Info BMKG

Pontensi Hujan Lebat dan Banjir di Kalsel Info dari BMKG, Ini Daftar Provinsi Rawan di November 2021

Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu daerah yang berpotensi hujan lebat dan banjir berdasar info dari BMKG

Editor: Royan Naimi
EMERGENCY HSS
Banjir di Kalsel. Air bah yang merendam wilayah Desa Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (4/11/2021) petang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu daerah yang berpotensi hujan lebat dan banjir berdasar info dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Rilis dari BMKG, potensi hujan lebat terjadi antara 6-8 November 2021. Ada 30 provinsi yang berpotensi alami hujan lebat, satu diantaranya Kalimantan Selatan.

Periode dua hari ke depan, atau tanggal 6-7 November 2021, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, ada sekitar 13 wilayah provinsi yang berpotensi terjadi banjir dan banjir bandang dalam kategori siaga.

Diantara 13 provinsi, terdapat Kalimantan Selatan di antaranya.

Baca juga: Hujan Lebat Pegunungan Meratus Loksado DAS Berpotensi Banjir Bandang, Ini Pesan Kalak BPBD HSS

Baca juga: Pascabanjir Warga Desa Ulang Loksado Gotong-royong Bersihkan Bekas Lumpur Banjir, 3 Rumah Terendam

Wilayah hujan lebat di Indonesia

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan peringatan dini wilayah yang akan mengalami hujan lebat dengan intensitas lebih dari 50 mm per hari untuk periode 6-8 November 2021.

Berikut provinsi berpotensi hujan lebat, seperti dikutip dari kompas.com:

1. Aceh.

2.Sumatera Utara.

3.Sumatera Barat.

4. Riau.

5. Kep. Riau.

6. Bengkulu.

7. Jambi.

8. Sumatera Selatan.

9. Kep. Bangka Belitung.

10. Lampung.

11. Banten.

12. DKI Jakarta.

13. Jawa Barat.

14. Jawa Tengah.

15. Yogyakarta.

16. Jawa Timur.

17. Bali.

18. Nusa Tenggara Barat.

19. Nusa Tenggara Timur.

20. Kalimantan Barat.

21. Kalimantan Tengah.

22. Kalimantan Utara.

23. Kalimantan Timur.

24. Kalimantan Selatan.

25. Sulawesi Utara.

26. Gorontalo.

27. Sulawesi Barat.

28. Sulawesi Tenggara.

29. Papua.

30. Maluku.

Ilustrasi.Kondisi sungai yang selalu keruh jika terjadi hujan deras di wilayah hulu Pegungan Meratus di Kecamatan Hantakan, HST.
Ilustrasi.Kondisi sungai yang selalu keruh jika terjadi hujan deras di wilayah hulu Pegungan Meratus di Kecamatan Hantakan, HST. (Dok BPost)

Sirkulasi siklonik terpantau di Semenanjung Malaysia, di Samudra Hindia barat Bengkulu, dan di Laut Jawa bagian timur yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Selat Malaka bagian utara hingga perairan timur Riau.

Kemudian juga dari Samudra Hindia barat Sumatra Utara hingga Riau, dari Selat Karimata hingga Semenanjung Malaysia bagian utara, di Samudra Hindia barat daya Banten – barat Lampung, dari perairan timur Kalimantan Utara hingga Kalimantan Selatan, dan dari Sulawesi Tenggara hingga Kalimantan Tengah bagian selatan.

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah – barat Lampung, dari perairan Kep. Seribu hingga Selat Karimata, dari Laut Maluku hingga Sulawesi Tengah, dan dari Papua hingga Papua Barat.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Rawan Banjir

Mengutip kompas.com, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada potensi hujan yang berisiko banjir di sejumlah wilayah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang kemungkinan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih berpeluang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

"Untuk periode sepekan ke depan (5-11 November 2021), secara umum (hujan) dapat berpotensi terjadi di 34 provinsi di Indonesia, sehingga kewaspadaan secara umum potensi cuaca ekstrem perlu ditingkatkan," tegasnya.

Namun, untuk periode dua hari ke depan, atau tanggal 6-7 November 2021, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, ada sekitar 13 wilayah provinsi yang berpotensi terjadi banjir dan banjir bandang dalam kategori siaga.

Guswanto menambahkan, selain mewaspadai dan melakukan mitigasi banjir, masyarakat juga harus mewaspadai risiko dampak bencana lainnya akibat cuaca ekstrem, di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, kilat atau petir, rob, dan lain sebagainya.

Peringatan ini diberikan, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Mitigasi bencana saat musim hujan. Pada saat musim hujan, diharapkan pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain:

1. Memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air atau drainase tidak tersumbat atau lancar.

2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.

3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.

4. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

5. Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombanh tinggi).

6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Inilah daftar 13 wilayah yang harus siap melakukan mitigasi bencana banjir dari sekarang.

1. Jambi.

2. Sumatera Selatan.

3. Kepulauan Bangka Belitung.

4. Lampung.

5. Banten.

6. DKI Jakarta.

7. Jawa Barat.

8. Jawa Tengah.

9. Jawa Timur.

10. Kalimantan Barat.

11. Kalimantan Selatan.

12. Kalimantan Timur.

13. Kalimantan Tengah.

Baca juga: Loksado Diguyur Hujan Lebat, Rumah Warga di Desa Hulu Banyu dan Ulang Sempat Terendam Air

Baca juga: Banjir Bandang di Kota Batu, 11 Orang Dinyatakan Hilang dan Sejumlah Bangunan Rusak Berat

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved