Selebrita

Kata Menyentuh Gisella Anastasia Kala Unggah Foto Gempi Picu Reaksi Gading Martin

Kata menyentuh Gisella Anastasia tentang Gempi pada unggahan instagramnya membuat banyak tanggapan dan memicu reaksi Gading Martin

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Irfani Rahman
(Instagram@gisel_la)
Gisella Anastasia ungkapkan bahwa Gempi penyemangat hidupnya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sudah bercerai sejak 2019, hubungan penyanyi Gisella Anastasia dan presenter Gading Marten masih terjalin dengan baik sampai sekarang. Ini semua tentu demi kebahagiaan Gempita Nora Marten, anak tunggal mereka.

Mantan pasangan suami istri ini berusaha tetap kompak membesarkan Gempi yang tumbuh jadi anak cantik, baik, periang dan pintar.

Gempi acap kali suka membuat warganet kagum dari aksi-aksi cerdasnya ataupun aksi lucunya.

Hidup dalam pengawasan Gisel, nyatanya Gempi berkembang jadi anak yang memiliki pola pikir seperti orang dewasa di usianya yang masih anak-anak ini.

Keberadaan Gempi di sisi Gisel mampu menguatkan pribadinya. Tak mudah menjadi seorang ibu walaupun Gading sendiri diketahui masih terus memberikan nafkah untuk anak perempuannya tersebut.

Hingga pada Minggu (24/10/2021) malam, kekasih pebasket Wijaya Saputra atau Wijin tersebut tetiba menuliskan kalimat haru di instagram pribadinya, @gisel_la.

Baca juga: Gisella Anastasia dan Gading Marten Berbalas Komentar, Nitizen Ingin Keduanya Rujuk

Baca juga: Turuti Kehendak Dory Harsa, Nella Kharisma Rela Tampil Berbeda: Agak Kurang Pede

Unggahan Gisel tentang Gempi menarik perhatian Gading Martin
Unggahan Gisel tentang Gempi menarik perhatian Gading Martin (Instagram@gisel_la)

Ia berujar selama ini Gempi yang buat dia kuat menjalani hidup.

Gisel pun menorehkan emoji menangis di caption buatannya.

"Senyuman yg buat mama semangat (emoji menangis), " terang Gisella Anastasia.

Senyuman yang dimaksud adalah senyuman wajah Gempita. Bocah cilik yang selalu ceria di mana saja berada.

Gading pun bereaksi, terpantau ia menyukai unggahan instagram dari sang mantan istri.

Gading yang sampai detik ini masih belum menikah lagi, sama seperti Gisel yang masih nyaman pacaran.

Padahal Gading sering kali dekat dengan wanita cantik, mulai dari Sophia Latjuba, Nadine Kaiser, Juria Hartmans, Anya Geraldine hingga Ariel Tatum.

Namun, semuanya tak ada yang bisa menggantikan Gisel.

4 Tips Sukses Merawat Anak Bersama Mantan Setelah Bercerai

Banyak yang bilang bahwa perceraian orangtua akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Memang, hal ini sangat umum dan mungkin terjadi.

Namun, bukan berarti Anda dan mantan pasangan tak dapat mencegahnya.

Sebenarnya, asalkan tetap bisa merawat anak bersama setelah bercerai, dampak tersebut tidak akan terjadi.

Konsep ini disebut dengan co-parenting. Lantas, bagaimana agar co-parenting ini berjalan mulus?

Selama ini banyak anggapan yang beredar menyatakan bahwa anak yang tumbuh di dalam keluarga broken home atau perceraian orangtua tidak akan tumbuh dengan baik.

Mungkin memang benar bahwa hal ini bisa terjadi, tetapi tidak semua anak hasil perceraian akan mengalaminya.

Jika co-parenting dapat dilakukan dengan baik, maka anggapan yang melekat pada anak hasil perceraian pun tidak akan terjadi. Justru, akan ada efek positif yang bisa didapat dari merawat anak bersama setelah bercerai dengan mantan.

Dengan melakukan co-parenting yang baik, anak akan tetap merasa dicintai oleh kedua orangtuanya. Selain itu, anak juga akan tumbuh dalam kondisi lebih berani mengungkapkan perasaan dan isi hatinya.

Hal ini akan sangat baik untuk perkembangan emosi serta kesehatan mentalnya.

Memang tak mudah merawat anak bersama mantan setelah bercerai. Namun, demi si kecil, Anda dan sang mantan harus berkorban sedikit.

Nah, supaya cara ini berhasil, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat menerapkan co-parenting.

Berikut 4 tips berhasil dalam co-parenting bersama sang ‘mantan’:

1. Kesampingkan masa lalu

Perceraian itu tidak mudah. Mungkin Anda merasa tersakiti dengan apa yang telah dilakukan mantan pasangan di waktu lampau.

Tetapi, dalam menjalani co-parenting, Anda dan pasangan hatrus mengesampingkan apa yang telah terjadi di masa lalu.

