Kunci Jawaban Soal Kelas 5 SD
Kunci Jawaban Soal Kelas 5 SD Bahasa Indonesia, Mengetahui Ciri-ciri Pantun dan Cara Membacanya
Dalam latihan soal dan kunci jawaban soal kelas 5 SD ini peserta didik akan diajak untuk berlatih untuk mengetahui ciri-ciri pantun.
Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah kunci jawaban Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) mata pelajaran Bahasa Indonesia, subtema 4 tema 5.
Dalam latihan soal dan kunci jawaban soal kelas 5 SD ini peserta didik akan diajak untuk berlatih untuk mengetahui ciri-ciri pantun.
Selain itu, peserta didik juga akan belajar membaca pantun.
Latihan soal dan kunci jawaban ini dapat membantu siswa/siswi dalam proses pembelajaran secara daring ataupun tatap muka.
Pada latihan soal dan kunci jawaban ini, diharapkan peran aktif orangtua dalam membantu dan mendampingi proses belajar anak.
Pada subtema 4 tema 5 kegiatan berbasis proyek dan literasi siswa/siswi akan mengerjakan tugas proyek yaitu membaca pantun.
Pada kegiatan ini, peserta didik diharapkan dapat membacakan pantun di depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai, menanggapi pembacaan pantun tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat, dan dapat menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: KUNCI Jawaban Soal Kelas 4 SD, Tema 2 Subtema 1 Halaman 43 44 Sampai 49 tentang Sumber Energi
Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD/MI Halaman 156 157 158 Sampai 163, Buku Tematik Indahnya Kebersamaan
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Pantun pada mulanya merupakan senandung puisi rakyat Melayu yang didendangkan.
Pantun diciptakan dalam bentuk lisan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan terhadap seseorang ataupun suatu peristiwa yang bertujuan untuk menyindir, berjenaka, memberi nasihat, atau bersuka ria.
Tidak ada yang mengetahui, siapa yang mengarang pantun. Pantun sudah menjadi milik bersama, yang tersebar dari mulut ke mulut sampai sekarang.
Seperti halnya puisi, pantun juga dibaca disertai dengan irama. Hal ini bertujuan agar isi pantun enak didengar dan memberi kesan mendalam bagi yang mendengarnya.
Siswa/siswi juga mungkin pernah membaca pantun, bahkan juga menulis pantun. Pada saat membacakan pantun, lafal, intonasi, dan ekspresinya harus tepat.
Hal ini dimaksudkan agar pantun yang disampaikan dapat dinikmati, direnungkan maknanya, dan isinya dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh pendengar.
Pada zaman dahulu, penyebaran pantun dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut. Oleh karena itu, pantun tidak mencantumkan nama penciptanya.

Pada kegiatan ini akan mengingat kembali materi tentang pantun dengan pertanyaan berikut: