Sidang Isbat Ramadhan 2021
Hilal Disebut Tampak di Langit Indonesia, Kemenag Siap Putuskan Awal Ramadhan 1442 H
Dalam tahapan pemaparan posisi hilal awal Ramadhaan 1442 H, disebutkan ada referensi pelaporan hilal dapat teramati di wilayah Indonesia
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1442 Hijriah sudah mulai dilakukan. Dalam tahapan pemaparan posisi hilal awal Ramadhaan 1442 H, disebutkan ada referensi pelaporan hilal dapat teramati di wilayah Indonesia, Senin (12/4/2021).
Hal ini disampaikan anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Ramadan 1442 H, dalam rangkaian pelaksanaan sidang isbat yang digelar Kementerian Agama di Gedung Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta.
“Ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1442 Hijriah hari Senin tanggal 12 April 2021 dapat teramati dari wilayah Indonesia,” terang Cecep, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Baca juga: Hilal 1 Ramadhan 1442 H Terpenuhi, Kanwil Kemenag Kalsel Himbau Masyarakat Tunggu Sidang Itsbat
Baca juga: Nahdlatul Ulama Tetapkan Besok Puasa Ramadhan 2021 Dimulai, Puasa 2021 Sama Seperti Muhammadiyah
Menurutnya, ijtimak terjadi pada hari Senin, 12 April 2021, sekitar pukul 09.31 WIB.
Pada saat terbenam matahari, lanjut Cecep, di seluruh Indonesia sudah terjadi ijtimak atau konjungsi
"Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat," tuturnya.

"Untuk di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,59 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 12 detik," tambahnya.
Dijelaskan Cecep, hilal awal Ramadan 1442H pada Senin, 12 April 2021 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.
Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawwal 1404H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh:
- Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare
- Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare
- Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta
"Ma'mur Guru Agama Sukabumi dan Endang Efendi Hakim Agama Sukabumi, juga melihat hilal saat itu,” tandasnya.