Merawat anak bersama mantan setelah bercerai bukan tentang kepentingan Anda atau mantan, tetapi tentang bagaimana memenuhi kebutuhan fisik dan psikis, agar masa depan anak tidak terpengaruh dengan perpisahan yang terjadi.

Anda mungkin merasa mantan pasangan Anda bukan pasangan yang baik dan boleh saja mengeluhkan hal tersebut kepada teman, keluarga, atau psikiater yang Anda kunjungi untuk melepaskan beban pikiran yang Anda miliki, tetapi jangan menjelekkan pasangan Anda di depan anak.

Jangan pula melibatkan anak ke dalam masalah yang Anda miliki dengan mantan, misalnya membanding-bandingkan diri Anda dengan mantan pasangan Anda di hadapan anak atau meminta anak memilih antara kedua orang tuanya.

Mantan Anda mungkin pasangan yang tidak baik untuk Anda, tetapi bukan berarti ia orang tua yang buruk untuk anak Anda.

2. Jaga komunikasi yang baik dengan mantan pasangan

Tips lain untuk keberhasilan merawat anak bersama setelah bercerai adalah menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan.

Anda tidak harus menghubunginya setiap hari atau setiap saat tetapi Anda bisa menjaga agar setiap komunikasi yang terjalin berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah baru antara Anda dengan pasangan.

Untuk membuat komunikasi menjadi lebih mudah, pastikan bahwa inti dari setiap obrolan dan diskusi yang terjadi antara Anda dengan pasangan terfokus pada anak.

Jika Anda memang berpisah tidak dengan cara yang baik, cobalah sebisa mungkin untuk menahan perasaan atau amarah yang Anda miliki saat berkomunikasi.

Hindari membuat suasana menjadi ‘panas’ dalam sebuah diskusi seperti menyalahkan, mengkritik, menuduh, atau mengancam mantan pasangan Anda.
Anggap saja hubungan Anda dengan mantan adalah hubungan bisnis sehingga Anda lebih mudah bersikap netral, menghargai, dan berbicara dengan lebih tenang.

Dalam sebuah diskusi untuk mencapai keberhasilan co-parenting, dengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh pasangan Anda. Jangan serta-merta menolak mentah-mentah apa yang dikatakannya.

Jika memang Anda tidak setuju, pastikan Anda memahami opini dan sudut pandangnya. Pastikan bula bahwa Anda bukan tidak menyetujui karena Anda membencinya melainkan karena Anda merasa ada alternatif yang lebih baik.

3. Anggap mantan satu tim dengan Anda

Co-parenting adalah sebuah tim yang harus Anda jalani bersama dengan mantan pasangan Anda, atau bahkan mungkin dengan pasangan baru masing-masing.
Untuk keberhasilan merawat anak bersama dengan mantan setelah bercerai, Anda harus bisa bekerja sama dengan baik.

Contohnya, segala keputusan yang diambil menyangkut anak harus diketahui dan disetujui oleh kedua belah pihak, bukan keputusan Anda atau mantan sendiri.

Untuk mempermudahnya, tentukan aturan yang sama pada anak meski Anda sudah berada dalam ‘rumah tangga’ yang berbeda. Hal ini demi tidak membuat anak bingung dengan gaya hidup yang dijalaninya.

Aturan-aturan ini sangat penting khususnya dalam hal mendasar seperti aturan jam malam, aturan mengerjakan tugas sekolah, atau kegiatan lainnya.

Jika ada hal yang tidak bisa disepakati dengan mantan pasangan, cobalah untuk menguraikan masalah dan menyelesaikannya bersama.

Jangan ‘berjalan sendiri-sendiri’ karena co-parenting tidak akan berhasil jika tidak terjadi kerja sama antara kedua orang tua.

Untuk menjalani hubungan co-parenting yang positif, Anda juga harus memberikan dukungan kepada mantan pasangan Anda sebagai orang tua untuk anak Anda.

4. Atur jadwal dengan anak seadil-adilnya

Bagi seorang anak hasil perceraian, tidak mudah untuk berpindah dari satu rumah ke rumah lain setiap waktu. Setiap pertemuan dengan orang tua yang satu maka ia juga harus berpisah dengan orang tua lainnya.

Jangan mempersulit kondisi tersebut dengan menunjukkan kesedihan atau mempengaruhi perasaan mereka. Justru, tumbuhkan rasa positif untuk Anda, mantan, dan anak Anda setiap kali anak harus berganti rumah.

Begitu pula jika anak Anda baru datang ke rumah Anda. Jangan membuat suasana menjadi tidak nyaman. Selalu luangkan waktu dan lakukan kegiatan bersama dengan anak.

Jika Anda harus bertemu dengan mantan pasangan saat waktu kunjungan atau penjemputan tiba, pastikan bahwa apapun emosi yang Anda rasakan tidak nampak di hadapan anak, sehingga ia tetap bisa merasa bahwa hubungan kedua orang tua masih baik-baik saja meski berpisah.

Merawat anak bersama dengan mantan setelah bercerai memang tak mudah, tetapi Anda harus menjalaninya demi stabilitas anak.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved