Tunanetra Bertahan di Tengah Pandemi
Warga Tunanetra di Kampung Disabilitas Banjarbaru Tetap Terapkan Prokes untuk Memijat Pelanggan
Di tengah pandemi, warga tunanetra ikut menerapkan prokes untuk memijat pelanggan, bahkan ada pasien yang membawa alas pijat sendiri
Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Situasi pandemi covid-19, para warga kampung disabilitas di Kota Banjarbaru juga menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Keterbatasan yang dialami oleh warga kampung disabilitas, tidak menghalangi mereka untuk ikut menerapkan prokes saat beraktivitas.
"Kami juga berupaya menerapkan protokol kesehatan. Saat ada pasien datang kami juga menggunakan masker. Demikian juga pasien yang datang," kata Mugniansyah, Jumat, (4/6/2021).
Baca juga: Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19, Tunanetra di Banjarbaru Andalkan Jasa Pijat
Baca juga: Pandemi Covid-19 Berdampak pada Ekonomi Para Tunanetra di Banjarbaru, Pasien Pijat Tak Ramai Lagi
Baca juga: Jumlah Penghuni Kampung Disabilitas Banjarbaru Bertambah, Pasien Pijat Berbagi
Baca juga: Tunanetra di Kampung Disabilitas Banjarbaru Sepi Pasien Pijat, Bertahan Hidup dari Usaha Telur Asin
Penghuni kampung disabilitas tunanetra Kota Banjarbaru ini menambahkan bahwa sebagian pasien pijat yang datang juga ada yang membawa alas pijat sendiri.
Pihaknya berharap pandemi covid-19 benar-benar bisa segera selesai sehingga semua bisa kembali normal.
"Kami masih beruntung, bantuan dari pemerintah dan dermawan masih ada. Baik itu sembako dan bahan usaha. Ini membantu kami selain bertahan dari keahlian pijat yang hasilnya masih tidak menentu," bebernya
(Banjarmasinpost/Rian).