Selebrita

Penampilan Nadif Pacar Ganteng Anya Geraldine, Setia Dampingi Selegram Saat Terbaring Sakit

Artis & selegram Anya Geraldine masih dalam proses penyembuhan usai operasi. Kondisinya mulai membaik dan saat sakit didampingi Nadif sang pacar

Editor: Irfani Rahman
Instagram @anyageraldine
Anya Geraldine dirawat di RS 

Dikutip dari Tribun Bali.com, dia mengatakan, IDO adalah infeksi yang terjadi di daerah operasi dalam kurun waktu 30 hari pascabedah, bahkan 1 tahun pascabedah jika tindakan bedah menggunakan implan.

"Infeksi itu terjadi di daerah yang sudah dioperasi. Padahal, operasi yang dilakukan bukan karena penyakit akibat infeksi. Misalnya kecelakaan, kan awalnya daerah yang bersih," kata dokter Warsinggih dalam virtual media gathering, Kamis 28 Oktober 2021.

Pada umumnya, menurut dokter Warsinggih, IDO ditandai oleh beberapa kondisi seperti kemerahan dan bengkak di sekitar luka jahitan, keluar nanah atau darah dan tidak jarang disertai rasa sakit yang luar biasa.

"Kemudian rasa hangat di daerah luka operasi dan membengkak. Biasanya kadang sampai mengalami demam," tambahnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa IDO diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni superfisial, deep, dan organ atau rongga.

Superfisial merupakan jenis IDO yang terbatas di lapisan kulit dan jaringan subkutis.

Deep, jika infeksi mengenai lapisan yang lebih dalam hingga otot, sedangkan organ atau rongga jika infeksi telah mencapai organ atau berbentuk rongga.

Dokter spesialis bedah saraf konsultan sekaligus ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K), menambahkan bahwa jika IDO sudah melebar atau mendalam terutama jika pasien menggunakan implan, kondisinya akan semakin membahayakan.

"Berbahaya kalau sudah mendalam terutama apabila ada penggunaan implan. Infeksi pada kulit yang awalnya hanya di luar, bisa menyebar ke implan. Kalau sudah infeksi ke implan, implannya harus diangkat. Itu hal yang paling repot," ujarnya.

Dia juga mengatakan, selain dapat memperburuk kondisi pasien, IDO juga dapat menyebabkan tambahan biaya perawatan dan ancaman meningkatnya resistensi antibiotik bahkan kematian.

"IDO menyebabkan kematian tiga kali lipat lebih tinggi. Beban biaya juga menjadi lebih tinggi karena durasi rawat inap yang lebih lama dan diperlukannya intervensi medis tambahan seperti operasi ulang," kata dokter Andi.

Penyebab IDO

Adapun faktor risiko IDO, kata dokter Warsinggih, dapat berasal dari kondisi pasien, faktor lingkungan operasi, dan faktor mikroorganisme.

Dari faktor kondisi pasien, IDO mungkin terjadi jika menderita hiperglikemia (tingginya kadar glukosa dalam darah), gizi buruk, obesitas, gangguan sirkulasi iskemia (kurangnya suplai oksigen ke organ atau jaringan), hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), dan hipotermia (suhu tubuh yang rendah).

Pada pasien obesitas, dokter Warsinggih mengatakan risiko IDO dapat meningkat hingga 4 kali lipat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved