Jantung Koroner

Langkah-langkah Mengatasi Jantung Koroner, Lakukan Hal Ini Saat Terserang Nyeri Dada Sebelah Kiri

Inilah langkah-langkah mengatasi penyakit jantung koroner, apabila terindikasi nyeri dada sebelah kiri.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
youtube banjarmasinpost news video
BTalk Banjarmasin Post mengupas tema jantung koroner 

Solikin NS MKep SpKEB MB

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah langkah-langkah mengatasi penyakit jantung koroner, apabila terindikasi nyeri dada sebelah kiri.

Ciri-ciri seseorang terkena jantung koroner salah satunya adalah nyeri dada di sebelah kiri.

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.

Umumnya, kondisi ini terjadi disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan.

Baca juga: Beragam Manfaat Madu, Begini Tips Membedakan yang Asli dengan Palsu

Baca juga: Banyak Manfaat Temulawak, Cegah Kanker Hingga TIngkatkan Fungsi Otak

Lantas seperti apa langkah yang harus dilakukan saat terserang nyeri dada sebelah kiri? Hal ini diungkapkan Solikin NS MKep SpKEB MB, Dekan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UMB Banjarmasin dalam program BTalk Banjarmasin Post.

*Mengatasi gejala jantung koroner nyeri dada sebelah kiri

1. Berhenti beraktivitas

Misalnya rasa nyeri menghampiri saat sedang berada di mall, berolahraga di sekitar rumah, dan aktivitas lainnya, maka hal pertama yang dilakukan adalah diam atau berhenti beraktivitas apapun.

Pergerakan yang diminimalisir akan meminimalir pompa jantung. Satu langkah pasien jantung koroner sama dengan 1-2 km perjalanan orang normal.

2. Obat Terapi Pengencer Darah

Saat nyeri dada yang mengindikasikan serangan jantung maka encerkan darahnya menggunakan obat pengencer darah.

Hal ini dapat menurunkan kinerja pompa jantung yang meningkat saat terjadi jantung koroner.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Penyakit Ginjal, Hipertensi dan Diabetes Jadi Pemicu

3. Obat Penurun Tekanan Darah

Jika seseorang mengetahui faktor resiko atau sudah pernah mengalami jantung koroner, maka sebaiknya membawa obat penurun tekanan darah.

Olahraga juga harus diperhatikan. Bagi penderita Jantung Koroner, hendaknya mengurangi porsi olahraga yang hanya sesuai kemampuan fisik.

Porsi olahraga penderita jantung koroner berbeda dengan orang sehat.

Sehingga intensitas, durasi dan frekuensi dikurangi. Jika sebelumnya olahraga 3 kali seminggu, maka harus dikurangi 1-2 kali saja.

Kemudian mengenai tindakan medis untuk pembuluh darah yang kena plak, maka dilakukan dulu rontgen jantung. Jika diketahui penyumbatannya 40-50-60-80 persen maka langsung disarankan pasang ring.

Kenapa pasang ring? Karena plak yang menetap di pembuluh darah itu selamanya menempel. Agar sumbatan terbuka maka dipasang ring.

BTalk Banjarmasin Post mengusung tema jantung koroner.
BTalk Banjarmasin Post mengusung tema jantung koroner. (youtube banjarmasinpost news video)

*Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner,meliputi:

-Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.

-Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.

-Apabila ada anggota keluarga yang mengidap gangguan jantung, maka risiko PJK meningkat.

-Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh.

-Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.

-Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.

Baca juga: Khasiat Sabun Mandi Kolagen : Kulit Tubuh Menjadi Kenyal dan Bercahaya, Tampilan Lebih Memikat

*Diagnosis Penyakit Jantung Koroner

Diagnosis penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, ataupun pemeriksaan laboratorium. Beberapa jenis pemeriksaan untuk penyakit ini, meliputi:

*Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada irama jantung.

*Ekokardiogram
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan berefek pada fungsi jantung.

*Stress test
Jika seseorang memiliki faktor risiko, dokter akan menyarankan stress test. Pada pemeriksaan ini, ia akan diminta untuk berjalan atau bersepeda statis sementara dokter akan mengukur aktivitas jantung dengan EKG.

Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner.
Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner. (kompas.com)

Selain nyeri dada, berikut gejala lainnya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari Kompas.com.

-Sesak napas
-Detak jantung tidak teratur
-Jantung berdebar
-Pusing
-Mual
-Lemah
-Berkeringat

Ketika muncul gejala jantung koroner di atas, jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis.

Melansir Mayo Clinic, penyakit jantung koroner dapat berkembang selama beberapa tahun tanpa disadari penderitanya.

Penyakit jantung koroner umumnya berawal dari kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah arteri koroner.

Kerusakan ini bisa dipicu berbagai faktor penyebab jantung koroner, antara lain:

Baca juga: Waspada 5 Jenis Makanan Minuman Penyebab GERD, Simak Tips Mencegah Penyakit Asam Lambung Sejak Dini

-Kebiasaan merokok
-Tekanan darah tinggi atau hipertensi
-Kolesterol tinggi
-Kadar gula darah tinggi atau diabetes
-Malas bergerak dan tidak pernah olahraga

Setelah dinding bagian dalam arteri rusak, timbunan lemak (plak) dari kolesterol bisa menumpuk di pembuluh darah yang rusak.

Proses ini dikenal dengan aterosklerosis. Jika permukaan plak pecah, sel darah secara alami akan menggumpal di area tersebut untuk memperbaiki arteri.

Sayangnya, gumpalan darah ini dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.

Selain penyebab jantung koroner di atas, risiko seseorang mengidap penyakit ini juga bisa meningkat karena:

-Pertambahan usia
-Berasal dari keluarga penderita penyakit jantung koroner
-Obesitas
-Stres tinggi
-Terbiasa dengan pola makan tinggi lemak jenuh dan trans, garam, dan gula

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Puti Sarah Saus saat melakukan demonstrasi tindakan echocardiography atau USG Jantung, tujuannya untuk melihat anatomi atau struktur dari jantung disela-sela peresmian Ruang Cardiovascular Center di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020). Cardiovascular Center merupakan pelayanan yang terintegrasi. Artinya, pasien dapat memperoleh pelayanan konsultasi bersama spesialis, diagnosa secara menyeluruh, pengambilan obat di lantai yang sama hingga terapi penyakit jantung koroner. Jika dibutuhkan tindakan lebih lanjut, pasien dapat melakukan terapi penyakit jantung koroner secara langsung, seperti pemasangan ring dan operasi bypass jantung di lokasi yang sama.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Puti Sarah Saus saat melakukan demonstrasi tindakan echocardiography atau USG Jantung, tujuannya untuk melihat anatomi atau struktur dari jantung disela-sela peresmian Ruang Cardiovascular Center di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020). Cardiovascular Center merupakan pelayanan yang terintegrasi. Artinya, pasien dapat memperoleh pelayanan konsultasi bersama spesialis, diagnosa secara menyeluruh, pengambilan obat di lantai yang sama hingga terapi penyakit jantung koroner. Jika dibutuhkan tindakan lebih lanjut, pasien dapat melakukan terapi penyakit jantung koroner secara langsung, seperti pemasangan ring dan operasi bypass jantung di lokasi yang sama. (Tribunnews/JEPRIMA)

Peluang seseorang menderita jantung koroner menjadi lebih besar apabila punya beberapa faktor risiko sekaligus. Misalkan, punya riwayat diabetes, kolesterol tinggi, dan darah tinggi sekaligus.

Pasien jantung koroner biasanya memerlukan pembedahan atau perawatan medis.

Prosedur pembedahan dilakukan untuk membantu memulihkan aliran darah ke jantung.

Untuk pemulihan, biasanya dokterakan menyarankan perubahan gaya hidup seperti konsumsi makanan yang lebih sehat (rendah natrium, lebih rendah lemak), meningkatkan aktivitas fisik, mengontrol berat badan, dan berhenti merokok. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved