Selebrita

Rolling Stones Tampil Perdana, Mick Jagger: Semua Merindukan Charlie, 59 Tahun Selalu Tur Bersama

Grup legendaris Rolling Stones tampil perdana. Sang vokalis Mick Jangger mengaku mereka semua rindu dengan sang drummer Charlie Watts

Editor: Irfani Rahman
Rich Fury/Getty Images/AFP
Band Rolling Stones yang terdiri dari (dari kiri) Ronnie Wood, Mick Jagger, Charlie Watts, dan Keith Richards tampil di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, pada 30 Agustus 2019. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rolling Stones Dedikasikan Penampilan Perdana untuk Mendiang Charlie Watts ", 

Pemilu AS 2020: Rolling Stone Dukung Joe Biden jadi Presiden

Warga Amerika Serikat telah merayakan pesta demokrasi.

Waktu itu berbagai dukungan mengalir untuk Donald Trump mau pun Joe Biden.

Mengutip The Guardian, dua hari setelah New York Times menerbitkan profil Joe Biden dengan judul 'Joe Biden's Non-Radical 1960s', kandidat Partai Demokrat itu menerima dukungan dari Rolling Stone.

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada 29 September 2020.

Seperti diketahui, Rolling Stone merupakan majalah yang didirikan sejak 1967, dikenal sebagai majalah musik rock 'n' roll.

"Kami telah hidup selama empat tahun di bawah seorang pria yang jelas-jelas tidak layak menjadi presiden," kata Dewan Editorial Rolling Stone, menulis tentang Donald Trump.

“Untungnya bagi Amerika, Joe Biden adalah lawan Donald Trump di hampir setiap kategori," tambahnya.

"Calon presiden dari Partai Demokrat menunjukkan kompetensi, kasih sayang, kemantapan, integritas, dan pengekangan," pujinya untuk Biden.

Mungkin yang paling penting saat ini, tambahnya, Biden sangat menghormati institusi demokrasi Amerika.

"Serta, Biden memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana pemerintah kita dan sistem check and balances kita," terangnya.

Pernyataan Dewan Editorial itu dimaksudkan menilai Biden dalam memimpin bangsa sebagai presiden, bukan kepemimpinan diktatornya (dibanding Trump).

“Pemilu 2020, kemudian, menawarkan negara kesempatan untuk memulai kembali dan membangun kembali dari reruntuhan rasis, otoriter, tidak tahu apa-apa yang ditimbulkan oleh presiden ke-45," ungkapnya.

"Hanya ada sedikit orang Amerika yang lebih cocok untuk tantangan ini daripada Joe Biden," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved