Berita Banjarmasin
DPD KNPI Banjarmasin Gandeng Satresnarkoba Gelar ToT Pemuda sebagai Agen Anti Narkotika
ToT yang dilaksanakan di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin tersebut, diikuti oleh sejumlah organisasi kepemudaan yang berhimpun di KNPI
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menyemarakkan Hari Anti Narkoba Internasional, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banjarmasin bersama Satresnarkoba Polresta Banjarmasin, menggelar Training of Trainer (ToT) Pemuda Anti Narkoba, Jumat (25/6/2021) siang.
ToT yang dilaksanakan di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin tersebut, diikuti oleh sejumlah organisasi kepemudaan yang berhimpun di KNPI, mulai dari komunitas hingga BEM beberapa universitas terkemuka seperti Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Islam Kalimantan (Uniska) hingga Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari.
Kegiatan ToT dimulai dengan sambutan oleh Ketua KNPI Kota Banjarmasin M Imam Satria Jati dan Kasat Resnarkoba Polresta Banjarmasin Kompol Mars Suryo Kartiko, lalu dilanjutkan dengan materi edukasi seputar narkotika dan sesi tanya jawab.
Pada sesi penyampaian materi, dipaparkan langsung oleh Kasubnit 3 Satresnarkoba Polresta Banjarmasin Iptu Satria Andika.
Baca juga: Antrean Mengular, Mahasiswa ULM Ikuti Vaksinasi di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin
Baca juga: Murah Meriah Tarif Tes GeNose di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Cukup Rp 30 ribu
Ketua KNPI Kota Banjarmasin Imam Satria mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka semangat pemuda dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tgl 26 Juni.
Imam pun berharap melalui kegiatan tersebut para peserta yang merupakan pemuda di Kota Seribu Sungai bisa menjadi pelopor di organisasinya masing-masing serta masyarakat umum mengenai penyadaran bahaya narkoba.
Sehingga bersama sama dapat menekan angka penyalahgunaan narkotika di Banjarmasin.
"Diharapkan kedepannya para aktivis mahasiswa dan pemuda mampu menjadi pilar anti narkotika dengan bekal ilmu yang diberikan dan teman teman yang menjadi peserta dalam kegiatan ini dapat menjadi trainer di organisasinya, baik itu di organisasi kepemudaan, kemahasiswaan atau BEM. Semoga program ini menjadi cahaya penerang anti narkotika yang dipelopori oleh generasi muda di Banjarmasin," ujar Imam.
Baca juga: Korupsi di Kalsel, Selewengkan Dana Desa, Mantan Kades Kersik Tanbu Dituntut 3,5 tahun Pidana
Imam pun juga menyelipkan pesan dalam kegiatan tersebut, pemuda haruslah berani membuat gerakan yang nyata.
Daripada melakukan aksi turun ke jalan (demo, red) yang tidak jelas dan bahkan bisa memakan korban.
Sejalan dengan hal tersebut, Kasat Resnarkoba Polresta Banjarmasin Kompol Mars Suryo Kartiko juga mengatakan bahwa acara tersebut guna melatih para pemuda baik dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa agar menjadi agen penggerak bebas narkotika dan salah satu langkah menekan angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pemuda.
"Dengan aksi seperti ini akan lebih menghasilkan dan sampai pada suatu tujuan bagi masyarakat dan mahasiswa,"
"Tujuan kami kami dalam kegiatan ini adalah menyampaikan caranya menekan perkembangan narkotika dengan represif dan pencegahan baik peredaran maupun penyalahgunaan narkotika dari masyarakat terutama pemuda," katanya.
Baca juga: Kemenag Kalsel Gelar Kompetisi Film Pendek Islami, Karya Terbaik Bersaing ke Tingkat Nasional
Kasat Resnarkoba yang berhasil menggagalkan peredaran sabu-sabu sebanyak 130 paket dengan berat total 135,02 Kilogram (Kg) di Kota Banjarmasin tersebut menegaskan pihaknya kedepan akan terus komitmen dan meningkatkan upaya pengungkapan dan pencegahan lainnya.
"Kami akan terus melakukan penindakan atau pengungkapan kasus narkotika di Kota Banjarmasin khususnya dan melakukan pencegahan seperti pelatihan, penggerakan pemuda dan penyuluhan masyarakat yang pastinya tetap menggunakan protokol kesehatan mengingat masih di masa pandemi," pungkasnya.
Antusisme para pemuda untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, akan tetapi karena alasan pandemi Covid-19 maka peserta dibatasi hanya 75 orang saja.
Kegiatan ini pun menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dimana peserta wajib menggunakan masker dan sebelum masuk ke ruangan diberikan hand sanitizer dan diukur suhu tubuhnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)