Tahun Baru Islam 2021
BACAAN Doa Awal Tahun Baru Islam 2021, Mohon Pertolongan dari Godaan Setan
Bacalah doa Awal Tahun Baru Islam 2021 berikut ini. Semoga anda selama setahun ke depan tetap dalam perlindungan Allah SWT.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini tepat 1 Muharram 1443 Hijriah. Umat Islam di penjuru dunia merayakan Tahun Baru Islam 2021.
Tidak ada perayaan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya lantaran masih pandemi covid-19.
Namun ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan menyambut Tahun Baru Islam Muharram 1443 H.
Bacalah doa Awal Tahun Baru Islam 2021 berikut ini. Semoga anda selama setahun ke depan tetap dalam perlindungan Allah SWT.
Diketahui, Bulan Muharram adalah salah satu di antara 4 bulan istimewa yang telah dijelaskan di Al Quran. Bulan Muharram adalah bulan mulia ( haram) yang menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah atau kalender Islam.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun untuk menyambut tahun baru Islam 1443 Hijriyah.d
Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram dapat dimaknai dengan mengingat kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
Di mana pada waktu itu, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622 M.
Di Indonesia, Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Jadwal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Beserta Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 2021,
Baca juga: Selain Puasa Asyura, 10 Muharram 1443 H Jadi Hari Raya Anak Yatim Tahun Baru Islam 2021
Baca juga: Tahun Baru Islam 2021, Baca Surat Yasin dalam Bahasa Arab, Latin di malam 1 Muharram 1443 Hijriah
Dikutip dari setkab.go.id, Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang awalnya jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 diubah menjadi hari Rabu, 11 Agustus 2021.
"Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram 1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang digeser menjadi 11 Agustus 2021 M," kata Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Bersama Menaker, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun
Doa akhir tahun
Doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.
Ya Allah, apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-MU, maka sungguh aku mohon ampun kepada-MU, ampunilah aku!
Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada-MU ya Allah, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari MU, wahai Dzat Yang Maha Pemurah!
Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.

Doa Awal Tahun
Doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-MU yang agung dan kedermawanan-MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-MU dengan sedekat-dekatnya.
Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!
Sejarah Tahun Baru Islam 1 Muharram
Dilansir TribunnewsWiki.com, Tahun Baru Islam jatuh setiap 1 Muharram yang menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 M.
Penetapan bulan Muharram sebagai awal Tahun Baru Islam dalam kalender Hijriyah merupakan hasil dari musyawarah para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, sejarah Tahun Baru Islam bermula ketika umat Islam mengalami kesulitan dalam menentukan tahun.
Lalu, para sahabat Nabi Muhammad seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah berkumpul untuk menentukan kalender Islam.
Para sahabat nabi tersebut saling menyuarakan usulnya.
Di antara usulan tersebut terdapat pendapat yang mengatakan penanggalan Islam dihitung dari peristiwa penyerangan Abrahah terhadap Ka’bah yang dikenal dengan Amul Fiil (tahun gajah).
Ada juga yang menyarankan kalau penanggalan Islam dihitung dari turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW.
Ada pula yang mengusulkan penanggalan Islam dihitung dari wafatnya Rasulullah saw.
Hal tersebut dikarenakan waktu itu diturunkan wahyu terakhir yang menegaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna.
Lalu, Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar kalender Hijriah Islam dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang akhirnya usul Ali bin Abi Thali blah yang diterima.
Dari usul Ali Bin Abi Thalib inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat dan sejarah tahun baru Islam muncul.
* Keutamaan dan makna Tahun Baru Islam
1. Mengenang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah merupakan penanda kejayaan Islam.
Agama Islam tersebar semakin luas dan mengalami perkembangan yang pesat.
Nabi Muhammad SAW hijrah atas wahyu dari Allah SWT dan lebih mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Arab yang saat itu tidak terlalu menghendaki agama Islam.
Selain itu, hijrahnya Nabi Muhammad SAW merupakan cikal bakal terbentuknya negara islam yang sangat menjunjung tinggi toleransi sebagaimana tertulis dalam Piagam Madinah.
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Alhasyar: 9)
Baca juga: Tahun Baru Islam 2021, Baca Surat Yasin dalam Bahasa Arab, Latin di malam 1 Muharram 1443 Hijriah
Baca juga: Selain Puasa Asyura di Tahun Baru Islam 2021, Jangan Lupa Santuni Anak Yatim Saat 10 Muharram
2. Pengingat akan semangat perjuangan.
Peristiwa hijrah juga merupakan pengingat bagi umat Islam akan semangat perjuangan dan optimisme yang tinggi untuk berhijrah dari hal buruk menuju hal yang baik.
Diharapkan, di tahun yang baru seluruh manusia dan alam semesta mengalami perubahan menuju kebaikan dengan semangat perdamaian.
Saat hijrah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berjuang melawan kesedihan dan ketakutan karena harus meninggalkan rumah, tanah kelahiran, keluarga, dan harta benda.
Ini pulalah yang menjadi tujuan Allah SWT untuk menurunkan Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin.
3. Bulan Muharram merupakan bulan yang paling dihormati.
Bersama tiga bulan lainnya dalam Tahun Hijriah, bulan Muharram menjadi bulan yang paling suci.
Makna dari bulan Muharram adalah 'yang diharamkan' atau 'paling dihormati'.
Pada bulan ini, umat Islam diharamkan berperang, sehingga bulan Muharram memiliki semangat perdamaian kepada alam semesta.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. Attaubah: 36)
“Ketahuilah bahwa zaman itu akan terus berputar seperti bentuknya. Hari menciptakan Allah Swt pada langit dan bumi itu dalam setahun sebanyak 12 bulan diantaranya ada 4 bulan Haram, 3 yang berturutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram sedangkan bulan Rajab dihimpit antara bulan Jumadi (Jumadil Awwal dan Jumadil Akhir) dan bulan Sya’ban.”( HR. Bukhari-Muslim)
4. Signifikansi akhlak mulia.
Dengan datangnya Tahun Baru Islam, umat Islam diajak untuk mengingat kembali pentingnya akhlak mulia yang bersumber dari Alquran.
Yakni, dengan menjauhi larangan Allah SWT dan melaksanakan perintah-Nya.
Tahun Baru Islam juga menjadi pengingat akan puncak kejayaan Islam sebagai rahmatan lil alamin yang membawa kebaikan, kebenaran, serta mengajarkan cinta dan kasih sayang pada manusia dan alam semesta.
5. Introspeksi diri atau muhasabah.
Tahun Baru Islam menandakan umat Islam meninggalkan tahun yang yang lalu dan memasuki tahun baru.
Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk menyambut Tahun Baru Islam dengan introspeksi diri, khususnya mengingat amalan dan dosa apa saja yang telah dilakukan.
Dengan ini, diharapkan umat Muslim dapat memperbanyak amal ibadah di tahun selanjutnya dan menghindari dosa di tahun selanjutnya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana/Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsWiki.com/Ami Heppy)