BTalk
BTalk - Dari Bankir, Pemuda Banjarbaru Ini Banting Stir Olah Limbah Kayu hingga Jadi Eksportir
Kisah sukses Irfani Adi Siswanto, pemilik Anakkayu.id mengolah limbah kayu menjadi barang bernilai tinggi
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Limbah packing kayu dan kaleng bekas cat yang tadinya dibuang, di tangan Irfani Adi Siswanto, pemilik Anakkayu.id, bisa menjadi rupiah. Bahkan kini omzetnya bisa mencapai Rp 120 juta perbulan.
Adi pun berbagi kisah suksesnya dalam acara BTalk BPost bersama jurnalis BPost Irfani Rahman, Jumat (8/10/2021).
Ia menceritakan, Ide awalnya bisnis ini berawal dari hobi. Waktu itu Ia masih menjadi karyawan di salah satu Bank swasta. Ketika Week end, ia hobi banget dengan kayu.
"Jadi rumah saya itu saya isi dengan barang barang bikinan sendiri. Karena dekat rumah kan banyak bekas gulungan kabel PLN dari pada dibuang saya buat rak dan kursi,"katanya.
Baca juga: BTalk, Kutak Kutik Soal Kutil Dibahas Bersama Dokter Kulit RSUD Ansari Saleh Banjarmasin
Baca juga: BTalk : Kosim Sang Penjaga Meratus Kalsel
Kemudian, karena ikut komunitas kayu dan menekuni dari youtube ia belajar bagaimana membuat kreasi sampai dengan ketertarikan membuat bisnis kayu.
Ia menekuni bisnis ini sejak 2017 ketika saya masih bekerja di salah satu karyawan bank swasta. Hingga akhirnya ia diharuskan memilih untuk fokus dimana.
"Dan saya akhirnya memilih untuk bisnis kayu ini,"katanya.
Adi lebih lanjut menceritakan bagaimana Ia bisa mengekspor produknya.
Menurutnya, awal mula ekspor tahun 2019. Sebelum ekpor ia melakukan pameran salah satunya di JCC di Jakarta Ina Craf dan ia ikut dari dua lembaga yakni dari BNI dan Dinas Perdagangan Banjarbaru ada dua stand.
Dari pameran itu ternyata di luar ekpektasi kita pelanggan yang datang banyak sekali baik lokal maupun internasional. Banyak orang luar negeri yang tertarik.
Karena penilaian dinilai positif, maka Anakkayu diikutkan kembali oleh BNI dan diajak kembali pameran ke korea Selatan pada September 2019.
Dari situlah ketemu buyer (pembeli) dari korea Selatan hingga kini pengiriman masih dilangsungkan ekspor. Bahkan kini berkembang, juga ada pengiriman ke Jepang dan Singapura.
Hingga sekarang selama Pandemi pun, Iya masih ekspor, saat ini korea Selatan, Jepang dan Singapura. Namun memang jumlahnya ketika pandemi ini berkurang. Namun masih sering kirim ekspor.
Ia menambahkan, Covid ini tak dipungkiri menjadi kendala paling besar di sektor keuangan. Namun ia tidak menyerah.
"Kita terus berjuang sampai ke tujuan itu kita tercapai,"katanya.