Berita Banjarmasin
Aplikasi Apoteker Pian Menangkan Kompetisi Inovasi RSUD Ulin Banjarmasin
Aplikasi Apoteker Pian karya Reni Yustiati Saksono jadi juara satu dalam kompetisi inovasi pelayanan publik yang digelar oleh RSUD Ulin Banjarmasin.
Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Karya Reni Yustiati Saksono menjadi juara satu dalam kompetisi inovasi pelayanan publik sekaligus Hari Kesehatan Nasional ke-57 yang digelar RSUD Ulin Banjarmasin.
Reni membuat aplikasi Apoteker Pian untuk tenaga kefarmasian dan pasien yang informatif, akuntabel dan nyaman, telah berhasil meraih juara kompetisi inovasi pelayanan publik tersebut.
"Senang sekali, saya tidak menyangka semoga aplikasi ini bermanfaat," ujarnya usai menerima hadiah dari wakil direktur RSUD Ulin Banjarmasin bidang SDM, Thaufik Hidayat, Jumat (12/11/2021).
Selain dirinya ada enam peserta lainnya yang juga turut mendapatkan hadiah dalam kompetisi inovasi pelayanan publik.
Baca juga: Serahkan Bantuan Korban Puting Beliung, Wali Kota Banjarbaru Imbau Waspadai Cuaca Ekstrim
Baca juga: Gedung Budaya Balangan Jadi Tempat Aruh Sastra Kalsel, Bupati Abdul Hadi Rencanakan Tambah Fasilitas
Baca juga: CEK BSU Rp 1 Juta November 2021, Pemerintah Tambah 1,6 Juta Penerima Subsidi Gaji
Terang Thaufik Hidayat, hampir setiap tahun RSUD Ulin Banjarmasin menggelar kompetisi ini. Hal itu dilakukan demi meningkatkan pelayanan publik RSUD Ulin Banjarmasin menjadi lebih prima dan memuaskan.
Dipilihnya aplikasi Apoteker Pian ujar Thaufik karena aplikasi tersebut dinilai sangat membantu,
selain bagi apoteker, juga untuk pasien.
Pasien ujarnya juga dapat dengan mudah berkonsultasi dengan apoteker dan mengetahui tentang manfaat obat.
"Aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh profesi maupun oleh masyarakat," ujarnya.
Penghargaan bagi pemenang kompetisi ujarnya sangat perlu mengingat para pemenang adalah tenaga RSUD Ulin yang bekerja luar biasa, peka terhadap lingkungan, mengetahui sistem dan dan bekerja melebihi tugas dan fungsinya serta menguasai teknologi.
"Selanjutnya inovasi mereka akan kita uji di rumah sakit dulu, baru kemudian akan kita lanjutkan ke tingkat lebih tinggi lagi misalnya ke Kemenpan RB atau ke Kemendagri," jelasnya.
(banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)