Berita HST
Warga Desa Alat Kabupaten HST Bangun Jembatan Darurat yang ke-9 Kali
Warga himpun dana sehingga bisa membangun jembatan darurat lagi untuk kali ke-9 di Desa Alat Kabupaten HST supaya bisa ke kebun, masjid dan desa lain
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, kali ke 9 membangun jembatan darurat.
Meski risiko kembali dihantam arus air masih memungkinkan terjadi, karena masih sering turun hujan, warga menyatakan harus melakukan. Karena, jembatan tersebut menjadi keperluan sangat penting.
Gotong royong dilakukan saat Sabtu (29/5/2021). Warga menyebut, bisa jadi ini pecahkan rekor. Karena pasca banjir bandang pada Januari 2021, sudah delapan kali membangun jembatan darurat dengan dana swadaya.
“Tujuh kali pakai titian bambu biasa. Lalu yang ke delapan kali, dibangun lebih serius pakai fondasi bronjong, dengan lantai batang kelapa yang di atasnya disusuni papan yang dipaku,” kata M Arsyad, warga setempat.
Baca juga: Bangun Kembali Jembatan Darurat, Warga Alat HST Berharap Bantuan Bahan Bangunan
Baca juga: Banjir Kalsel, Terjangan Air Sungai Alat, Keenam Kalinya Jembatan Darurat Hancur
Sedangkan untuk jembatan darurat ke 9 ini, dengan bahan yang sama, warga kembali menggalang donasi hingga terkumpul dana untuk membeli paku, papan dan batang kelapa.
“Kami bangun setengah meter lebih tinggi ketimbang sebelumnya dengan harapan tak kena terjangan arus lagi,” imbuh Samsul, tokoh masyarakat Desa Alat.
Selain dana masyarakat setem[at, donasi juga dikumpulkan dari warga lainnya yang melintasi di jalan di desa tersebut.
“Sampai sekarang, dananya belum cukup untuk membuat sekitar tiga bronjong lagi. Jadi, sambil mengumpulkan sumbangan, kami tetap bekerja membangun lantai jembatan,” imbuhnya.
Baca juga: Warga Alat HST Seberang Terisolasi, Jembatan Darurat Kembali Hanyut Terbawa Arus Deras Sungai
Disebutkan, warga tak punya pilihan, selain harus membangun sendiri jembatan tersebut. Karena, menunggu pemerintah membangun jembatan permanen, tidak bisa dalam waktu dekat.
Sampai sekarang, sambung Samsul, masyarakat belum mendapat kepastian kapan ada pembangunan jembatan permanen.
Sementara itu, setiap harinya, warga harus ke kebun. Dan setiap Jumat, harus ke Masjid di Alat Seberang. Karena tempat ibadah di Desa Alat masih tahap pembangunan, setelah langgar yang lama lenyap terbawa banjir bandang. Jembatan itu juga menghubungkan Desa Alat ke Desa Timan.

Pantauan Banjarmasinpost.co.id, untuk membangun jembatan darurat tersebut, warga yang bergotong royong harus bekerja keras di bawah terik matahari untuk mengangkat satu prsatu batang kelapa, sebagai penyangga lantai papan.
Gotong royong juga diikuti Babinsa Desa Murung B, Sertu Sanu, yang melibatkan diri ikut merakit batang pohon kelapa bersama warga. Warga pun menyatakan berterima kasih dan apresiasi atas kehadiran Babinsa tersebut.
Sementara itu, Sertu Sanu mengatakan, semangat gotong royong masyarakat Kabupaten HST khususnya warga Desa Alat patut dicontoh dan diapreasi.