Kisah Kerajaan Gaib di Kotabaru

Berbentuk Pulau di Ujung Kecamatan Kelumpang Selatan Kotabaru, Tanjung Dewa Dikenal Angker

Tanjung Dewa adalah pulau tak berpenghuni di ujung Kecamatan Kelumpang Selatan yang angker

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah
Tanjung Dewa, Kabupaten Kotabaru 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Memang sulit dinalar akal sehat namun itulah mitos tentang Tanjung Dewa di Kecamatan Kelumpang Selatan.

Kabar tentang kegaiban Tanjung Dewa yang masih ada kaitannya dengan Saranjana menyimpan fakta.

Tanjung Dewa berbentuk sebuah pulau, namun tidak berpenghuni.

Tanjung Dewa berada di paling ujung kecamatan Kelumpang Selatan dan masih satu daratan dengan sebuah desa yakni Tanjung Pangga.

Fauzi seorang warga desa mengakui keangkeran Tanjung Dewa.

Baca juga: Selain Saranjana, Konon di Kotabaru Ada Kerajaan Gaib Bernama Tanjung Dewa

Fakta yang sulit dinalarnya dengan akal sehat, tentang sebuah lobakan dari batu yang menjadi tampungan air, tapi berasa tawar.

Padahal hanya berada di pesisir pantai.

"Lobakan batu itu bukan yang ada sumber air. Dalam lobakan batunya pun paling setengah meter dengan besar sekitar 2 meter persegi, terangnya.

Membuatnya heran, air dalam lobakan batu berasa tawar, padahal jaraknya hanya berapa meter dari bibir pantai.

"Paling empat meter jaraknya dari bibir pantai. Kalau dipikir saat air pasang lobakan batu itu terendam air laut. Tapi anehnya rasanya airnya tawar. Aku tidak habis pikir. Tapi itulah faktanya," jelas Fauzi.

Fakta itu dialami Fauzi, berapa tahun silam ketika melaut di sekitar Tanjung Dewa.

"Saat melaut aku kehabisan air tawar. Waktu itu naik ke Tanjung Dewa ketemu dengan seorang nelayan dan bertanya apakah di sini (Tanjung Dewa) ada sumur. Orang itu bilang, kalau mau air ambil dilobakan itu. Di situ baru tahu airnya tawar," jelasnya.

Hanya saat ini, Fauzi tidak lagi mengetahui apakah air di lobakan itu masih berasa tawar.

Karena, dalam kurun waktu berapa tahun tidak pernah lagi ke sana.

"Tapi informasi dari nelayan suku Bajau, masih airnya berasa tawar," tutup Fauzi.

BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved