Kemudian dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan," tutur dia.
Aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menangkap sejumlah terduga teroris, pasca-peristiwa bom bunuh diri di Makassar, pada Minggu (28/3/2021).
Menurut Polri, pelaku aksi teror merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS.
Baca juga: Aksinya Serang Mabes Polri Bikin Gempar, Lone Wolf Zakiah Tinggalkan Wasiat, Nama Ahok Disebut
Baca juga: Sosok yang Terobos Mabes Polri dan Ditembak Polisi Diduga Perempuan, Area Penembakan Disterilisasi
* Ayah Yakin Ada Orang Tuntun Putrinya Serang Mabes Polri
Zakiah Aini alias ZA (25), merupakan terduga teroris yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3).
Sekira pukul 16.30 WIB, ZA datang ke Mabes Polri dengan membawa senjata api dan sempat melepaskan tembakan di area parkir Mabes Polri.
ZA datang mengenakan pakaian panjang berwarna hitam dan menggunakan penutup kepala berwarna biru.
Setelah terjadi baku tembak, terduga teroris itu berhasil dilumpuhkan polisi.
Selain itu, Mabes Polri turut mengungkap jika ZA ternyata 'lone wolf' dan berideologi ISIS.
Demikian disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
"Dari hasil profiling yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS," ucap Listyo.
Menurut mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini, ZA berideologi ISIS dibuktikan dengan postingannya di sosial media.
Lantas bagaimana dengan respon keluarga ZA terkait lone wolf atau serigala penyendiri?.
Dilansir dari Kompas.com, pengamat terorisme Community of Ideological Islamic Analyst (CIA) Harits Abu Ulya mengatakan, 'lone wolf' adalah sebutan bagi mereka yang melakukan aksi teror seorang diri.