Berita Tanahlaut

Terdampak Air Waduk yang Jebol, Tanaman Padi dan Palawija Warga Benua Tengah Tanahlaut Rusak

Jebolnya waduk menyisakan kegundahan tersendiri bagi sejumlah petani di Desa Benua Tengah Tala, padi dan palawija mereka terendam.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
ISMANU UNTUK BPOST GROUP
Beginilah kondisi tanaman di Desa Benua Tengah yang rusak akibat kebanjiran pascajebolnya tanggul waduk setempat, Sabtu (11_9) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kembali jebolmya tanggul waduk di yang berada di Desa Gunungmakmur dan Benua Tengah, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menyisakan kegundahan tersendiri bagi sejumlah petani setempat.

Hal itu dirasakan beberapa orang petani di Desa Benua Tengah.

Pasalnya, tanaman padi dan palawija mereka antara lain tomat, lombok, dan kacang sayur terpapar air waduk tersebut.

"Saya lupa datanya, total luasannya tanamannya sekitar 3,5 hektare milik 12 orang petani," sebut Kepala Desa Benua Tengah, Ismanu, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 di Tanahlaut Bertahan pada Angka 500-an Orang, Pelaihari Masih Jadi Episentrum

Baca juga: Tak Bisa Tunjukkan Sertifikat Vaksin, 10 Bus Rombongan Wisatawan Dipulangkan Satgas Tanahlaut

Saat tanggul waduk jebol Sabtu kemarin, tuturnya, air waduk langsung menenggelamkan tanaman padi dan palawija di lingkungan RT 05 tersebut.

Hal itu memang tak berlangsung lama, namun dampaknya cukup berpengaruh terhadap kondisi tanaman.

Apalagi jenis tanaman tomat yang tidak tahan genangan air.

"Kalau tomat kemungkinan besar rusak karena tidak tahan genangan. Kalau tanaman palawija lainnya belum tahu juga apakah masih hidup atau tidak. Misal pun masih hidup, tidak tahu juga nanti apakah masih bisa baik atau tidak pertumbuhannya," papar Ismanu.

Tanaman tersebut dikatakannya sebagian ada yang siap panen.

Baca juga: Banjir Kalteng, Jalur Palangkaraya-Buntok Ditutup, Mobil dan Truk Terjebak di Jalan Rusak

Baca juga: Banjir Kalteng, BPBD dan Dinsos Palangkaraya Bangun Tenda dan Siapkan Dapur Umum

Termasuk sekitar setengah hektare tanaman padi yang telah saatnya dipanen.

"Sedih juga, petaninya ada yang sampai nangis-nangis. Ya maklum karena tak sedikit modalnya, pas hendak dipanen malah rusak begitu," tandasnya.

Kondisi itu berbeda dengan di Desa Gunungmakmur.
Penuturan Kepala Desanya, Gunawan, tidak ada tanaman yang terdampak karena telah selesai dipanen.

Waduk tersebut juga pernah jebol pada banjir besar pertengahan Januari 2020 lalu.

Saat itu tanggul yang jebol cukup luas sehingga dampaknya cukup besar, bahkan jalan raya Takisung sempat tenggelam tak bisa dilintasi selama sekitar setengah hari.

Tanaman Terdampak
Petani Luasan (m2) Tanaman
Tukidi 4.355 Palawija
Sudarlan 2.890 Palawija
Sutris 4.335 Palawija
M Doha 4.335 Palawija
Edi 5.780 Palawija
Noryasin 2.890 Palawija
Ngatemin 2.890 Palawija
Sukamto 5.780 Palawija
Herni 2.890 Palawija
Mugianto 2.890 Padi
Sahat 1.445 Padi
Jumiem 1.445 Padi
---------------------------------------------------------------
Sumber Data: Pemdes Benua Tengah

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved