telkomsel
Jaringan 5G Telkomsel Resmi Beroperasi, Inilah Daftar Wilayah yang Bisa Menikmatinya
Jaringan 5G Telkomsel resmi melayani masyarakat Indonesia, Kamis (27/5/2021). Inilah daftar wilayah 5G Telkomsel untuk tahap pertama
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Jaringan 5G Telkomsel resmi melayani masyarakat Indonesia, Kamis (27/5/2021).
Namun layanan 5G Telkomsel ini masih terbatas. Untuk tahap permulaan baru ada beberapa wilayah yang dijangkau sinyal 5G Telkomsel.
Diketahui bersama, Telkomsel resmi mengoperasikan layanan 5G setelah menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) pada 24 Mei 2021.
Telkomsel pun secara resmi meluncurkan layanan Telkomsel 5G dengan mengusung tema “5G: Unlock the Future”.
Peluncuran Telkomsel 5G sekaligus menjadi milestone penting bagi Telkomsel yang genap 26 tahun hadir melayani Indonesia tepat pada 26 Mei 2021 yang lalu.
Baca juga: Telkomsel Jadi Operator Selular 5G Pertama di Indonesia
Baca juga: Bersiap Menggelar 5G, Telkomsel Perluas Cakupan VoLTE hingga 230 Kota
Inilah daftar wilayah yang bisa menikmati layanan 5G Telkomsel. Enam di antaranya adalah wilayah residensial di DKI Jakarta dan Tangerang Selatan, yaitu:
- Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten,
- Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan Banten
- Pantai Indah Kapuk, (PIK), Jakarta Utara, DKI Jakarta
- Kelapa Gading, Jakarta Utara DKI Jakarta
- Pondok Indah, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
- Widya Chandra, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Sinyal 5G Telkomsel hadir di titik-titik tertentu di keenam lokasi tersebut, misalnya di Provence Parkland di BSD dan Bukit Golf Mediterania di PIK.
"Menurut kami, wilayah-wilayah ini adalah kawasan potensial yang membutuhkan layanan 5G (lebih dulu)," jelas Direktur Network Telkomsel, Nugroho di panggung acara berjudul "Unlock the Future" yang digelar di Telkom Hub, Jakarta.

Di samping keenam wilayah tadi, jaringan 5G Telkomsel juga bisa diakses di Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Jawa Barat, dan Telkomsel Smart Office, Jakarta.
Selain itu, internet 5G juga bisa dijajal lewat hotspot di gerai-gerai Grapari Telkomsel, sebagai berikut:
- Grapari GTG Medan, Sumatera Utara
- Grapari Batam Centre, Kepri
- Grapari Terminal 3 Soekarno Hatta, DKI Jakarta
- Grapari Solo, Jawa Tengah
- Grapari Pemuda Surabaya, Jawa Timur
- Grapari Renon Denpasar, Bali
- Grapari Balikpapan, Kalimantan Timur
- Grapari Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan
Jaringan 5G Telkomsel rencananya menyusul tersedia secara bertahap di kota-kota besar di Indonesia, mencakup Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.
Direktur Network Telkomsel, Nugroho memaparkan 9 kota di Indonesia yang sudah mendapatkan layanan 5G Telkomsel di acara Unlock the Future di Telkom Hub, Jakarat, Kamis (27/5/2021).
Pelanggan yang areanya sudah dijangkau sinyal 5G Telkomsel bisa langsung mengakses jaringan tersebut tanpa perlu mengganti kartu SIM, asalkan sudah memakai tipe USIM. Telkomsel menjanjikan kecepatan akses hingga 750 Mbps.
Apabila perangkat sudah mendukung, maka indikator sinyal 5G akan langsung ditampilkan di layar. Pemakaian internet di jaringan 5G akan mengurangi kuota dari paket internet yang sudah dibeli sebelumnya (existing).
Telkomsel juga menawarkan paket internet Early Bird 5G seharga Rp 26.000 dengan kuota data 126 GB, namun baru pelanggan tertentu saja yang bisa mendapatkannya lewat undangan. Ada juga paket 5G khusus pelanggan modem Orbit.
Tak semua ponsel 5G yang beredar di Indonesia bisa tersambung ke jaringan 5G Telkomsel. Syarat utamanya adalah mendukung penggunaan pita frekuensi 2.300 MHz (band n40).
* Tak Perlu Kartu SIM Baru, Asalkan Penuhi Syarat Ini
Operator seluler Telkomsel menjadi penyelengara internet pertama di Indonesia yang resmi menggelar jaringan 5G, setelah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasional dari Ditjen PPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dengan surat tersebut, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang resmi menggelar layanan 5G secara komersial dan bisa dinikmati pelanggannya.
Direktur utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, untuk bisa menggunakan jaringan 5G, pengguna Telkomsel tidak perlu mengganti kartu SIM sebagaimana migrasi jaringan 3G ke 4G sebelumnya.
"Untuk saat ini (migrasi ke) jaringan 5G tidak perlu mengganti (kartu), asal sudah 4G," ujar Setyanto dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin (24/5/2021).

Telkomsel akan mulai menggelar jaringan 5G secara serentak pada 27 Mei mendatang di enam titik di Jabodetabek. Lokasi itu mencakup mencakup area residensial di Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.
Lalu untuk kota lainnya akan menyusul, yakni Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan. Kota dan lokasi prioritas lainnya akan segera menyusul dalam waktu yang belum ditentukan.
Namun, Telkomsel masih belum merinci lebih lanjut soal mekanisme migrasi jaringan bagi pelanggan. Setyanto juga belum membeberkan paket-paket data serta harga yang ditawarkan Telkomsel untuk jaringan 5G.
Ia mengatakan, saat ini pilihan paket 5G komersial masih dibahas dan baru akan diumumkan pada tanggal 27 Mei mendatang saat acara seremonial peluncuran 5G.
"Tapi prinsipnya kami akan memberikan layanan yang terbaik secara kualitas, kecepatan, latensi, dan kapasitas yang jauh lebih baik dibandingkan 4G dengan harga yang terjangkau," kata Setyanto.
Frekuensi 5G Telkomsel
Dalam menggelar 5G, Telkomsel menggunakan pita frekuensi 2.300 MHz untuk data plane dan pita frekuensi 1.800 MHz untuk control plane.
Menteri Kominfo, Johnny G Plate mengatakan, penggelaran jaringan internet generasi kelima berbeda dengan jaringan pendahulunya.
Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan, seperti aspek modal perusahaan (capital expenditure) yang besar dan aspek peta jalan dan ekosistem di pemerintah daerah karena penggelaran infrastruktur yang sangat banyak dan rapat.
Aspek penting lainnya adalah ekosistem industri dan kesiapan pasar dalam mengadopsi teknologi 5G. Senada dengan Johnny, Setyanto juga mengatakan bahwa pemerataan 5G harus menyesuaikan dengan skenario penggunaan (use case).
"Use case ini adalah apa yang bisa kita berikan ke masyarakat, tujuannya jelas biar hidupnya lebih produktif dan lebih mudah," jelas Setyanto.
Modal penggelaran 5G yang tidak sedikit juga menjadi alasan lain bagi perusahaannya untuk menggelar 5G secara bertahap. Setyanto sendiri belum bisa memastikan kapan jangan 5G bisa diimplementasikan dan diserap ke lebih banyak wilayah di Indonesia.
"Kalau kita belajar dari 4G butuh sekitar enam tahun, bayangan saya 5G bisa lebih pendek karena teknologi (jika) semakin canggih, (maka) semakin cepat implementasinya," ujar Setyanto. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jaringan 5G Telkomsel Perlu Kartu SIM Baru atau Tidak?", dan "Daftar Lokasi yang Mendapat Jaringan 5G Telkomsel"