Tinggalkan Rumah Juga Zaskia Gotik dan Arsila, Sirajuddin Ternyata Pamer Mendaki Gunung Merbabu

Di Gunung Merbabu terdapat hutan gunung dan terbentang sabana rerumputan yang terdiri dari ragam vegetasi tanaman.

Bentangan sabana di Gunung Merbabu menjadi salah satu spot yang dicari para pendaki gunung.

Melansir dari TribunnewsWiki.com, menurut beberapa sumber, Gunung Merbabu pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797.

Selain itu dikatakan bahwa pada tahun 1570 juga pernah terjadi letusan, namun belum adanya penelitian lanjutan mengenai hal tersebut.

Jenis kawasan hutan di Gunung Merbabu adalah terdiri dari berbagai jenis yaitu; Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous.

Mitos dan Cerita Rakyat

Nama Merbabu di Gunung Merbabu berasal dari kata ‘meru’ dan ‘abu’.

Disebutkan dalam beberapa sumber, bahwa dalam naskah sebelum proses penyebaran Islam di Indonesia, Gunung Merbabu disebut sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamarihan.

Konon menurut penduduk sekitar, terdapat pertapaan di Gunung Merbabu yang pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad 15.

Pertapaan di Gunung Merbabu tersebut terkenal di masyarakat lokal.

Selain itu terdapat beberapa cerita dari para pendaki Gunung Merbabu, seperti muncul anak-anak kecil berlarian di sekitar Jembatan Setan (salah satu spot ekstrim di jalur pendakian Merbabu via Cunthel.

Kemudian, terdapat bayangan-bayangan misterius di Sabana I (salah satu spot padang rumput di Gunung Merbabu.

Selanjutnya, ada lutung atau kera hitam yang mengganggu pendaki. Dikisahkan pula juga terdapat kera putih di hutan-hutan Gunung Merbabu.

Terakhir, dikisahkan ada makhluk halus yang memegang kaki pendaki.

Cerita rakyat di atas masih merupakan kisah-kisah personal yang dialami para pendaki Gunung Merbabu.