Internasional

Sikap Amerika Serikat & PBB Terkait Konflik Palestina - Israel, 100 Orang di Gaza Dilaporkan Tewas

Korban tewas di Jalur Gaza 100 oranh. Konflik antara Israel dan Palestina akhirnya membuat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bersikap

Editor: Rahmadhani
Menahem KAHANA / AFP
Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza dari posisi mereka di dekat kota selatan Israel Sderot pada 13 Mei 2021. Israel menghadapi konflik yang meningkat di dua front, berjuang untuk memadamkan kerusuhan antara orang Arab dan Yahudi di jalan-jalannya sendiri setelah berhari-hari baku tembak dengan militan Palestina di Gaza. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Konflik antara Israel dan Palestina akhirnya membuat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memberikan sikap.

DK PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan virtual pada Minggu (16/5/2021) membahas kekerasan yang memburuk antara Israel dan Palestina.

Para diplomat menjelaskan sebenarnya Amerika Serikat mengusulkan pertemuan dilakukan pada awal pekan depan.

Alsannya, Amerika Serikat ingin memberikan waktu untuk diplomasi, sehingga menunda pertemuan hingga awal pekan depan.

Baca juga: Serangan Israel ke Palestina Lewat Udara Tewaskan 10 Tokoh Hamas, Komandan Senior Jadi Korban

Menteri Luar Negeri Antony Blinken, memegaskan Amerika Serikat tidak memblokir pertemuan tetapi ingin mengadakannya nanti.

"Kami terbuka dan mendukung diskusi terbuka di PBB," kata Blinken kepada wartawan di Washington, seperti dilansir dari AFP dam Channel News Asia, Jumat (14/5/2021).

"Saya pikir kita akan bertemu pada awal minggu depan. Ini, saya harap, akan memberikan waktu bagi diplomasi untuk membawa perubahan," katanya, sebelum pertemuan ditetapkan pada hari Minggu.

Amerika Serikat, sekutu kunci Israel, telah membela serangan mematikan negara Yahudi itu sebagai tanggapan atau balasan atas tembakan roket dari gerakan Palestina Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.

Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan peringatan atas korban sipil dan sebelumnya mendorong Israel untuk menahan diri untuk melakukan penggusuran warga Palestina di Yerusalem, pemicu langsung konflik terbaru.

Roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel pada Rabu (12/5/2021).
Roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel pada Rabu (12/5/2021). (AFP PHOTO/MAHMUD HAMS)

Blinken telah berbicara pada hari Rabu kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Amerika Serikat sedang mencari solusi "mengakhiri kekerasan yang terus merenggut nyawa anak-anak, wanita, dan pria yang tidak bersalah", kata Blinken.
"Sikap kami sudah sangat jelas bahwa serangan roket harus dihentikan," katanya.

Sesi Dewan Keamanan, yang diadakan dalam konferensi video karena pandemi, membutuhkan dukungan dari semua anggota 15 negara.

Jumat dini hari, Israel membombardir Gaza dengan artileri dan serangan udara sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung melawan Hamas, kata militer.

"Pesawat dan pasukan Israel melakukan serangan di Jalur Gaza," kata tentara Israel dalam pesan singkat.

Lebih dari 100 orang di Gaza telah dilaporkan tewas sejak Senin - termasuk 27 anak-anak - dan lebih dari 580 orang terluka karena pemboman.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved