Guru Kapuh Wafat
Guru Kapuh Wafat, Pemakaman Dilakukan Secara Tertutup, Hanya Dihadiri Kerabat Dekat dan Keluarga
Atas permintaan keluarga, pemakaman Guru Kapuh dilaksanakan secara tertutup setelah salat jenazah di Pendopo Kapuh Madani
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Pemakaman Guru Kapuh alias Tuan Guru Muhammad Riduan Baseri digelar tertutup di Alkah keluarga Kawasan Pondok Pesantren Ibnu Atthaillah Desa Kapuh Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rabu (11/8/2021) siang.
Pemakaman dilaksanakan setelah salat jenazah di Pendopo Kapuh Madani diimami oleh Tuan Guru H Ahmad Syairazi sebelumnya juga digelar salat jenazah di halaman Rumah Sakit Brigjen H Hasan Basry, diimami oleh Habib Salam.
Pemakaman tertutup ini berdasarkan permintaan keluarga.
KH Muhammad Riduan Bin Tuan Guru H Hasan Bin Baseri lahir di Desa Kapuh pada tanggal 7 Januari 1965.
Baca juga: Guru Kapuh Meninggal Dunia, Ribuan Jemaah Salatkan Jenazah di Halaman Rumah Sakit Hasan Basry
Baca juga: Biografi Guru Kapuh, KH M Ridwan Baseri Gelar Pengajian di Majelis Taklim Al-Hidayah Sejak 2005
Ayahnya H Hasan bin Baseri.
Ibunya bernama Hj Jauhar binti H Athaillah bin H Abdul Qadir bin H Sa'duddin atau H Muhammad Tayyib Taniran yang dikenal dengan Datu Taniran bin H M As'ad bin Puan Syarifah bin Syekh H Muhammad Arsyad Al Banjari.
KH Muhammad Riduan Baseri menikah dengan seorang perempuan bernama Hj Nailah.
Dari pernikahannya ini, ia dikaruniai lima orang anak, dua laki-laki, tiga perempuan yaitu Ahmad Fauzan, Khafifah, Khalilah, Rahel Maryam, dan Muhammad Ihsan Zaini.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)