Berita Tanahlaut
Khawatirkan ini, Warga Berharap Penanganan Tanggul Waduk di Kecamatan Takisung Tala Permanen
Masyarakat Desa Benua Tengah-Gunungmakmur, Tala berharap penanganan tanggul waduk dapat dilakukan secepatnya.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan warga yang bermukim di sekitar waduk di wilayah Desa Benua Tengah-Gunungmakmur, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), berharap penanganan dapat dilakukan secepatnya.
Lebih dari itu, penanganan atau perbaikannya dikendaki langsung permanen.
"Kalau cuma ditimbun tanah, lebih baik nanti saja karena justru akan sangat berisiko," sebut Kepala Desa Gunungmakmur Gunawan, Senin (13/9/2021).
Ia mengatakan area tanggul yang saat ini jebol persis di area yang jebol ekstrem (parah) pada pertengahan Januari 2021 silam.
Baca juga: Terdampak Air Waduk yang Jebol, Tanaman Padi dan Palawija Warga Benua Tengah Tanahlaut Rusak
Baca juga: Pasien Covid-19 di Tanahlaut Bertahan pada Angka 500-an Orang, Pelaihari Masih Jadi Episentrum
Penanganan yang dilakukan saat itu, jelasnya, hanya ditimbun menggunakan material tanah dengan bentang penampang cukup lebar.
Karenanya kurang kuat sehingga saat ini kembali jebol meski level jebolnya kecil.
Diktakannya, pada pertengahan Januari 2020 lalu panjang tanggul yang jebol mencapai 15-an meter, sedangkan yang terjadi pada Sabtu (11/9/2021) dinihari kemarin hanya sekitar 3-4 meter.
Baca juga: Stok Darah PMI Kabupaten Banjar Hanya Tersisa 14 Kantong
Baca juga: Kebakaran di Banjarmasin, Enam Rumah di Benua Anyar Luluh Lantak Dilalap si Jago Merah
"Jadi kalau perbaikannya dilakukan sekarang, maka harus permanen bersiring beton. Kalau cuma ditimbun tanah lagi, malah berpotensi bakal makin luas jebolmya kalau pas nanti misalny terjadi bujan deras dan lama," tandas Gunawan.
Jika hal itu terjadi, ia mengatakan peristiwa pertengahan Januari 2020 lalu bakal kembali terulang.
Air waduk bakal kembali tumpah ruah dan menenggelamkan jalan raya Takisung.
Pada pertengahan Januari 2020 lalu, selama beberapa jam (pagi hingga siang) jalan raya Takisung tenggelam dan sama sekali tak bisa dilintasi kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)
