Kemenko Perekonomian

Pemberian Dukungan kepada UMKM Melalui Peningkatan Potensi Ekonomi Digital

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi keynote speech pada acara webinar Obsession Media Group UMKM Summit 2021.

Editor: Alpri Widianjono
KEMENKO PEREKONOMIAN
Guna mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang sudah ada, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, perlukan berbagai inisiatif dan kebijakan melalui penyiapan framework. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekenomian Indonesia.

Data Kementerian Koperasi UKM, saat ini mencapai 64,2 juta dan pada 2020 telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 60,51 persen atau senilai Rp 9.580 triliun.

Kemampuan menyerap tenaga kerja mencapai 96,92 persen dari total yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi.

Pemerintah juga telah menambah alokasi anggaran khusus bagi UMKM menjadi Rp 96,21 triliun.

Rinciannya, program berupa Subsidi Bunga, Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Umum Mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi keynote speech pada acara webinar Obsession Media Group UMKM Summit 2021 dengan tema PPKM Outlook 2022, PascaPPKM dan Peluang 2022, Sabtu (6/11/2021).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi keynote speech pada acara webinar Obsession Media Group UMKM Summit 2021 dengan tema PPKM Outlook 2022, PascaPPKM dan Peluang 2022, Sabtu (6/11/2021). (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Selain itu, untuk Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah.

Tercatat sampai 27 Oktober 2021, total realisasi PEN Dukungan UMKM Tahun 2021 sebesar Rp 64,35 triliun dengan jumlah debitur/UMKM sebanyak 33,93 juta.

Selain itu, terdapat pula dukungan tambahan berupa pembebasan rekening minimum, biaya beban, dan abonemen listrik yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM.

“Program Kartu Prakerja juga turut membantu para pelaku usaha maupun calon pelaku usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Berdasarkan data Manajemen Pelaksana, salah satu pelatihan yang paling diminati adalah mengenai penjualan dan pemasaran,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan keynote speech pada acara webinar Obsession Media Group UMKM Summit 2021 dengan tema “PPKM Outlook 2022, Pasca - PPKM dan Peluang 2022”, Sabtu (6/11/2021).

Pada sisi lain, Kemenko Perekonomian juga terus mendorong peningkatan kualitas program Kartu Prakerja.

Serta, mengembangkan ekosistem Prakerja yang dalam aktualisasinya melibatkan pihak swasta termasuk perbankan dan perusahaan layanan keuangan digital sebagai mitra pembayaran.

Berdasarkan hasil survei, mayoritas penerima Kartu Prakerja mengatakan bahwa pelatihan Kartu Prakerja telah mendorong kewirausahaan dan insentif Kartu Prakerja digunakan untuk modal usaha.

Bahkan, 17 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur telah berwirausaha.

Hal ini menunjukkan bahwa Kartu Prakerja telah efektif meningkatkan keterampilan menjadi wirausaha.

Selain itu, perbankan juga telah turut serta memberikan dukungan dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved