Selebrita
13 Tahun Berlalu Ini Kabar Super Emak, Tetap Eksis Penampilannya Tambah Cantik dan Awet Muda
Menyebut nama Super Emak pasti penggemar dangdut Indonesia tahu, ngetop dari ajang pencarian bakat Dangdut Mania di TPI, Super Emak hingga kini eksis
BANJARMASINPOST.CO.ID -- Bagi penggemar dangdut di era 2000 akhir dan kini pasti tak asing dengan penyanyi dangdut satu ini..
Menyebut nama asli penyanyi ini yakni Indrawati ini pastinya kurang mengetahuinya. Namun begitu orang menyebut nama Super Emak pasti tahu.
Memiliki suara memukau, Super Emak berhasil menarik perhatian penggemar dangdut. Apalagi ketika ia meraih juara satu ajang Dangdut Mania Dadakan yang diadakan di TPI pada tahun 2008 silam.
Setelah berjuang dengan keras, wanita kelahiran 1975 ini pun menuai sukses. Dirinya sukses jadi artis papan atas Indonesia.
Namanya semakin melambung sebagai aktris dan penyanyi dangdut, penampilannya pun semakin cantik.
Baca juga: Rizky Billar Gugup dan Was-was, Ungkap Kondisi Janin Lesti Kejora, Kelilit Tali Pusar
Baca juga: Tak Mau Ada Cemburu, Ini Ternyata Alasan Raffi Ahmad Nama Belakang Rayyanza dan Rafathar Sama
Baru-baru ini ia pun masuk nominasi penyanyi dangdut wanita paling di hati, bersama penyanyi dangdut lainnya seperti Ayu Ting Ting, Lesti Kejora , Evi Masamba dan lain-lain.
Dan hingga kini ia tetap eksis baik jadi pemain sinetron hingga penyanyi dangdut.
Sekadar mengingat kembali, Super Emak yang bernama asli Indrawati merupakan juara satu dari ajang Dangdut Mania Dadakan yang diadakan di TPI pada tahun 2008 silam.
Nilai akhir yang diraihnya berjumlah 155.
Dilansir dari Wikipedia, sebelum jadi artis, Super Emak bekerja sebagai pengulak dan pedagang beras di sebuah toko kelontong yang terletak di Pasar Simo Gunung, Surabaya.
Baca juga: Sosok Bima Samudra Pemeran Purnomo di Ikatan Cinta, Pesonanya Tak Kalah Dengan Arya Saloka
Baca juga: Romantisnya Sandiaga Uno, 31Tahun Tetap Simpan Surat Cinta Mantan, Mengejutkan Isinya Jadi Kenyataan
Untuk menyambung hidup, wanita kelahiran 23 April 1975 ini juga menyambi menjadi tukang cuci yang menempati sebuah kontrakan di kawasan Simo Gunung Barat Tol, Sawahan, Sawahan, Surabaya.
Motifnya untuk mengikuti ajang tersebut, bukanlah demi popularitas, melainkan agar anak-anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya.
Hanya dalam waktu setahun setelahnya, alias pada tahun 2009, ia sudah bisa membeli dua rumah yang berada di Kawasan Citra Raya, Surabaya dan Cibubur.
Bekas luka di dagu menjadi bukti bahwa sang mantan suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepadanya, sehingga mereka bercerai pada tahun 2001.
Hal ini membuat anak-anaknya sempat merasakan trauma.