Selebrita

Rumah Khusus Mainan Rafathar Disiapkan Raffi Ahmad, Imbas Nagita Slavina Keluhkan Kondisi Lemarinya

Rumah khusus mainan Rafathar disiapkan Raffi Ahmad. Ini berawal keluhan Nagita Slavina terkait kondisi lemarinya yang penuh mainan sang anak.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Inatagram @raffinagita1717
Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Rafathar 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada-ada saja yang jadi bahasan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Kini, jumlah mainan milik Rafathar yang jadi persoalan.

Penyebabnya, akibat banyaknya mainan Rafathar itu, Nagita Slavina bingung tempat untuk menempatkannya.

Melihat keluhan sang istri, rupanya Raffi Ahmad malah memberikan ide rumah khusus mainan Rafathar.

Momen tersebut dikutip dari YouTube Rans Entertainment pada Minggu, 26 September 2021, Nagita Slavina tampak kesal.

Baca juga: Intip rumah mewah mat drajat si pemeran kang komar di preman pensiun sule juga kulik ini

Baca juga: Cium Kepala Razka, Aksi Kiano Baim Wong Bikin Nail Fadhly Langsung Bertindak Begini

Nagita mengaku akibat banyaknya mainan Rafathar, lemari miliknya kini penuh.

Akibatnya, lemarinya itu hanya berisi barang milik Rafathar.

"Tempat barang-barang aku jadi tempat barang-barang dia (Rafathar) semua," ujar Nagita Slavina.

Mengetahui hal itu, Raffi Ahmad memberikan solusi mencengangkan demi mengurus mainan Rafathar.

Rupanya,, Raffi Ahmad berencana untuk menyiapkan satu ruangan khusus hanya untuk menyimpan mainan Rafathar.

"Udah tenang aja, di rumah yang baru, aku dah nyiapi ruangan khusus buat mainan-mainannya Rafathar," tutur Raffi Ahmad.

Meski demikian, Nagita Slavina tak lantas senang, melainkan masih merasa kesal.

Baca juga: Keberadaan Putri Anne Saat Arya Saloka Joget Pargoy Picu Penasaran Fans Aldebaran Ikatan Cinta

Baca juga: Ranty Maria & Rayn Wijaya Bintangi Anak Jalanan, Sinetron Natasha Wilona-Stefan William Disorot Lagi

Keadaan ini dituding karena Raffi Ahmad yang mengizinkan Rafathar untuk membeli mainan terus menerus hingga memiliki banyak koleksi.

"Banyak banget, kamu yang ngebolehin beli mainan terus, aku mah enggak. Ya kan?" ucap Nagita Slavina.

Raffi Ahmad lantas mengatakan bahwa hal itu dilakukannya agar Rafathar bahagia.

"Tapi kan biar dia senang, namanya juga anak kecil, dikasih mainan, dia senanglah," ucap Raffi Ahmad.

Meski demikian, Nagita Slavina masih tampak kesal, sebab mainan yang dimilikinya terlalu banyak.

"Tapi kan kalau kayak gitu, juga enggak baik," sahut Nagita Slavina.

Terkait mainan Rafathar, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sementara akan meletakkan mainan Rafathar di rumah depan yang semula dipakai untuk berolahraga.

"Yaudah gini, sebelum rumah itu jadi, rumah kita yang sebelah yang lagi direnovasi, coba kita cari spot buat tempat mainannya Rafathar sementara, ini kan jadi duluan nih, gimana? Ya udah rumah depannya aja, yang tadinya buat sport" tanya Raffi Ahmad.

Baca juga: Angkat Tubuh Syahrini, Reino Barack Jadi Sorotan Fans Gara-gara Penampakan Lengannya

Baca juga: Kelahiran baby aurel disambut keluarga atta halilintar kecantikan sang bayi tuai pujian

Ini Efeknya Jika Orangtua Terlalu Banyak Belikan Anak Mainan

Mainan bisa jadi bentuk apresiasi yang diberikan orang tua terhadap pencapaian anak. Mainan juga menjadi sarana orang tua untuk memanjakan anak. Tetapi jangan pula membelikan terlalu banyak mainan untuk anak.

Seperti dilaporkan ABC Australia, pakar pola asuh anak, Maggie Dent mengaku sering mendapat keluhan dari para orang tua yang mengaku banyak membelikan mainan untuk anak-anaknya, tetapi si anak hanya memainkan yang itu-itu saja.

Untuk itu, Dent mengatakan, cara terbaik mengelola mainan anak adalah 'membuangnya' tiap berapa bulan sekali.

Saran itu didasarkan pada penelitian yang dilakukan di Jerman 20 tahun lalu.

Saat itu peneliti mencoba menyembunyikan mainan yang ada di sebuah taman kanak-kanak tiap tiga bulan sekali.

Baru sehari mainan itu diambil, anak-anak yang ada di sekolah tersebut tampak bosan dan kebingungan.

Namun kemudian mereka mulai menggunakan imajinasinya untuk bermain.

"Keesokan harinya mereka sudah bermain-main sendiri dengan memanfaatkan furnitur yang ada, misal kursi atau karpet," ungkap Dent.

Menurut Dent, anak-anak memang paling tak tahan bosan, tetapi jika orang dewasa atau orang tua tidak segera memberikan mainan atau sesuatu yang bisa mereka jadikan mainan, maka anak-anak masih bisa termotivasi untuk mengatasi kebosanan itu dengan menciptakan keseruan sendiri.

Tetapi bukan berarti anak tidak diberi mainan sama sekali. "Kurangi dua-pertiga mainan anak yang ada dan simpan di gudang. Setelah tiga bulan, keluarkan lagi mainan itu," saran Dent.

Dengan cara begini, Anda tak perlu membeli mainan baru setiap waktu.

Lagipula anak mudah lupa jika pernah punya mainan itu sehingga ketika melihat mainan yang 'disembunyikan' selama tiga bulan itu, mereka merasa itu mainan baru.

Ajarkan pula kepada anak untuk terbiasa menyumbangkan sebagian mainan mereka kepada orang lain, sebagai bagian dari pelajaran berbagi.

Ketika anak diajari berbagi, mereka juga akan memahami bahwa orang tua tidak selalu bisa memberikan apapun yang diinginkan buah hatinya.

Di saat yang bersamaan orang tua bisa melatih anak untuk berkontribusi ketika menginginkan sesuatu.

"Misal mereka ingin sesuatu yang mahal, akan lebih baik jika mereka ikut berkontribusi untuk mendapatkannya, misal dengan menabung. Dengan begini mereka juga lebih menghargai apa yang mereka miliki," ungkapnya.

Orang tua pun demikian. Saat akan membelikan mainan, Dent menyarankan agar tidak sembarangan memilih mainan.

Dari berbagai studi disebutkan bahwa kebanyakan dari kita membelikan mainan yang tidak merangsang kreativitas dan kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah.

"Jika tidak, daripada memberikan benda, berikan hadiah berupa pengalaman seperti mengajaknya ke kebun binatang," imbuhnya.

Baca juga: Datangi Rumah Ayu Ting Ting, WO yang Dulu Tangani Adit Jayusman Bongkar Rencana Pernikahan Baru

Baca Selanjutnya: Jadi penerus irwan mussry el rumi dapat perlakuan ini dari maia estianty kala di amerika

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved