Berita Banjarmasin

Banjarmasin Turun Status Menjadi PPKM Level 2, Wali Kota Pertimbangkan Kawasan Wisata Siring Dibuka

Terkait turunnya level PPKM ini, Ibnu Sina berharap dunia pariwisata di Banjarmasin pun bisa segera kembali bergeliat.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/frans
Kawasan wisata Siring di Jalan Piere Tendean Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Target Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk keluar dari status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 terwujud.

Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) sudah mengumumkan status Banjarmasin turun menjadi PPKM Level 2 pada Senin (20/10/2021).

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina pun menyukuri status Banjarmasin yang sudah berhasil turun level, setelah beberapa bulan tertahan di status PPKM Level 4.

Terkait turunnya level PPKM ini, Ibnu Sina berharap dunia pariwisata di Banjarmasin pun bisa segera kembali bergeliat.

Baca juga: Dukung Percepatan Vaksinasi di Banjarmasin, Bank Indonesia Perwakilan Kalsel Siapkan 750 Vaksin

Baca juga: Kebakaran di Banjarmasin, Satu Tempat Service Hp Terbakar, Api Sempat Dipadamkan Warga Sekitar

Tak heran karenanya Ibnu Sina pun berkeinginan kawasan wisata siring di Jalan Piere Tendean kembali dibuka.

Meskipun demikian, Ibnu Sina berharap Dinas Kabudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) benar-benar membuat skenario teknis pelaksanaan rencana pembukaan kawasan wisata yang juga menjadi ikon Banjarmasin ini.

"Memang bisa dibuka, tapi harus diskenariokan betul. Makanya kami minta Disbudpar, kemudian Satpol PP maupun Dinas Perhubungan (Dishub) benar menyiapkan betul," katanya.

Skenario perlu benar-benar dipersiapkan lanjut Ibnu, tentunya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan misalnya kembali terjadi lonjakan kasus covid-19.

Terlebih belakangan ini kunjungan ke Banjarmasin sudah mulai mengalami peningkatan, termasuk dengan mulai meningkatnya hunian hotel.

Baca juga: Sempat di Level 1, Balangan Kini Kembali Terapkan PPKM Level 3

Baca juga: Area Pusat Niaga Mulai Kumuh, Perkimtan Tanahbumbu Mulai Bergerak Tata Pasar ini

Dan adanya skenario ini juga diharapkan benar-benar menerapkan prinsip Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau yang dikenal dengan istilah CHSE .

Ditanya mengenai skenario yang diinginkan, Ibnu menerangkan salah satunya adalah penataan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).

"Pastikan posisi PKL di mana, jangan seperti sebelum pandemi yang mana masyarakat sulit lewat karena penuh dengan PKL," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved