Ramadhan 2021

Ini Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar, Kembali Diperingati di Bulan Ramadhan 2021

Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar adalah dua momen istimewa yang selalu diperingati tiap bulan Ramadhan. Ternyata inilah bedanya

Istimewa Kol via Tribun Style
Ilustrasi malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan.Ini Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar, Kembali Diperingati di Bulan Ramadhan 2021 

Editor : Anjar Wulandari

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi Umat Islam, malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar adalah dua momen istimewa yang selalu diperingati tiap bulan Ramadhan.

Kedua momen istimewa ini selalu disebut saat bulan Ramadhan seperti Ramadhan 2021/ 1442 H sekarang ini.

Namun apa bedanya kedua momen penting di bulan Ramadhan itu?  Berikut ini ulasannya.

Seperti diketahui, umat muslim saat ini tengah menjalani hari-hari di bulan Ramadhan 2021.

Selama di bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah wajib berpuasa. Selain itu, berlomba-lomba mengerjakan amalan shalih demi mendapatkan pahala Allah SWT.

Baca juga: Doa Kamilin Dibaca Saat Shalat Tarawih di Ramadhan 2021, Berikut Tata Cara Salat Tarawih dan Witir

Baca juga: Ibadah Rasulullah SAW Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan & Kumpulan Ucapan Sambut Nuzulul Quran 2021

Selain momen spesial untuk memperbanyak ibadah dan amalan shalih, banyak peristiwa penting terjadi di bulan suci Ramadhan.

Salah satunya ketika Alquran diturunkan untuk pertama kalinya.

Sekadar diketahui, bulan Ramadan juga disebut-sebut sebagai bulan diturunkannya Alquran.

Ilustrasi malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan
Ilustrasi malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan (Istimewa Kol via Tribun Style)

Ada dua istilah yang akrab didengar di bulan Ramadan.

Yakni malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Lantas apa perbedaan dari dua istilah tersebut?

Dirangkum TribunJakarta dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

Nuzulul Quran adalah waktu di mana Alquran pertama kali diturunkan.

Di Indonesia lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, umumnya di malam hari.

Hampir di seluruh tempat di Nusantara mengadakan seremoni layaknya memperingati Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan hari besar lainnya.

Banyak cara masyarakat mengisi acara Nuzulul Quran, mulai dari tumpengan, pengajian, istigosah, tahlil, khataman Alquran, dan sebagainya.

Sementara Allah menegaskan bahwa Alquran diturunkan pada malam Lailatul Qadar (Surat al-Qadar ayat 1), yaitu malam paling spesial di bulan suci, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Muhammad, ia lebih baik dari pada seribu bulan.

Pendapat yang paling populer bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Salah satu indikasinya Nabi sangat menekankan I’tikaf dan ibadah lainnya di waktu-waktu tersebut.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana korelasi antara dua narasi di atas?

Mengapa bisa berbeda antara peringatan Nuzulul Quran dan diturunkannya Alquran pada malam Lailatul Qadar?

Beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa Alquran diturunkan dua kali proses.

Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah).

Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).

Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di langit dunia, dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah.

Baca juga: Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1442 H pada Kamis 29 April 2021, Ini 4 Peristiwa Besar Tepat 17 Ramadhan

Baca juga: Simak Amalan di Malam 17 Ramadhan 2021, Berikut Penjelasan Nuzulul Quran Versi Abdul Somad

Selanjutnya malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun.

Pakar tafsir terkemuka, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menegaskan:

وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.

“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أُنْزِلَ الْقُرْآنَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى الْكَتَبَةِ فِي سَمَاءِ الدنيا، ثم نزل بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ نُجُومًا- يَعْنِي الْآيَةَ وَالْآيَتَيْنِ- فِي أَوْقَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ فِي إِحْدَى وَعِشْرِينَ سَنَةً

“Sahabat Ibnu Abbas berkata, Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh kepada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur, satu dan dua ayat, di waktu yang berbeda-beda selama 21 tahun.” (Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an/Tafsir al-Qurthubi, juz 2, hal. 297).

Seorang tamu yang berkunjung, membaca Alquran Jumbo karya Yusni Fauzi, warga Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
Seorang tamu yang berkunjung, membaca Alquran Jumbo karya Yusni Fauzi, warga Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Proses turunnya Al-Qur’an secara total ini terjadi di bulan malam Lailatul Qadar, tepatnya malam 24 Ramadhan.

Pendapat ini sebagaimana ditegaskan dalam riwayat Ibnu Abbas dan Watsilah bin al-Asqa’.
Imamul Mufassirin (pemimpin para pakar tafsir), Syekh Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari menyampaikan riwayat tersebut dalam kitab tafsirnya sebagai berikut:

كَمَا حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ قَالَ ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ أَبِي الْأَشْرَسِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً مِنَ الذِّكْرِ فِي لَيْلَةِ أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ، فَجُعِلَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ

“Sebagaimana bercerita kepadaku Abu Kuraib, beliau berkata, bercerita kepadaku Abu Bakr bin ‘Ayyasy dari al-A’masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata; Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 dari bulan Ramadhan, kemudian diletakan di Baitul Izzah.”

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ: ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ رَجَاءٍ، قَالَ: ثنا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ وَاثِلَةَ، " عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: نَزَلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ

"Bercerita kepadaku Ahmad bin Manshur, ia berkata, bercerita kepadaku Abdullah bin Raja’, ia berkata, bercerita kepadaku Imran al-Qatthan dari Qatadah dari Ibnu Abil Malih dari Watsilah dari Nabi, beliau bersabda; lembaran-lembaran Nabi Ibrahim turun pada awal bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan, Injil diturunkan pada 13 Ramadhan, Al-Qur’an diturunkan pada 24 Ramadhan.” (Syekh Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari, Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wili Ayil Quran/ Tafsir al-Thabari, juz 3, hal. 188).

Dalam proses turunnya Alquran secara bertahap, wahyu pertama yang diterima Nabi adalah Surat al-‘Alaq dari ayat satu sampai lima.

Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.

Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, Nabi menerima wahyu untuk pertama kalinya.

Pakar sejarah Nabi, Syekh Muhammad al-Khudlari Bik menegaskan:

ـ )بَدْءُ الْوَحْيِ (لَمَّا بَلَغَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ سِنَّ الْكَمَالِ وَهِيَ أَرْبَعُوْنَ سَنَةً أَرْسَلَهُ اللهُ لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا لِيُخْرِجَهُمْ مِنَ ظُلُمَاتِ الْجَهَالَةِ إِلَى نُوْرِ الْعِلْمِ وَكَانَ ذَلِكَ فِيْ أَوَّلِ فَبْرَايِرْ سَنَةَ ٦١٠ مِنَ الْمِيْلَادِ كَمَا أَوْضَحَهُ الْمَرْحُوْمُ مَحْمُوْدْ بَاشَا اَلْفَلَكِيُّ، تَبَيَّنَ بَعْدَ دِقَّةِ الْبَحْثِ أَنَّ ذَلِكَ كَانَ فِيْ 17 رَمَضَانَ سَنَةَ 13 قَبْلَ الْهِجْرَةِ وَذَلِكَ يُوَافِقُ يُوْلِيُوْ سَنَةَ ٦١٠

“(Fasal Pertama kali wahyu turun). Saat Nabi menginjak usia matang, yaitu 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta seraya menggembirakan dan memperingatkan, untuk mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan menuju cahaya ilmu. Demikian itu terjadi di awal bulan Februari tahun 610 Masehi seperti yang dijelaskan Syekh Mahmud Basya sang pakar astronomi. (Namun) setelah penelitian yang cermat, telah jelas bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi.” (Syekh Muhammad al-Khudlari Bik, Nur al-Yaqin Fi Sirati Sayyid al-Mursalin, hal. 19).

Dari referensi di atas dapat dipahami bahwa peringatan Nuzulul Quran yang populer di Indonesia mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Alquran dalam proses kedua, yaitu dari Baitul Izzah kepada Nabi di bumi.

Perbedaan pendapat mengenai kapan wahyu pertama turun memang tidak bisa dihindari.
Selain tanggal 17 Ramadan ada pula yang berpendapat terjadi tanggal 7, 8, dan 21 Ramadan.

Bahkan beberapa pendapat ada yang menyebut bukan di bulan Ramadan.

Namun, perayaan Nuzulul Quran di setiap tanggal 17 Ramadan yang telah turun-temurun terlaksana tanpa ada pengingkaran dari para ulama, setidaknya memiliki pembenaran dari sudut pandang sejarah menurut satu versi.

Oleh karenanya, tidak perlu fanatik secara berlebihan dengan menyalahkan pihak yang berbeda dengan pendapat yang diyakini.

Siapa pun boleh merayakan Nuzulul Quran di luar tanggal 17 Ramadan dengan tetap menghormati pendapat lain yang berbeda.

(*)

Baca juga: Doa Menyambut Nuzulul Quran 2021, Diperingati Tiap 17 Ramadhan, Begini Kisah Sejarahnya

Baca juga: Ibadah Rasulullah SAW Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan & Kumpulan Ucapan Sambut Nuzulul Quran 2021

Berita in telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Simak Perbedaan Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Jangan Salah Kaprah! dan di TribunKaltim.co dengan judul Sama-sama Terjadi di Bulan Ramadhan, Apa Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar?,

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved