Sholat Rawatib
Niat Sholat Qobliyah dan Badiyah yang Muslim Perlu Tahu, Dikerjakan Sebelum dan Sesudah Sholat Wajib
Berikut ini niat sholat qobliyah dan badiyah perlu diketahui muslim yang ingin mengerjakan sholat sunnah rawatib sebelum sholat fardhu.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Niat sholat qobliyah dan badiyah perlu diketahui muslim yang ingin mengerjakan sholat sunnah rawatib sebelum sholat wajib atau sholat fardhu.
Sholat qobliyah dikerjakan sebelum sholat wajib, dan sholat badiyah dikerjakan setelahnya.
Anjuran mengerjakan sholat sunnah qobliyah dan badiyah ini pun ada dalam hadist Rasulullah SAW, yakni:
ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان
“Setiap shalat fardhu diawali dua rakaat (shalat sunnat)”. (Hadits riwayat Ibnu Hibban dari Abdullah bin az-Zubair. Dinyatakan shahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah).
Banyak pahala yang dijanjikan Allah SWT bagi yang mengerjakan amalan sunnah ini.
Baca juga: Amalan Qobliyah Subuh, Sholat Rawatib Sebelum Sholat Subuh yang Lebih Baik dari Dunia
Baca juga: Waktu Tepat Mengerjakan Sholat Qobliyah Subuh, Niat dan Tata Caranya
Tapi tentu saja, untuk mengerjakan amalan ini, Anda harus mengetahui bacaan niat dan waktu untuk mengerjakannya.
Shalat sunnah rawatib qobliyah dilaksanakan sebelum menjalankan shalat wajib.
Shalat sunnah qobliyah yang ditekankan sesuai hadist adalah sebanyak 2 rakaat sebelum shalat Subuh, dan 4 rakaat sebelum shalat dzuhur.
Shalat qobliyah dzuhur sebaiknya dilakukan 2 rakaat kemudian salam dan 2 rakaat kemudian salam.
Di antara sholat rawatib, qobliyah subuh merupakan sholat sunnah yang dijanjikan pahala paling besar.
Qobliyah subuh merupakan sholat rawatib dua rakaat yang dikerjakan sebelum sholat subuh.
Qobliyah Subuh juga disebut sholat fajar selalu dikerjakan Rasulullah SAW, dan termasuk dalam sholat rawatib muakkad atau sangat dianjurkan.
Dilansir dari TribunLampung.co.id, Pembina NS Islamic Entertainment Lampung, Ustaz Marbi Nurwahyudi mengatakan bahwa pengerjaan sholat qobliyah Subuh dilaksanakan sebelum sholat Subuh.

Berikut ini tata cara sholat qobliyah Subuh
1. Niat
أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyyatal lillahi ta’ala.
Artinya: Aku niat shalat sunah sebelum Subuh dua raka’t karena Allah Taala
2. Membaca surat al-fatihah dan surat-surat pendek al-Quran
Pada rakaat pertama membaca surat al-fatihah dan kemudian kemudian membaca surat Al-Kafirun. Dan pada rakaat yang kedua setelah membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat al-Ikhlas.
3. Dzikir shalat sunnah qobliyah subuh
Setelah dua rakaat kemudian salam kemudian membaca dzikir shalat sunnah qabliyah subuh.
Berdasarkan dalil hadits riwayat Ibnu Sinni dan Al-Hakim, dzikir yang dibaca setelah selesai mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَمِيْمَائِيْلَ وَمُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Allahumma rabba jibrila wa israfila wa mika-ila wamuhammadinin-nabiyyi, a’udzubika minan-nar (dibaca 33 x)
Artinya: Ya Allah, wahai Tuhan dari Jibril, Israfil, Mikail, dan Nabi Muhammad. Aku berlindung diri dengan Engkau dari Neraka. (HR. Ibnu Sinni dan Al-Hakim).
Sementara itu shalat sunnah rawatib badiyah, dilaksanakan setelah menjalankan shalat wajib.
Sebanyak 2 rakaat setelah shalat Dzuhur, 2 rakaat setelah shalat Maghrib dan 2 rakaat setelah shalat Isya.
Niat sholat Qobliyah Zuhur (Mu'akkad) :
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatazh-zhuhri rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala
Niat Sholat Sunnah Ba’diyyah Dzuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnataz-zhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh Lengkap dengan Tata Cara dan Doa yang Dibaca
Niat Sholat Sunnah Badiyah Maghrib
اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"
Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Isya
اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"
Jumlah Sholat Sunnah Rawatib
Shalat rawatib qobliyah dan badiyah 17 rakaat terdiri atas:
1. Dua rakaat fajar atau sebelum sholat subuh
2. Empat rakaat sebelum sholat zuhur
3. Dua rakaat sesudah sholat zuhur
4. Empat rakaat sebelum sholat 'asar
5. Dua rakaat sesudah sholat magrib
6. Tiga rakaat sesudah sholat Isya. Satu rakaat di antaranya adalah sholat witir.
Adapun yang berpendapat 10 rakaat yakni:
1. Dua rakaat sebelum sholat subuh
2. Dua rakaat sebelum sholat zuhur
3. Dua rakaat sesudah sholat zuhur
4. Dua rakaat sesudah sholat magrib
5. Dua rakaat sesudah sholat isya.
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh, Dikerjakan 2 Rakaat Sebelum Sholat Subuh
Pendapat sholat rawatib qabliyah 10 rakaat itu berdasarkan dalil atau hadits Nabi SAW dari Ibnu Umar.
حفظت من النبي صلى الله عليه وسلم عشر ركعات: ركعتين قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب في بيته، وركعتين بعد العشاء في بيته، وركعتين قبل الصبح. رواه الشيخان
“Saya hafal dari Nabi SAW 10 rakaat: dua rakaat sebelum shalat Zuhur, dua rakaat setelah shalat Zuhur, dua rakaat setelah shalat Magrib di rumah, dua rakaat setelah shalat Isya di rumah dan dua rakaat sebelum shalat Subuh”. (HR. As Syaikhoni)
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, dalam memahami hadits-hadits Nabi SAW tentang sholat sunat rawatib, para ulama membaginya kepada mu‘akkad dan ghairu mu‘akkad.
Dalam menetapkan mana yang termasuk mu‘akkad dan mana yang termasuk ghairu mu‘akkad para ulama berbeda pendapat.
Shalat sunat rawatib mu‘akkad terdiri atas dua atau empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dua rakaat setelah shalat Isya’ dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.

Semuanya ada sepuluh atau dua belas rakaat. Dasarnya ialah hadits-hadits sebagai berikut:
Artinya:
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Aku ingat dari Nabi saw sepuluh rakaat; dua rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah shalat Isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” [HR. al-Bukhari, Muslim, dan Imam-imam yang lain].
Artinya:
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwasanya Nabi saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” [HR. al-Bukhari dan Abu Dawud].“Diriwayatkan pula dari ‘Aisyah, ketika ditanya tentang sebagian shalat sunat Nabi saw, ia berkata: Beliau shalat sebelum Zhuhur empat rakaat di rumahku kemudian pergi (shalat berjamaah di masjid), lalu beliau kembali ke rumahku dan shalat dua rakaat, kemudian beliau shalat Maghrib dengan orang banyak (di masjid) lalu kembali ke rumahku dan shalat dua rakaat, kemudian beliau shalat Isya’ berjamaah (di masjid) lalu masuk rumahku dan shalat dua rakaat.”
Dari hadits riwayat Aisyiyah tersebut dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat sunat rawatib di rumah beliau, bukan di masjid.
Tentu saja perbuatan Rasulullah SAW itu lebih utama, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengerjakan shalat sunat rawatib di masjid.
Pada riwayat lain dinyatakan :
Artinya:
“Diriwayatkan dari Ummi Habibah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang shalat (sunat rawatib) dua belas rakaat dalam sehari semalam, niscaya dibuatkan bagi mereka sebuah rumah di surga.” [HR. Muslim].
Yang termasuk shalat sunat rawatib ghairu mu‘akkad ialah:
1. Empat rakaat sebelum shalat Ashar, berdasarkan hadits, yang artinya :
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, diriwayatkan dari Nabi saw, beliau bersabda: Allah memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Ashar.” [HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan dinyatakan sebagai hadits hasan, sedangkan Ibnu Hibban menyatakannya shahih].
Baca juga: Lafaz Niat Sholat Qobliyah Subuh, Dilengkapi Tata Cara dan Keutamaan Sholat Fajar
2. Dua rakaat sebelum shalat Maghrib, berdasarkan hadits, yang artinya:
“Diriwayatkan dari Abdullah bin al-Mughaffal, bahwasanya Nabi saw bersabda: Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib, bersabda pada kali yang ketiga: bagi siapa yang suka. (Ibnu Mughaffal berkata) beliau mengatakan demikian karena beliau khawatir dipandang orang sebagai sunat mu‘akkad.” [HR. al-Bukhari].
3. Empat rakaat setelah shalat Isya’, berdasarkan hadits, yang artinya:
“Diriwayatkan dari Zurarah bin Abi Aufa, bahwasanya Aisyah ditanya tentang shalat Rasulullah saw pada malam hari, ia berkata: Rasulullah saw shalat Isya’ berjamaah kemudian kembali kepada keluarganya, lalu shalat empat rakaat, kemudian pergi ke tempat tidur dan tidur.”[HR. Abu Dawud].
Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa ada shalat sunat rawatib yang lain, sesuai dengan penilaian mereka terhadap hadits-hadits yang mereka jadikan sebagai dasar hujjah.
Adapun di dalam Himpunan Putusan Majlis Tarjih Muhammadiyah, dinyatakan bahwa shalat sunat rawatib itu terdiri atas: dua rakaat sebelum Shubuh, dua atau empat rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur, dua rakaat sebelum Ashar, dua rakaat sebelum dan sesudah maghrib, dan dua atau empat rakaat sesudah Isya’. (Tribunnews.com/Renald)(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)(TribunStyle.com/Anggie)
Artikel ini tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Sunnah sebelum Subuh, Bisa Diamalkan selama Ramadhan 2020 dan Tribunnews.com dengan judul Niat Shalat Sunnah Qobliyah Sebelum Shalat Subuh Dua Rakaat, Lengkap dengan Doa Dzikir