Berita Kalteng
Cegah Kebakaran Lahan di Palangkaraya, Wali Kota Fairid Naparin Minta Optimalkan Sumur Bor
Banyak sumur bor dibangun di kawasan lahan gambut Palangkaraya, namun diperkirakan banyak yang tidak berfungsi
Penulis: Fathurahman | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Mencegah terjadinya kebakaran lahan secara masif di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Badan Restorasi Gambut telah membangun ratusan sumur bor di kawasan lahan gambut.
Memasuki musim kemarau yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalteng, pada Juni dan Juli tahun ini, dilakukan persiapan dini oleh instansi terkait.
Diantaranya melakukan mitigasi bencana dengan sosialisasi larangan membakar lahan dan menyiapkan sumur bor.
Kota Palangkaraya, merupakan salah satu daerah di Kalimantan Tengah yang banyak memiliki lahan gambut dan rawan kebakaran.
Baca juga: Kapolda Targetkan 70 Persen Masyarakat Kalteng Divaksin hingga Desember 2021
Baca juga: Narkoba Kalteng, Kiyah Tak Berkutik Polres Kotim Sita 27 Bungkus Sabu Miliknya
Kini dibangun banyak sumur bor untuk pencegahan kebakaran lahan gambut, namun diperkirakan banyak sumur bor yang dibangun tidak berfungsi.
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin mengatakan, keberadaan sumur bor yang masih efektif dan berfungsi, dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari langkah pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan.
Dia mengakui, lembaga terkait telah menyediakan banyak sumur bor untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
Namun karena lama tidak dipakai diperkirakan ada saja yang tidak berfungsi.
Baca juga: Saksi Paslon Tak Tandatangani Rekapitulasi Hasil PSU Pilgub Kalsel 2020 di Banjarmasin Selatan
"Banyak sumur bor tersebar pada sejumlah kawasan yang berpotensi terjadi karhutla. Keberadaan sumur bor ini memang harus dioptimalkan operasionalnya,” ujar Fairid.
Terlepas dari itu sambung Fairid, pihaknya tentu akan melihat kembali kelayakan operasional sumur bor dan perlu dilakukan ujicoba mesin sumur bor.
"Ketika musim kering seperti sekarang, sumur bor akan sulit mengeluarkan air, nanti ini, harus diperiksa kembali kelayakan setiap sumur bor yang ada,” ujarnya.
banjarmasinpost.co.id / faturahman
