Selebrita

Baru 6 tahun Putra Mahkota Sultan Andara Rafathar Sudah Keliling Dunia Namun Tak Mau Digendong Siwon

Putra pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Rafatar Malik Ahmad meski berusia 6 tahun sudah keliling dunia danpernah menolak digendong Siwon

Editor: Irfani Rahman
(Instagram @raffinagita1717)
Rafathar 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Menyebut nama Rafathar Malik Ahmad pastinya warganet Indonesia sudah tahu.

Ya bocah yang masih berusia 6 tahun ini disebut salah satu bocah yang beruntung.

Bagaimana tidak putra pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ini bergelimang fasilitas.

Selain cerdas, penampilan Rafatar yang imut pun membuat gemas para artis sahabat orang tuanya dan juga warganet.

Tak ayal segala tingkah dan aktivitas penerus Sultan Andara atau putra mahkota ini selalu menjadi perhatian warganet.

Meski berusia 6 tahun ia sudah pernah keliling dunia diajak orang tuanya. Namun ternyata ia pernah menolak untuk digendong KPop kenamaan Siwon Super Junior.

Bahkan baru-baru ini nama Rafathar trending topic Twitter karena foto candid yang beredar di media sosial.

Wajahnya disebut-sebut mirip versi anak-anak para idol Kpop.

"Jangan-jangan gedenya Rafathar nanti mirip Jaehyun," tulis @xxwid. "Staf SM udah ngincer Rafathar belum ya," tulis @shadoweeyy.

Baca juga: Marahnya Raffi Ahmad Hingga Beri Peringatan, Efek Perlakuan Denise Chariesta Pada Denny Darko

Baca juga: Lihat Foto Mesra Via Vallen dan Chevra Papinka di Pantai, Sang Pedangdut Tulis Kata Romantis

"Kerja pagi siang malam yang kaya tetap Rafathar," tulis @FajrimstcY. Lantas seberuntung apa sih Rafathar, sampai sering membuat netizen kompak membuat komentar lucu soal Rafathar?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa hal istimewa yang diketahui dimiliki Rafathar sejak kecil.

Bos di Klub bola RANS Cilegon FC

Ketika memutuskan mengakuisisi klub sepak bola Cilegon United FC bersama Prestige Motorcars, Raffi sempat menawari putranya itu memegang klub sepak bola.

"Aa (Rafathar) nanti kalau sudah besar mau nerusin Papa (Raffi Ahmad) untuk pegang klub sepak bola mau?" tanya Raffi dan disanggupi oleh Rafathar.

Punya game arcade pribadi

Tak bisa bermain di mal karena pandemi, Raffi Ahmad memboyong permainan game arcade yang ada di mal ke rumahnya demi sang putra.

Dari video yang diunggah di akun Instagram dan TikTok mbak Lala, pengasuh Rafathar, salah satu bagian rumah Raffi kini terlihat dipenuhi dengan berbagai mesin arkade.

Mulai dari basket, balap mobil, mesin capit boneka, dance.

Rafathar pernah menolak digendong Siwon Super Junior

ketika kedua orang tuanya bertemu Siwon di Korea Selatan.

Siwon saat itu berniat menggendong Rafathar yang sedang ada dalam gendongan Raffi Ahmad.

"No Uncle, okay, alright, it's okay," kata Siwon harus menelan kekecewaan karena ditolak dua kali oleh Rafathar.

Keliling dunia

Raffi Ahmad dan keluarga
Raffi Ahmad dan keluarga ((Instagram @raffinagita1717))

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memang sempat keliling dunia di tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19 muncul.

Ketika itu Raffi mengunjungi berbagai negara baik di Asia maupun Eropa.

Belajar badminton

Taufik Hidayat bersama Raffi Ahmad, Nagita Slavina dan Rafathar
Taufik Hidayat bersama Raffi Ahmad, Nagita Slavina dan Rafathar (Instagram taufikhidayatofficial)

Rafathar memiliki kesempatan belajar badminton langsung dari juara Olimpiade Athena 2014, Taufik Hidayat.

"Rafathar belajar badminton sama Aa @taufikhidayatofficial," tulis Raffi Ahmad di Instagram @raffinagita1717. Baca berikutnya Jimin BTS Raih P

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Penerus Sultan Andara, 5 Hal Istimewa Ini Sudah Dimiliki Rafathar Sejak Kecil",

Agar Anak Tidak Manja

Orang tua selalu ingin melindungi anaknya dari segala kesedihan dan hal yang tak menyenangkan lainnya. Kasih sayang juga mendorong orang tua selalu ingin memenuhi segala keinginan anaknya.

Tapi bagaimana, kalau semua itu menjadikan sang anak manja? Nah, agar tak terjebak dalam pola ddik yang tanpa kita sadari justru membuat anak menjadi manja, berikut hal yang perlu diperhatikan orang tua.

1. Biarkan ia gagal

Mengapa? Karena kegagalan adalah alat pengajaran yang kuat. Saat anak mencoba menyusun lego atau mengunting gambar biarkan ia melakukan kesalahan. Atau saat perlombaan biarkan ia berusaha tanpa bantuan. Biarkan anak melakukan kesalahan dalam mencoba. Gagal bukan hal yang buruk, itu hanya bagian dari proses.

2. Ajarkan mereka menangani kekecewaan

Kita ingin anak-anak kita bahagia, kegagalan dan kekecewaan adalah perasaan yang tidak menyenangkan.

Sebagai orang tua sudah menjadi insting Anda untuk melindungi anak-anak dari kekecewaan. Tapi dalam hidup hal tersebut nantinya tak tak terelakkan.

Melindungi anak dari perasaan sedih bukan hal buruk tapi jika ia merasa gagal meyelesaikan suatu tugas, kalah dalam pertandingan, tugas Anda untuk mengajar mereka menangani perasaannya. Menghibur dan mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi.

3.Berhenti membuntuti mereka Biarkan mereka bernafas!

Maksudnya sesekali membiarkan mereka main keluar bersama teman-temannya di halaman atau berkunjung ke rumah temannya lepas dari Anda.

Tanpa Anda ia akan terlatih untuk mengambil keputusan sendiri dan menghadapi masalahnya sendiri. Sesekali biarkan mereka membuat beberapa keputusan sendiri seperti memilih waktu belajar, memutuskan mainan yang ingin ia beli atau memilih kegiatan yang ingin dihabiskan saat akhir pekan.

Pergi ke pantai, taman hiburan, berenang atau nonton di bioskop berikan kesempatan untuknya mengambil keputusan. Bagaimana mereka akan menangani keputusan yang besar jika mereka tidak bisa berlatih dari kecil?

4. Anda yang pegang kendali

Ketika Anda membawa pulang bayi yang menggemaskan dari rumah sakit, sulit untuk membayangkan bahwa sesuatu yang begitu kecil bisa jadi pengendali.

Tapi itu benar dan mereka akan mengendalikan Anda dan kehidupan Anda. Merengek meminta segala hal. Andalah orang dewasa yang membuat peraturan.

Anda yang mengatur budget dan menentukan barang yang bisa dimiliki atau belum pantas dimiliki anak-anak. Anda yang mengatur menu dan jam tidur. Menjadi orang tua yang penyayang bukan berarti Anda tidak bisa bersikap tegas.

(banjarmasinpost.co.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved