Panglima TNI

Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono Berpeluang Jadi Panglima TNI, Reshuffle Mengemuka

Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono disebut berpeluang besar menjadi Panglima TNI.

Editor: M.Risman Noor
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pergantian panglima TNI masih hangat dibicarakan.

Nama  Jenderal Andika Perkasa muncul dan berpeluang kuat selain Laksamana Yudo Margono.

Menariknya lagi dari isu dua nama untuk menjadi anglima TNI ini dikaitkan dengan perombakan atau reshuffle kabinet Jokowi.

anter dikabarkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini, seiring kepastian pemilihan Panglima TNI baru dan masuknya Partai Amanat Nasional ( PAN) dalam koalisi pemerintah.

Baca juga: Rapat Koordinasi Persiapan Peresmian Jembatan Alalak Digelar, Polda Kalsel Tangani Pengamanan

Baca juga: Usaha Properti Salah Satu Fokus Utama Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Menanggapi hal tersebut, pihak Istana Kepresidenan RI melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa yang mengetahui kapan akan dilakukan reshuffle kabinet, termasuk siapa aja yang akan terkena perombakan, hanya presiden yang mengetahui.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). (KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

"Kita tunggu pernyataan langsung dari presiden. Tidak ada seorangpun yang mengetahui apakah akan ada perombakan kabinet atau tidak, itu hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo. Karena itu adalah hak prerogatif beliau," kata Fadjroel di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (28/9/2021).

Oleh karena itu terkait dengan reshuffle kata Fadjroel sebaiknya menunggu langsung pernyataan dari Presiden.

"Nah sampai hari ini kalaupun banyak informasi yang beredar di luar tentang reshuffle, kita menyerahkan segalanya mengenai apakah ada reshuffle apakah tidak, kita menyerahkan pada pengumuman langsung dari Presiden Joko Widodo," katanya, seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Wajib Karantina 5 Hari Bagi WNA dan WNI yang Tiba dari Luar Negeri, Diawasi TNI-Polri

Fadjroel mengatakan, saat ini pemerintah fokus dalam penanganan Pandemi.

Dilansir dari TribunCirebon.com dengan judul Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Jenderal Andika Juga Disebut-sebut Berpeluang Jadi Menteri Jokowi

Penanganan Pandemi yang dilakukan pemerintah saat ini terbilang sukses dengan melandainya kasus baru Covid-19 dan tingginya angka vaksinasi.

"Kita tercatat sebagai negara yang sangat sukses dalam melaksanakan vaksinasi di Indonesia," katanya.

"Oleh karenanya kami sebagai staf khusus presiden bidang komunikasi hanya bisa menyampaikan, hanya beliaulah (Jokowi) yang berhak untuk menyampaikan apakah ada reshuffle atau perombakan kabinet. Apa alasannya itupun juga menjadi hak beliau," pungkasnya.

fadjroel rachman
fadjroel rachman (kompas.com)

Calon Panglima TNI

Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya akhir November 2021 mendatang.

Sejumlah nama pun digadang-gadang akan menjadi pengganti Hadi Tjahjanto.

Dua kandidat yang santer dibicarakan adalah Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Andika dan Yudo disebut-sebut sebagai calon terkuat Panglima TNI selanjutnya.

Bahkan, Jenderal Andika Perkasa kini dikabarkan juga berpeluang menjadi menteri di kabinet.

Khairul menilai peluang Andika memang cukup besar, namun kesempatan Yudo juga semakin menguat seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Tinjau Renovasi PAUD Terpadu Angkasa 1 Lanud Sjamsudin Noor, Marsda TNI Minta Lapor Jika Ada Kendala

"Jika pergantian panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat peluang Andika memang cukup besar."

"Namun peluang Yudo Margono juga terus menguat seiring berjalannya waktu," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

"Relatif tak ada masalah baginya (Yudo Margono) dan bagi organisasi TNI jika pergantian dilakukan sekarang ataupun menjelang masa pensiun Hadi Tjahjanto," lanjutnya.

Kendati demikian, Khairul mengatakan pemilihan Panglima TNI selanjutnya bisa mempertimbangkan dari dua sisi, yaitu sisi profesionalisme dan politik.

Dari sisi profesionalisme, khairul mengatakan setidaknya Presiden Jokowi harus mempertimbangkan dua hal untuk menentukan pengganti Hadi, yakni soal masa aktif dan kebutuhan organisasi.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal Andika Perkasa kunjungi Secapa AD di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7/202).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal Andika Perkasa kunjungi Secapa AD di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7/202). (istimewa)

Dari sisi masa aktif, kata Khairul, masa jabatan Andika lebih singkat dibandingkan Yudo.

Terkait hal itu, masa aktif tentu saja akan memengaruhi efektivitas Panglima TNI selanjutnya dalam memimpin dan mengelola organisasi.

"Andika Perkasa sekitar 1 tahun lebih sedikit. Sementara Yudo Margono memiliki masa aktif 2 tahunan lebih."

"Surpres setahu saya belum. Tapi menurut prediksi kami karena Panglima TNI ditunjuk menjadi tanggung jawab dalam pengamanan PON XX di Papua terutama ketika ada tamu negara," kata TB Hasanuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: BPN Tanahlaut Serahkan Sertifikasi Tanah Aset Milik TNI

Maka itulah, menurut politisi PDI Perjuangan itu, surpres Panglima TNI kemungkinan akan dikirimkan setelah PON.

Hasanuddin memastikan momen tersebut tidak akan mepet atau mendesak.

"Kalau kita lihat tanggal 8 Oktober sampai 7 November 2021 itu adalah masa Reses DPR. Dari 8 November sampai 29 November adalah waktu untuk melakukan fit dan proper test. Jadi masih memenuhi syarat" katanya.

"Sehingga 1 Desember pak Hadi bisa melaksanakan pensiun. Serah terima bisa dilakukan pada Minggu kedua atau ketiga bulan November 2021," pungkas Hasanuddin.

KSAD Jenderal Andika Perkasa telah mencopot dua anggotanya, saat memberi keterangan pers setelah menjenguk Kemenkopolhukam Wiranto, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019)
KSAD Jenderal Andika Perkasa telah mencopot dua anggotanya, saat memberi keterangan pers setelah menjenguk Kemenkopolhukam Wiranto, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

Diketahui, jika menilik tradisi rotasi, Panglima TNI dijabat secara bergilir dari tiga angkatan yang ada, yakni AD, AL, dan AU.

Melihat ke belakang sebelum Hadi, Panglima TNI dijabat oleh Gatot Nurmantyo dari TNI AD.

Jika mengikuti tradisi, maka dari matra AL yang mendapatkan giliran menjabat Panglima TNI menggantikan Hadi, dan nama Laksamana Yudo Margono selaku KASL yang akan menduduki posisi itu.

Namun, Presiden juga memiliki hak istimewa atau prerogatif untuk mengusulkan calon Panglima TNI.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved