Kriminalitas Banjarmasin
Nenek Warga Kelayan B yang Dirampok Dua Pria di Mobil, Satu Tersangka Dibekuk Begini Pengakuannya
Satu tersangka pelaku aksi perampokan terhadap seorang nenek warga Kelayan B dibekuk tim gabungan ke Mapolsek Banjarmasin Selatan.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Satu tersangka pelaku aksi perampokan terhadap seorang nenek warga Kelayan B dibekuk tim gabungan ke Mapolsek Banjarmasin Selatan, Jum'at (8/10/2021) kemarin.
Adalah R, pria Padang yang tinggal di Jakarta melakukan aksi tersebut bersama sang otak kejahatan, H yang saat ini masih buron.
Dari pengakuannya kepada pewarta, modus yang mereka lakukan adalah pura-pura kenal dengan korban.
"Saat ketemu korban, diajak ngobrol, lalu dibujuk ke rumah, ketemu sama orangtua (pelaku) pas naik dalam mobil, baru dipaksa menyerahkan barang-barangnya," akunya.
Baca juga: Konsolidasi Internal DPD Partai Golkar Kalsel dan Kabupaten Tapin, Panaskan Mesin Partai Menuju 202
Baca juga: Kebakaran di Banjarmasin Kawasan Jalan Sultan Adam, Perempatan Jalan Sungai Andai Macet Parah
Baca juga: Disdikbud Tanahbumbu Belum Terima Data Resmi Kelulusan PPPK Guru, Peserta Lulus Diminta Melapor
"Korban sempat berontak, jadi kakinya sempat ditahan pakai kaki, badan korban ditekan biar tidak berontak," lanjutnya.
Terpisah, sang korban yakni Salbiah (65) mengatakan insiden terjadi pada Selasa (5/10/2021) sekitar pukul 11.00 Wita.
Informasi dihimpun, perempuan itu bernama Salbiah (65) .
warga Jalan Kelayan B Gang Kurnia RT 2, Kelurahan Kelayan Timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan ini dirampok dua orang pria yang menghampirinya menggunakan sebuah mobil berwarna silver.
"Mereka mengaku sebagai keluarga jauh saya, langsung sok akrab saat saya berjalan
pulang dari pasar beli keperluan dapur," ujarnya.
Salbiah tak curiga, lantaran salah satu dari orang itu langsung memanggilnya dengan nama kecilnya yakni Biah.
Mendengar ada yang memanggil namanya, ia langsung menghampirinya dan salah satu dari dua orang diduga pelaku itu berkata bahwa ibunya ingin bertemu dengan korban.
"Orang itu mengatakan bahwa keluarganya ada yang ingin mengadakan pernikahan dan ibunya ingin memberi pakaian," jelasnya.
Kemudian, korban diajak untuk masuk mobil. Di dalam perjalanan korban sempat menanyakan rumah pelaku dan mereka hanya berkata rumahnya dekat Masjid.
"Dalam mobil itu, dia bilang kalau kami keluarga," kata Biah.
Sesampainya depan kelayan (Muara) dekat Masjid, tiba tiba mobil berbunyi seperti alarm, dan para pelaku langsung menghentikan mobil yang dikendarai.
Saat itu juga para pelaku beraksi, korban diminta untuk melepas cincin yang ia kenakan di jari jarinya untuk disimpan ke dalam dompet miliknya.
Kemudian, ia diajak lagi jalan jalan dengan menggunakan mobil tersebut hingga ke Jalan Jati, Terminal Kilometer 6 dan Jalan Liang Anggang Kota Banjarbaru.
Dalam perjalanan, korban sempat menanyakan kembali mau dibawa kemana tapi para pelaku tetap membawanya pergi dan tak mengatakan tujuan mereka.
Alih-alih memberi tahu, korban justru dibentak untuk tetap diam dan diminta untuk menyerahkan perhiasan nya. Bahkan mengancam jika tidak memberi akan dibunuh oleh salah seorang pelaku.
"Kita kan berkeluarga kenapa mau membunuh saya, tapi kembali dibentak dengan disuruh diam dan diancam dibunuh," jelasnya.
Korban pun meminta untuk tidak dibunuh dan saat itu juga, ia langsung ditendang salah satu di antara keduanya.
Satu orang lainnya yang duduk di belakang langsung mendekap korban dari belakang hingga membuat dada korban lebam.
Bahkan, korban sempat berteriak meminta tolong saat dalam mobil, namun malangnya tidak ada yang mendengarnya
Adapun perhiasan yang diambil oleh diduga pelaku sebanyak kurang lebih 50 gram emas dengan harga puluhan juta itu seperti 3 cincin 1, sebuah gelang dan sebuah kalung.
"Saya lalu diturunkan oleh kedua pelaku di Jalan Liang Anggang Kota Banjarbaru di tempat sepi," ucap wanita itu.
Di sana lah semua perhiasan milik korban yang dikenakannya dirampas dan ia ditinggalkan begitu saja.
(banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)