Kemenko Perekonomian
Pemulihan Ekonomi Triwulan I Berlanjut, Diperkirakan Triwulan II Terakselerasi Lebih Tinggi
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, sebut berbagai sektor usaha terus menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik.
Peningkatan konsumsi masyarakat tercermin dari Inflasi, Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Riil yang meningkat.
Pemulihan konsumsi ini mendorong industri untuk meningkatkan aktivitas produksinya, tercermin dari indikator PMI yang meningkat mencapai level tertinggi selama periode 10 tahun pada April 2021.
Peningkatan aktivitas produksi juga didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal. Dari sisi eksternal, pemulihan permintaan global mendorong aktivitas ekspor impor Indonesia.
“Konsumsi diproyeksikan akan terus meningkat di Triwulan II-2021 sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang memicu pertumbuhan belanja nasional. Pertumbuhan belanja nasional tumbuh signifikan pada awal April 2021 sebesar 32,48 persen,” ujar Menko Airlangga.
Seperti diketahui, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mencatat surplus US$1,56 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus Maret 2020 lalu sebesar US$0,71 miliar.
Surplus ini melanjutkan posisi surplus neraca perdagangan yang sudah dicapai sejak 11 bulan lalu.
“Tercatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mengalami surplus US$1,57 miliar, terutama terdorong oleh surplus di sektor nonmigas terutama komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, batu bara, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektronik, serta emas dan perhiasan,” papar Menko Airlangga.
Selain itu, Menteri Perdagangan M Lutfi menambahkan, “Ekspor nonmigas kita pada Maret 2021 lalu sebesar US$17,45 miliar, dan ini adalah ekspor nonmigas terbesar dan tertinggi dalam sejarah kita sejak krisis 1998 lalu.”
Pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor dan perumahan pasca relaksasi PPnBM Sektor Otomotif dan PPN DTP Sektor Properti yang dikeluarkan pemerintah awal Maret lalu.
Pada Maret 2021 tercatat penjualan mobil mengalami peningkatan yang tajam yaitu 28,2 persen, sedangkan penjualan rumah mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 39,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyampaikan, “Insentif otomotif dan sektor properti akan mendorong industri, kemudian program harga gas US$6 mendorong industri berdaya saing tinggi, program sertifikasi pelaku PDN akan memperluas pasar, dan program neraca komoditas akan memastikan industri memperoleh bahan baku yang diperlukan.”
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diandalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi pada 2021, realisasinya sampai 30 April 2021 mencapai Rp 155,63 triliun atau 22,3 persen dari pagu yang sebesar Rp 699,43 triliun.
Sedangkan, khusus untuk program Dukungan UMKM telah terealisasi sebesar Rp 40,23 triliun atau 20,8 persen dari pagu sebesar Rp 191,13 triliun.
“Realisasi untuk program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 12,8 triliun atau sebesar 88,11 persen dari pagu yang mencapai Rp 15,36 triliun,” ujar Menteri Koperasi UKM Teten Masduki.
Strategi Utama Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi 2021