Harga Bitcoin Hari Ini
Harga Bitcoin Hari Ini Senin 25 Oktober 2021, Masih Lumayan Tinggi di Level US$ 61.031,17
Harga bitcoin masih terbilang lumayan bagus diikuti mata uang kripto lain seperti Ethereum, Binance Coin dan lain-lain.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga bitcoin masih terbilang lumayan bagus diikuti mata uang kripto lain seperti Ethereum, Binance Coin dan lain-lain.
Harga bitcoin melaju karena semakin banyaknya peminatnya.
Pada perdagangan hari ini, Senin 25 Oktober 2021, harga Bitcoin dan Ethereum masih tinggi.
Menurut Coinmarketcap.com pada pukul 07.17 WIB, harga Bitcoin sebesar US$ 61.031,17 per BTC. Harga Ethereum sebesar US$ 4.094,35 per ETH.
Baca juga: Harga Emas Antam Minggu 24 Oktober 2021, Stagnan di Angka Rp 928.000 Per gram
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Tembus US$66.316, Pecahkan Rekor Tertinggi
Untuk investor pemula, jika harga Bitcoin terlalu mahal, bisa mempertimbangkan uang kripto lain dengan harga lebih murah tapi memiliki prospek bagus.
Dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar berdasarkan CoinMarketCap, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) baru-baru ini mencatatkan harga tertingginya sepanjang masa.

Dilansir kontan.co.id, harga Bitcoin pada tanggal 20 Oktober 2021, mencatatkan banderol tertinggi US$ 67.000 per BTC, angka ini menembus levelnya di April lalu yang menembus level US$ 64.854 per BTC. Sedangkan harga Ethereum menembus level US$ 4.375 per ETH pada 21 Oktober 2021, setelah Mei lalu menembus US$ 4.372 per ETH.
Harga Bitcoin dan Ethereum tersebut masih yang termahal dibandingkan uang kripto lainnya.
Menembusnya bitcoin ke harga tertingginya sepanjang masa, dinilai sudah diprediksi oleh Vinsensius Sitepu, Pengamat dan Investor Aset Kripto, terutama setelah The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) dan Bank Sentral AS yang tidak akan melarang aktivitas terkait kripto.
Puncak dari sikap negeri Paman Sam ini berujung diperdagangkannya Reksadana Bitcoin atau Bitcoin ETF pertama di AS, yakni BITO yang diterbitkan oleh Proshares pada 19 Oktober 2021 di bursa efek New York (NYSE).
Baca juga: Paket Internet Murah Telkomsel, Paket Kuota Ketengan Aplikasi Mulai Rp 4.700
“Walaupun ETF itu tidak ber-underlying asset BTC yang asli, melainkan kontrak Bitcoin Berjangka di CME, setidaknya itu memantik permintaan besar terhadap BTC, sehingga ATH (all time high) baru tercipta pada 20 Oktober 2021,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).
Hash rate tambang bitcoin secara global dalam amatan Vinsensius, kini beralih besar dari China ke AS, pasca China melarang semua aktivitas tambang kripto sejak April 2021.
Vinsen menilai bitcoin masih menjadi aset kripto nomor satu untuk investasi jangka panjang. Menurutnya investasi pada bitcoin dapat dilakukan selayaknya pada emas yang dapat diakumulasi setiap bulannya. “Saya menyarankan porsi 5 sampai 10 persen BTC di portofolio investasi Anda,” katanya.
Selain bitcoin, Vinsensius juga melihat Ethereum layak untuk menjadi pilihan untuk investasi aset kripto jangka panjang. Menurutnya saat ini ethereum use case-nya semakin marak, terutama apabila ethereum 2.0 yang diperkirakan rampung tahun depan.

Dengan ethereum 2.0 rampung, ia melihat ini akan membuat biaya transaksi menjadi lebih murah dan jumlah transaksi menjadi lebih banyak.