Viral di Medsos

Viral di Medsos Warga Bulukumba Rebut Peti Jenazah Pasien Covid-19 dan Usir Petugas Pemakaman

Viral di medsos, warga tak hanya mengusir petugas dengan cara mendorong petugas, tapi juga mengambil paksa peti jenazah pasien covid-19 dan membukanya

BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
ILUSTRASI - Pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. Saat ini tengah Viral di Medsos Warga Bulukumba Rebut Peti Jenazah Pasien Covid-19 dan Usir Petugas Pemakaman 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Telah viral di media sosial ( Mesdos) video yang menunjukkan pengusiran petugas Satuan Tugas ( Satgas) Covid-19 oleh warga. Padahal petugas hendak memakamkan jenazah pasien covid-19.

Warga tak hanya mengusir petugas dengan cara mendorong petugas, tapi juga mengambil paksa peti jenazah lalu membukanya.

Jenazah dalam peti yang merupakan jenazah pasien positif covid-19 itu pun lantas dibawa ke rumah duka.

Tindakan nekat yang sangat berisiko itu diketahui dilakukan warga di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (30/6/2021).

Aksi warga itupun langsung menjadi sorotan publik dan berbuntut panjang.

Baca juga: Soal Video Viral Praktik Pesugihan Sosialita di Pondok Indah, Polisi Belum Bisa Pastikan Kebenaran

Baca juga: Fakta Foto Viral di Medsos Jejeran Jenazah Pasien Covid-19, Ini Kata Direktur RSUD Dr Soetomo

Diketahui dalam video yang beredar, terlihat aksi warga menolak proses pemakaman yang dilakukan sesuai prosedur penanganan jenazah Covid-19.

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Viral Video Warga Rebut Jenazah Covid-19 dari Petugas Pemakaman, Peti Mati Dibongkar Paksa, Ketua Tim Pemakaman Covid-19 Bulukumba, Muh Suparto mengatakan, rencananya saat itu petugas akan segera memakamkan jenazah tersebut.

Namun, setelah mobil jenazah tiba, sejumlah warga datang dan mengambil paksa peti lalu dibawa masuk ke rumah duka.

"Waktu itu mobil ambulans tiba, saya meminta kepada tim agar membawa langsung peti ke pemakaman."

"Tapi tiba-tiba warga berdatangan mengambil peti dari mobil lalu dibawa masuk ke rumah duka," kata Suparto dilansir Kompas.com.

Petugas Pengubur Jenazah Covid-19, Public Safety Center (PSC) Bulukumba, Muh Sahrul mengatakan, saat itu dirinya mendapatkan tugas penguburan secara Covid-19 dari Dinas Kesehatan Bulukumba.

Namun, ketika sampai di lokasi, sejumlah keluarga pasien menolak.

"Iya kami diusir dan beberapa petugas didorong, peti mati dibongkar secara paksa lalu kami disuruh pulang," ujarnya, Kamis (1/7/2021), seperti dikutip dari Tribun-Timur.com.

Dirinya bersama tim mengaku tak bisa berbuat banyak, meski sebelumnya telah ada persetujuan dari pihak keluarga.

Hal senada juga disampaikan Suparto, setelah mendapat perlakuan tak menyenangkan, pihaknya memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga.

ILUSTRASI - Pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.
ILUSTRASI - Pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI)

"Ada teman dibentak lalu kami disuruh pulang akhirnya memutuskan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga almarhum," bebernya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Wahyuni mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Pasalnya, pihak keluarga pasien Covid-19 telah menyetujui jika pemakaman dilakukan seusai dengan prosuder penanganan jenazah Covid-19.

"Jenazah diserahkan Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel bersama surat pernyataan keluarga, sehingga keluarga harusnya menjalankan itu," katanya dilansir Tribun-Timur.com.

Termasuk pelaksanaan pemakaman tidak diperbolehkan ditonton banyak orang karena berpotensi menyebarkan virus.

"Ada surat pernyataan yang telah ditandatangani keluarga, seperti langsung membawa ke perkuburan dan yang hadir tidak boleh lebih dari lima orang," tambahnya.

Pascakejadian, dinas kesehatan akan melakukan tracing pada mereka yang kontak langsung dengan jenazah pasien Covid-19.

Termasuk akan melakukan penyemprotan disinfektan pada rumah warga yang berada di wilayah dekat rumah pasien Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, jenazah yang hendak dimakamkan itu atas nama Haidir.

Ia diketahui merupakan Kepala Sekolah di Batuasang Herlang Bulukumba.

Menurut Arif, salah satu anggota keluarga Haidir mengatakan, pasien mengalami stroke saat akan berangkat menunaikan salat Jumat di masjid.

Baca juga: Keputusan Berat Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Perpanjang PPKM Mikro Imbas Kasus Covid Naik

Baca juga: Update Covid-19 Banjarbaru : Terkonfirmasi Positif Bertambah 10 Kasus, Semua dari Sungai Besar

Haidir kemudian dibawa ke Rumah Sakit Syeh Yusuf Makassar dan menjalani perawatan selama dua malam.

"Saya koordinasi dengan dokter dan dokter mengatakan bahwa pasien mengalami pembuluh darah pecah di otak."

"Karena alat tidak lengkap pasien dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk tindakan operasi," terangnya dilansir Kompas.com.

Arif menjelaskan, hasil swab Haidir baru keluar saat tiga hari dirawat di IGD RS Wahidin.

"Jadi masuk hari ketiga baru ada hasil swab pasien positif Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia pagi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunTimur.com/Firki Arisandi, Kompas.com/Nurwahidah)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved