Banjir di NTT

Sebanyak 1.023 KK Masih Mengungsi Akibat Banjir Bandang di NTT

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan jumlah pengungsi di posko penampungan korban bencana banjir di NTT tercatat 1.023 KK

Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Jumat, (9/4/2021) untuk meninjau lokasi terdampak bencana. 

Editor : Anjar Wulandari

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebagian besar warga yang terdampak banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini masih mengungsi.

Mereka belum bisa kembali ke rumah masing-masing, akibat telah rusak diterjang banjir.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan jumlah pengungsi di posko penampungan korban bencana dampak dari badai tropis siklon seroja di NTT tercatat 1.023 kepala keluarga ( KK) atau 4.182 orang.

Baca juga:  Naik Signifikan, Hari Ini Harga Emas Antam Jadi Rp 935 Ribu, Warga Banjarbaru Ini Jual Untuk Modal

Baca juga: Wisata Kalsel, Embung Lokudat Menjadi Lokasi Penghijauan Pemprov Kalsel

Jumlah pengungsi, kata dia, kian berkurang dari awal terjadinya bencana.

"Awalnya, jumlah pengungsi yang ada di posko berjumlah 7.425 kepala keluarga atau 58.914 jiwa," kata Viktor dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Jumat (16/4/2021).

Sementara untuk pengungsi di luar posko atau di rumah-rumah keluarga berjumlah 43.425 orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  pada hari ini, Jumat, (9/4/2021) untuk meninjau lokasi terdampak bencana.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Jumat, (9/4/2021) untuk meninjau lokasi terdampak bencana. (Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu Viktor juga mengungkap jumlah rumah rusak berat akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang sebanyak 14.892 unit, rusak sedang 12.895 dan rusak ringan 43.089.

"Keluarga yang terdampak ada 127.414 kepala keluarga," ujarnya.

Terkait kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial diseluruh NTT, kata Viktor, tercatat ada 2.927.

Masyarakat pun mengalami kerugian yang cukup signifikan akibat bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, Viktor akan mulai melakukan komunikasi dengan kementerian terkait.

"Bahwa kerusakan infrastruktur jalan jembatan, dan juga bendungan serta kerusakan lahan pertanian kehilangan ternak dialami oleh masyarakat NTT dan jumlahnya sangat signifikan," ungkapnya.

"Dan tentunya nanti kami akan melaporkan secara resmi kepada kementerian lembaga terkait sehingga bisa ditangani sehingga bisa didesain perbaikan atau pembangunan di tahun anggaran 2021/2022 dan seterusnya," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di NTT dilanda banjir bandang pada Minggu (4/4/2021). Total korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021) tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang.

Baca juga: Liburkan Belajar Mengajar Selama Ramadhan 1442 H, Disdik Kapuas Terbitkan Kartu Kendali

Baca juga: WASPADA, Link Pulsa Belajar Rp 200.000 dan Kuota 95 GB Kemendikbud Ternyata Hoax

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur: 1.023 KK yang mengungsi akibat Bencana di NTT"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved