Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Abdul Somad Paparkan Kemuliaan dan Manfaat Berpuasa

Ibadah sunah cukup mudah dilakukan dan banyak pahala berlipat didapat. Bagi yang baru ingin mengamalkannya, simak panduan puasa senin kamis.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID/HANANI
Masyarakat yang akan berbuka puasa di Masjid Agung Riyadus Shalihin, Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Senin (10/5/2021) petang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ibadah sunah rutin yang dianjurkan Rasulullah SAW dan banyak memberi manfaat puasa Senin Kamis.

Ibadah sunah yang cukup mudah dilakukan dan banyak pahala berlipat didapat.

Bagi yang baru ingin mengamalkannya, simak panduan puasa senin kamis berikut.  

Perlu juga diketahui beberapa kemuliaan dari berpuasa yang bisa dilakukan setiap bulannya ini.

Baca juga: Niat dan Kemuliaan Shalat Dhuha, Waktu Pelaksanaan dan Doa Dianjurkan Dibaca

Baca juga: Muhammadiyah Sudah Tetapkan Idul Adha 2021, Ini Waktu Sidang Isbat Ditetapkan Pemerintah

Ada rahasia yang terungkap dari ibadah Puasa Senin Kamis.

Puasa Sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW ini tak hanya sekadar upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada manfaat lain yang juga tak kalah luar biasanya.

Ilustrasi Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan keutamannya.
Ilustrasi Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan keutamannya. (TRIBUN TIMUR)

Dilansir serambinews.com, tentang hal ini, Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikan dalam satu ceramahnya.

Menurut Ustadz Abdul Somad, dalam satu hadits, Rasululllah SAW ditanya sahabat mengapa dirinya puasa Senin Kamis.

"Tiga jawabannya. Hari Senin aku lahir, hari Senin aku dibangkitkan dan hari Senin wahyu diturunkan," kata Ustadz Somad menyampaikan hadits tersebut.

Lalu Nabi SAW ditanya mengapa puasa di Hari Kamis?

"Rasulullah SAW kemudian menjawab, pada hari Kamis, amal umat manusia selama sepekan diangkat pada hari Kamis. Aku suka amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa," terang Ustadz Somad.

Baca juga: Jadwal Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah 1442 H, Berikut Niat dan Tata Cara Melaksanakan

Ya Ustadz Abdul Somad menceritakan, dirinya pernah bertemu seorang jamaah dan diberikan brosur isinya menjual suplemen.

"Kata dia, suplemen ini bagus untuk tambahan. Dalam brosur itu juga disebutkan ada terapi yang sudah dikembangkan di barat, racun-racun dalam tubuh kita, bisa mati dengan dimakan badan itu sendiri," kata UAS.

"Nama teorinya, fasting therapy alias tidak makan berat. Selama delapan hari dalam sebulan," lanjut Ustadz Somad.

Begitu dia bilang ada terapi delapan hari dalam sebulan tak makan berat, Ustadz Somad langsung ingat Nabi Muhammad SAW.

"Allahu Akbar, Nabi kita sudah mengajarkan itu 14 abad yang lalu. Jangan makan berat selama delapan hari. Senin, Kamis. Senin, Kamis. Dan yang lebih hebat lagi dalam satu bulan tidak makan berat sama sekali," jelasnya.

Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad. (Tribunnews/JEPRIMA)

Lantas bagaimana tata cara puasa Senin Kamis?

Puasa Senin Kamis hampir sama dengan puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya.

Sama seperti puasa biasanya, dalam menjalankan puasa Senin Kamis dimulai sejak terbit matahari (Shubuh) hingga terbenamnya matahari (Maghrib).

Perbedaannya hanya terletak pada niat.

Dimulai amalan sunnah bersahur hingga sedbelum waktu subuh tiba, dan menyegerakan berbuka saat kumandang adzan maghrib berbunyi.

Berikut bacaan niat puasa Senin Kamis beserta manfaatnya, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum dilansir Banjarmasinpostco.id dari Tribunnews.com:

*Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya: "Saya niat puasa pada hari Senin, sunah karena Allah Ta’aalaa."

Baca juga: Ayyamul Bidh di bulan Zulkaidah 1442 H, Ini Jadwal Puasa dan Tata Cara Melaksanakan

*Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa pada hari Kamis, sunah karena Allah Ta’aalaa."

*Manfaat Puasa Senin dan Kamis

Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dipetik dari puasa Senin Kamis, di antaranya:

1. Hari Kelahiran Rasulullah, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al Qur’an

Hari Senin adalah hari Rasulullah SAW dilahirkan.

Selain itu, pada hari Senin beliau juga menerima wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril yang membawa risalah kenabian.

KEUTAMAAN Puasa Senin Kamis, Ustaz Khalid Basalamah: Senin Kamis Amal Shalih Diangkat ke Langit
KEUTAMAAN Puasa Senin Kamis, Ustaz Khalid Basalamah: Senin Kamis Amal Shalih Diangkat ke Langit (GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO)

Hal ini berdasarkan penuturan Abu Qatadah ra. Bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa pada hari Senin.

Beliau bersabda: "Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur’an." (HR.Muslim).

2. Berharap Ampunan Allah SWT

Mengapa Rasulullah SAW memberi perhatian khusus pada puasa Senin Kamis sedemikian rupa, hingga tak pernah melewatkannya?

Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. membuat pada sahabat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan hari Senin dan Kamis.

Saat mereka bertanya pada beliau apa sebabnya, maka sabdanya:

“Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan."

3. Hari Pemeriksaan Amal

Ketika masih di dunia, pemeriksaan catatan amal sehari-hari diperiksa secara berkala.

Ternyata pemeriksaan amal itu dilakukan pada hari Senin dan Kamis.

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq, Ibadah Sunah Senilai Ibadah Umrah dan Haji

Maka, jika pemeriksaan amal itu terjadi saat kita sedang berpuasa, semoga nilai keburukan dari amal kita berkurang dan nilai amal kebaikannya bertambah.

Dalam sebuah Riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:

"Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya berpuasa." (HR. Turmudzi).

Maka firman-Nya: "Tangguhkanlah keduanya." (HR. Ahmad).

Meski demikian, ada satu amal keburukan yang tak diberi toleransi oleh Allah bagi pelakunya, yakni bermusuhan dengan sesamanya. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved